Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya para peneliti di Turki menemukan bahwa paparan blue light dapat mempercepat permulaan pubertas.
Melansir New York Post pada Kamis, 28 September 2023, penelitian dilakukan kepada tikus jantan, lalu menunjukkan adanya hubungan potensial antara layar gadget dengan perkembangan anak usia dini.
Advertisement
Sekelompok tim gabungan dari Gazi University dan Rumah Sakit Kota Bilkent di Ankara mempresentasikan hasil penelitian mereka pada Pertemuan Tahunan Masyarakat Eropa untuk Endokrinologi Anak ke-61 di Den Haag, dan juga diterbitkan baru-baru ini di Frontiers in Endocrinology.
Temuan baru ini mengikuti penelitian sebelumnya tentang paparan cahaya biru pada tikus betina, yang juga mengamati soal pubertas dini.
"Untuk pertama kalinya, kami menemukan hubungan langsung antara paparan cahaya biru dan pubertas dini pada tikus jantan," kata pemimpin peneliti, Dr Aylin Kilinc Ugurlu dari Rumah Sakit Kota Bikent.
"Temuan ini sejalan dengan penelitian kami sebelumnya pada tikus betina, yang juga menunjukkan efek serupa, sehingga memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang bagaimana blue light gadget dapat mempengaruhi pubertas pada tikus jantan dan betina.”
Sebanyak 18 tikus jantan berusia 21 hari dibagi rata menjadi tiga kelompok. Dua di antaranya diberi paparan cahaya biru selama enam sampai 12 jam.
Sedangkan kelompok ketiga, kelompok kontrol, mempertahankan siklus terang-gelap selama 12 jam tanpa paparan cahaya biru dari perangkat apapun.
Penelitian Bahaya Blue Light Hp Dilakukan Pada Tikus
Para peneliti melihat tanda-tanda pubertas pertama 'jauh lebih awal' pada tikus jantan yang terkena cahaya biru, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
"Saya ingin menekankan bahwa ini adalah penelitian pada tikus dan hasil langsungnya tidak dapat ditafsirkan pada manusia. Namun, kami memberikan landasan eksperimental untuk menyelidiki lebih lanjut konsekuensi kesehatan dari meningkatnya waktu menatap layar di masyarakat modern," katanya.
Advertisement
Penelitian Lanjutan Dibutuhkan
Para peneliti berharap untuk melanjutkan penelitian tentang paparan cahaya biru pada tikus untuk lebih memahami efek jangka panjangnya terhadap kerusakan organ reproduksi dan kesuburan.
"Pada akhirnya, penelitian ini dapat mengarah pada tindakan pencegahan dan berkontribusi pada wacana yang sedang berlangsung tentang bagaimana gaya hidup modern mempengaruhi perkembangan fisiologis dan kesehatan jangka panjang," dia melanjutkan.
Para Ahli Khawatir Dampak Negatif Gadget Terhadap Generasi Muda
Di dunia yang serba terbatas pada akses terhadap gadget, para ahli semakin khawatir akan dampak dari teknologi yang kini ada di mana-mana. Terutama dampaknya terhadap generasi muda.
Cahaya biru diketahui mengganggu ritme sirkadian dengan menekan produksi hormon tidur melatonin, sehingga menunda permulaan tidur dan mendorong hari-hari yang lebih melelahkan.
Khususnya bagi remaja, kurang tidur dapat bermanifestasi sebagai kesulitan akademis dan lebih banyak masalah emosional. Hasilnya menunjukkan bahwa generasi muda memerlukan lebih banyak strategi rutin dan intervensi seputar penggunaan gadget.
Advertisement