Liputan6.com, Jakarta - MK (15), pelaku perundungan siswa SMP di Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah ternyata murid berprestasi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP 2 Cimanggu, Wuri Handayani.
Wuri tak menyangka, MK tega melakukan aksi perundungan. Padahal, kata dia, MK merupakan salah satu murid berprestasi di sekolah.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, MK pernah mengikuti lomba pencak silat di tingkat Kabupaten dan meraih juara 3. Selain itu, pada awal pelajaran tahun ini, MK juga sempat mengikuti lomba tilawah.
"Pernah mengikuti lomba pencak silat di tingkat kabupaten dan meraih juara 3. Jadi prestasi ada. Pada awal pelajaran, dia juga ikuti lomba tilawah," kata Wuri saat memberikan keterangan pers di Mapolresta Cilacap, dikutip dari YouTube Liputan6, Kamis (28/9/2023).
Sementara, Kapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengungkap, motif dari pelaku merundung dan menganiaya korban. Menurutnya, hal itu dipicu oleh permasalahan geng sekolah.
"Korban ini mengaku termasuk menjadi anggota barisan siswa, padahal dia bukan anggota barisan siswa. Dia (korban) juga sempat menantang-nantang, akhirnya ketemu lah sama ketua barisan siswa (pelaku) ini," ungkap Fannky.
Sebelumnya, video aksi perundungan pelajar SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah viral di media sosial. Dalam video, aksi perundungan itu dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya, korban dipukul dan ditendang oleh pelaku.
Kasatreskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setiyoko mengungkapkan, duduk perkara aksi perundungan tersebut. Menurutnya, hal itu dipicu oleh pernyataan korban berinisial RF (14) yang menyinggung kedua terduga pelaku.
"Korban mengaku sebagai anggota kelompok atau geng Basis. Pelaku berinisial MK (15) dan WS (14) yang merupakan anggota kelompok itu tidak terima dan tersinggung, sehingga akhirnya melakukan perundungan terhadap korban," ungkap Guntar dilansir dari Antara, Rabu 27 September 2023.
Pj Bupati Terjunkan Tim Dampingi Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap
Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar menerjunkan tim untuk mendampingi siswa SMP korban perundungan di Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah.
Yunita mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan psikis kepada siswa SMP korban perundungan dengan melibatkan psikolog dan petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
"Agar korban tidak trauma setelah kejadian tersebut," kata Yunita dalam konferensi pers dikutip dari akun Instagram @humaspolrestacilacap, Kamis (28/9/2023).
Selain pendampingan psikis, kata Yunita, pihaknya bersama Polresta Cilacap juga telah melakukan visum dan mengobati luka yang diderita korban akibat perundungan tersebut.
"Yang utama bagi kami semua adalah bagaimana korban bullying ditangani terlebih dahulu," tambah Yunita.
Terkait peristiwa perundungan siswa SMP, Yunita mengaku prihatin. Ia memastikan, pihaknya bersama Polres dan pihak-pihak terkait akan mencegah terulangnya insiden tersebut.
"Sekali lagi kami prihatin atas kejadian ini, dan kami terus evaluasi, edukasi, dan mendampingi anak-anak kita tercinta," ucap dia.
Advertisement