Liputan6.com, Bandung - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Kebakaran (Diskar PB) Kota Bandung mencatat kejadian kebakaran di Kota Bandung pada tahun ini lebih tinggi daripada 2022 lalu. Masyarakat pun diimbau untuk waspada.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, Yusuf Hidayat, menyampaikan, dalam kurun waktu Januari hingga September 2023 tercatat 223 kejadian kebakaran.
Advertisement
Sementara, sepanjang tahun 2022, Diskar PB Kota Bandung hanya mencatat kejadian kebakaran berjumlah 195 kejadian.
"Dibandingkan tahun 2022, memang tahun ini meningkat. Kita berupaya untuk menekan angka kebakaran dengan mitigasi," katanya secara tertulis, dikutip Liputan6.com dari keterangan pers Pemkot Bandung, Kamis, 28 September 2023.
Yusuf mengatakan, penyebab kejadian kebakaran variatif. Kendati, potensi kejadian kebakaran itu turut dipengaruhi kondisi kemarau, apalagi saat ini masih memasuki fase El Nino yang menyebabkan suhu udara lebih panas.
"Ini harus kita antisipasi, apalagi situasi kemarau panjang, angin kencang ini potensi (kebakaran) bisa terjadi. Kejadian ini variatif, ada di pemukiman dan kawasan umum. Penyebabnya juga sama variatif," imbuhnya.
Yusuf mengimbau masyarakat memeriksa sejumlah hal yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran, di antaranya yakinkan tempat tinggal itu aman. Secara umum, gaunakan listrik sesuai kapasitas. Matikan kompor, jangan tinggalkan kompor saat memasak, serta lakukan pembesihan kompor secara berkala.
Menurutnya, hal kecil pun bisa menjadi penyebab kebakaran. Termasuk soal penanganan sampah.
"Bahkan, saat ini masih dalam darurat sampah. Ini berpotensi kebakaran. Mulai dari bagian api kecil yang tidak terkendali sehingga menjadi kebakaran," ungkapnya.
Soal ketersediaan hydrant, Yusuf mengungkapkan saat ini sekitar 5 hydrant yang berfungsi untuk dimanfaatkan oleh Diskar PB untuk memadamkan api.
"Hydrant di Kota Bandung saat ini ada di beberapa lokasi, seperti Cikapayang, Jalan Supratman, Pasar Kordon Buahbatu, Jalan Pajajaran, juga Sadang Sarang," katanya.