Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pidato politiknya di hadapan empatribu kadernya di acara Rapat Kerja Nasional atau Rakernas ke-IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Rakernas kali ini menjadikan isu pangan dalam pembahasannya dan mengambil tema 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia' dengan sub tema 'Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia'.
Advertisement
Megawati terlihat mengenakan pakaian merah dengan celana hitam. Megawati memberikan pidato politiknya sambil duduk setelah sebelumnya memberikan salam merdeka kepada para peserta Rakernas dan tamu undangan yang hadir di JIExpo.
Mega tiba ditemani sang putra yang juga Ketua DPP PDIP M. Prananda Prabowo. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Bakal Capres Ganjar Pranowo bersama istrinya Siti Atiqoh menyambut. Serta ada juga Menseskab Pramono Anung serta Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey.
"Rakernas sangat penting memberikan arah masa depan bagi Indonesia yang hari ini berdaulat di bidang pangan," kata Megawati mengawali pidato politiknya.
Menyitit ucapan Presiden pertama RI, Soekarno, bahwa pangan merupakan dengan mati-hidupnya suatu negeri. Pangan menjadi senjata ampuh dalam membangun hegemoni suatu negara.
Saat ini, kata Mega, ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan semakin besar. Dia mencontohkan konsumsi gandum yang semakin meningkat dari 4 persen di 1970 dan melesat ke 28 persen di tahun 2022.
"Padahal, karena saya ditugasi Bapak Presiden untuk menjadi ketua dewan pengarah Badan Riset Inovasi Nasional, ternyata tanaman gandum itu bukan tanaman yang dapat tumbuh di alam tropis. Kecuali ada rekayasa genetika, namun tentunya kita akan tahu ujicoba akan memakan waktu lama. Akibatnya Indonesia akan mengalami ketergantungan dan konsumsi gandum meningkat 50 persen pada 2030," kata Megawati.
Ketergantungan suplai pangan dunia juga tampak pada impor pangan yang mencapai Rp 300 triliun per tahun. Megawati juga menyoroti kenaikan harga beras dan kebutuhan bahan pokok lainnya. Menurut Mega, konsumsi beras per kapita 96 kilogram per kapita. Angka ini dianggap tertinggi sedunia.
"Sebenarnya konsumsi beras yang sehat 63 kilogram per orang per tahun," ujar Mega.
Tingginya konsumsi beras membawa dampak kesehatan, seperti diabetes.
Pameran Pangan
PDI Perjuangan (PDIP) membuat Pameran Pangan Plus 2023 yang menjadi bagian acara Rakernas IV yang dilaksanakan di Jakarta International Expo atau JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/9/2023).
Ketua panitia Pameran Pangan Plus 2023 Rahmad Handoyo mengatakan, kegiatan yang dilakukan pihaknya akan menunjukkan produk berbasis perikanan dan hasil laut hasil anak bangsa.
"Seperti abon ikan lele, dodol rumput laut, ikan pakasam fermentasi, bakasan ikan sarden, udang kriuk, sambal ikan roa dan cakalang, kripsi udang, olahan ikan dan udang, kerupuk tulang ikan, abon cakalang, mangut lele," kata Rahmad kepada awak media, Jumat.
Dia mengatakan pameran yang dilakukan pihaknya juga akan mempertontonkan alat dan mesin pertanian yang disebut Hand Sprayer Semiotomatis.
Rahmad mengatakan, pameran juga menunjukkan alat pertanian elektrik berupa APEM 01 yang berguna untuk menyiangi gulma, menyemprotkan pestisida (pupuk cair), dan penggembur lahan.
"Alat pertanian elektrik ini multifungsi untuk menyiangi gulma, sebagai alat semprot, dan membajak," kata Rahmad.
Dia melanjutkan pameran akan menunjukkan hasil inovasi industri pertenakan unggas unggul.
"GUNSI Broiler produk perusahaan Putra Perkasa Genetika telah menghasilkan unggas unggul sejak 1988. Perusahaan ini juga menghasilkan solusi yang inovatif dan berskala internasional. Selain itu ada juga pakan ternak lain yang disebut Maggot dan Maggot Fresh," kata Rahmad.
"Ada juga produk konsumer berbasis hasil tanaman lokal tembakau dan cerutu, hasil pertanian di Kabupaten Jember Jawa Timur. Tembakau dan cerutu produk lokal yang sudahexport ke beberapa," ujarnya.
Advertisement