Jokowi Berharap Ganjar Pranowo Bisa Ciptakan Swasembada Pangan Jika Terpilih Jadi Presiden

Jokowi mengatakan bahwa saat ini dunia sedang dihadapkan pada ancaman krisis pangan. Pasalnya, saat ini 22 negara menyetop tidak ekspor bahan pangan, salah satunya beras.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Sep 2023, 16:42 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Turut menemani bacapres Ganjar Pranowo dan putra Megawati sekaligus Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo, serta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo untuk menyiapkan perencanaan soal kedaulatan pangan sejak dini. Sehingga, Ganjar bisa langsung mengeksekusinya begitu dilantik menjadi Presiden RI.

"Saya sangat setuju apa yang tadi disampaikan oleh Ibu Ketua Umum Bu Mega (soal pangan), semuanya setuju. Dan lebih setuju lagi apa yang disampaikan calon presiden Pak Ganjar Pranowo," kata Jokowi saat menyampaikan pidato dalam Rakernas IV PDIP di Jiexpo Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).

"Tadi saya bisik-bisik ke beliau (Ganjar). 'Pak nanti abis dilantik (jadi presiden) besoknya langsung masuk kedaulatan pangan. Enggak usah lama-lama. Perencanaannya disiapkan sekarang, begitu dilantik besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan. Sehingga swasembada pangan, ketahanan pangan kedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki," sambungnya.

Dia mengatakan bahwa saat ini dunia sedang dihadapkan pada ancaman krisis pangan. Pasalnya, saat ini 22 negara menyetop tidak ekspor bahan pangan, salah satunya beras.

"Ada Uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar. Terakhir juga akan masuk lagi tidak mengekspor bahan pangannya," ujarnya.

Jokowi menyebut kondisi ini akan membuat harga bahan pokok menjadi melonjak. Untuk itu, dia menekankan pentingnya Indonesia memiliki kedaulatan pangan sendiri sehingga tak bergantung pada negara lain.

"Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara sekarang mengerem semuanya tidak ekspor pangannya. Gandum sudah, beras sudah, gula sudah, semuanya ngerem semuanya," jelas Jokowi.

 


Perlunya Visi Misi Taktis

Dia menyampaikan bahwa Indonesia dalam lima hingga sepuluh tahun kedepan membutuhkan visi taktis yang tak hanya sekedar di awang-awang saja untuk mengantisiapasi ancaman krisis pangan. Jokowi meyakini Ganjar Pranowo bisa menyelesaikan urusan pangan.

"Sepuluh tahun kedepan, 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan memang visi taktis itu harus kita miliki. Bukan visi misi yang terlalu bagus di awang-awang, tapi visi taktis, rencana kerja detil, harus kita miliki. Dan saya yakin Pak Ganjar mampu menyelesaikan ini," tutur Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya