Liputan6.com, Jakarta Pertukaran kripto AS, Kraken, sedang menjajaki opsi untuk menawarkan saham dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk diperdagangkan di AS dan Inggris. Hal ini akan menjadikan Kraken sebagai bursa kripto pertama yang mengeksplorasi opsi perdagangan di luar aset kripto.
Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (29/9/2023), Bloomberg melaporkan mereka berencana untuk meluncurkan layanan tersebut segera pada 2024.
Advertisement
Sebelumnya, bursa kripto FTX yang bangkrut di AS menawarkan perdagangan saham untuk penggunanya. Robinhood (HOOD) dan Wealthsimple adalah salah satu platform perdagangan tradisional yang saat ini menawarkan perdagangan beberapa token kripto.
Bursa tersebut berencana menggunakan layanan yang dibangun oleh divisi baru, Kraken Securities, yang telah memperoleh izin peraturan yang diperlukan di Inggris dan belum disetujui di AS.
“Kraken selalu mengeksplorasi bagaimana hal ini dapat mendorong adopsi mata uang kripto secara global. Meskipun kami tidak dapat mengomentari rumor atau spekulasi, kami berupaya memperluas dan meningkatkan penawaran kami sehingga klien terus memiliki akses yang aman dan lancar ke rangkaian produk lengkap Kraken,” kata juru bicara Kraken.
Pertukaran kripto baru-baru ini menggandakan upayanya di negara-negara di luar AS di tengah meningkatnya pengawasan peraturan di negara tersebut.
Sebagai bagian dari hal itu, perusahaan baru-baru ini harus menutup layanan staking kripto dan membayar denda USD 30 juta atau setara Rp 464,4 miliar (asumsi kurs Rp 15.481 per dolar AS) untuk menyelesaikan biaya Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).
Kraken juga memperoleh pendaftaran penyedia layanan aset virtual di Spanyol untuk menawarkan pertukaran kripto dan layanan dompet kustodian kepada penduduk Spanyol.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
