Hari Batik Nasional 2023, 1000 Figur Publik dan Duta Besar Bakal Fashion Show di Istana Berbatik

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bakal menghadiri acara Istana Berbatik yang digelar untuk memperingati Hari Berbatik Nasional 2023.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 29 Sep 2023, 21:01 WIB
Ibu Iriana mengenakan kebaya encim warna merah dengan aksen bordiran bunga dari Roemah Kebaya Vielga, dipadukan dengan kain batik merah. [Instagram/@jokowi]

Liputan6.com, Jakarta - Hari Batik Nasional 2023 yang jatuh pada 2 Oktober 2023 akan dirayakan secara meriah di Istana Merdeka. Bertajuk Istana Berbatik, acara tersebut akan digelar pada Minggu, 1 Oktober 2023, dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana.

Salah satu program utamanya adalah peragaan busana batik yang melibatkan sekitar 1000 figur publik, seperti pejabat negara, duta besar, atlet berprestasi, hingga model. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo bertindak sebagai Ketua Panitia Istana Berbatik.

"Event Istana Berbatik akan dilaksanakan 1 Oktober 2023, malam hari. Tepatnya pukul 7 sampai 9 malam di Istana Merdeka," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya dalam "Weekly Brief With Sandi Uno", Senin, 25 September 2023.

Pagelaran itu sepenuhnya akan mencerminkan batik sebagai warisan budaya dunia UNESCO dari Indonesia. Penetapan batik sebagai warisan budaya takbenda itu dilakukan dalam sidang UNESCO di Abu Dhabi pada 2009. Penetapan tersebut juga mengingatkan masyarakat bahwa batik perlu terus dilestarikan dalam kehidupan seharihari.

"Batik itu kayak life cycle. Saat masih digendong, kita pakai batik. Bahkan saat upacara ibu hamil, pakai batik. Berpulang ditutup dengan batik... Itu jadi bagian kehidupan kita," ucap Nia.

Sementara, Plt. Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf Ni Komang Ayu Astiti menerangkan bahwa agenda yang melibatkan banyak kementerian/lembaga tersebut melalui kurasi, terutama batik-batik yang akan dikenakan para pemeraga di fashion show.

"Batik punya filosofi bermacammacam. Dalam Istana Berbatik, konsep-konsepitu kita terapkan juga... supaya tidak salah memanfaatkan batik tersebut," katanya.

 


Bakal Dihadiri 10 Ribu Orang

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi saat membatik di acara batik kemerdekaan di Stasiun MRT Bundaran HI, Kamis (1/8/2019). Dalam kesempatan tersebut Jokowi berharap batik bisa dikembangkan sebagai sebuah brand. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Pemerintah bekerja sama dengan sejumlah desainer lokal dan rumah mode dalam penyediaan busana untuk para penampil. Mereka adalah Batik Keris, PT. Iwan Tirta, Batik Danar Hadi, Oscar Lawalata Culture, Binhouse, AnSoe, Tulola, Rinaldy Yunardi, Era Soekamto dan Manjusha Nusantara.

Fashion show tersebut, kata Komang, akan dibagi per kelompok. Ada kelompok pejabat pemerintah, duta-duta besar, pemerhati budaya, dan figur publik lainnya. Komang menyebut undangan yang hadir nanti mencapai 10.166 orang.

"Kami mengundang seluruh kedutaan yang ada di Indonesia dan tidak dikerucutkan berdasarkan target pasar karena memang ingin acara Istana Berbatik ini juga menjadi selebrasi dunia melalui kehadiran para Duta Besar. Undangan fisik diberikan berdasarkan konfirmasi kehadiran dari tiap kedutaan," imbuh Komang dalam keterangan terpisah kepada Liputan6.com.

Selain fashion show, acara juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan musik dan tari serta eksibisi batik. Seluruh kegiatan hanya bisa diikuti undangan, tetapi masyarakat bisa menikmatinya lewat siaran langsung di berbagai saluran.

"Pameran Batik pada Istana Berbatik merupakan dukungan dari Injourney. Pameran akan berada pada halaman dalam Istana Merdeka yang diperuntukkan bagi tamu undangan dan tidak dibuka untuk umum," jelas Komang.

 


Meningkatkan Ekspor Batik

Ragam kain batik. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai ekspor batik dan produk batik pada 2022 mencapai 64,56 juta dolar AS atau meningkat sebesar 30,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada tahun ini ditargetkan nilai ekspor dapat mencapai 100 juta dolar AS.

Perayaan menyambut Hari Batik Nasional juga dihelat oleh Yayasan Batik Indonesia dan Museum Batik Indonesia. Keduanya bersinergi menggelar serangkaian agenda di Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Senin, 2 Oktober 2023.

"Semua kegiatan yang mengusung tema "Batik Bangkit", satu harapan bahwa setelah pandemi selama tiga tahun, tahun ini ingin adanya kebangkitan dari batik Indonesia dan menstimulasi semua pelaku batik untuk bangkit, baik dari sisi mengembangkan, memasarkan, dan mempromosikan batik," kata Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia Diana Santosa dalam konferensi pers Hari Batik Nasional 2023 di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Senin, 25 September 2023.

Lewat tema itu, Diana berharap ada kebangkitan batik dengan dengan segmen pasar baru sembari memantik gaung batik yang lebih luas dalam berbagai aspek. Ketua Panitia Hari Batik Nasional 2023 Shanty Leksono menambahkan bahwa pasar yang dimaksud terutama adalah Gen Z dan milenial. Semangat ini dibawa untuk menyuarakan kepada generasi muda bahwa agar mereka tidak hanya mengenal batik tidak hanya untuk tren.

"Apalagi sekarang juga ada gempuran dari batik print, di mana ini (batik print) bukan batik, tapi hanya memakai motif batik karena batik itu adalah proses dan di situ ada lilin panas," terang Shanty.


Peran Presiden Soeharto

Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi dan Mufidah Kalla memamerkan hasil membatiknya dalam peringatan hari Batik Nasional 2019 di Pura Mangkunegaran, Solo, Rabu (2/10).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Batik pertama kali dikenalkan dalam forum Internasional oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Kala itu, Soeharto sedang menghadiri konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selain dalam konferensi, Soeharto juga kerap kali memberikan batik sebagai cendera mata untuk tamu negara. Seiring berjalannya waktu, batik kemudian didaftarkan untuk memeroleh Intangible Cultural Heritage di UNESCO pada 4 September 2008, tepatnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Setahun kemudian, batik diterima secara resmi oleh UNESCO. Batik kemudian dikukuhkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO. Pengukuhan ini dilakukan usai sidang ke-4 UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.

Menyambut baik hal tersebut, Pemerintah Indonesia menerbitkan Keppres No 33 Tahun 2009 yang menetapkan hari Batik Nasional juga dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia. Sejak itu, masyarakat selalu memeringati Hari Batik Nasional dengan menggunakan batik.

Infografis Penetapan Batik Sebagai Warisan Dunia UNESCO. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya