Sensasi Makan Bancakan ala Kampung di Kafe Berusia 138 Tahun di Serang

Ingin kumpul bersama keluarga sembari menikmati makanan ala kampung, dengan suasana kolonial? Anda bisa datang ke Cafe and Resto Rumah Prestasi (RP). Bangunan berusia 138 tahun itu peninggalan kolonial Belanda.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 01 Okt 2023, 08:00 WIB
Cafe and Resto Rumah Pintar Berusia 138 Tahun. (Jumat, 29/09/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Liputan6.com, Serang - Ingin kumpul bersama keluarga sembari menikmati makanan ala kampung, dengan suasana kolonial? Anda bisa datang ke Cafe and Resto Rumah Prestasi (RP). Bangunan berusia 138 tahun itu memiliki struktur bangunan, tiang penyangga, jendela pintu hingga lantai zaman Belanda.

Sebelum dijadikan kafe dan resto, bangunan yang berdiri pada 1885 itu adalah rumah dinas kepala penjara zaman Belanda atau sekarang menjadi Rutan Klas IIB Serang. Lokasinya telah berada di jantung Kota Serang, Banten.

"Awalnya ini kan rumah karutan, terus alih fungsi jadi rumah kakanwil. Kemudian kakanwil akhirnya minta ini jadi wisma pengayoman. Kalau ada tamu dari pusat, bisa masuk kesitu. Karena yang dipakai kamar aja, sedangkan ruangannya besar, maka di manfaatkan jadi cafe and resto," ujar Ojan, manajer Rumah Prestasi, Jumat, (29/09/2023).

Anda bisa dengan mudah mengunjunginya, hanya berpatokan dengan kantor Kanwil Kemenkumham Banten. Lokasi cafe and resto bernuansa vintage itu tepat berada di sebelahnya, atau tepat bersebelahan dengan Rutan Klas IIB Serang. Karena nuansa kolonialnya masih sangat kental, banyak spot yang bisa dijadikan berswafoto.

Rumah Prestasi tak sendiri. Di dekatnya ada gedung Pendopo Lama Gubernur Banten atau dahulu bernama Gedung Residence Banten yang berdiri pada 1828. Kemudian bangunan lainnya, ada Pendopo Kabupaten Serang dan Alun-alun Kota Serang.

Tak kalah tua, Rutan Klas IIB Serang juga sudah berusia 138 tahun. Bangunan inti masih tampak asli. Sedangkan gedung perkantoran dan pagar luar, baru dibangun sekitar tahun 1995.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Menu Andalan di Kafe Peninggalan Kolonial Belanda

Suasana Dalam Kafe Berusia 138 Tahun, Terasa Zaman Kolonial. (Jumat, 29/09/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Bagi penyuka masakan Sunda, anda bisa mendatangi dan menyantap paket bancakan dengan menu lengkap, seperti ikan asin, tahu, tempe, lalapan, nasi liwet hingga sambal dengan tiga variasi.

Satu paket nasi bancakan bisa dinikmati empat orang. Harganya pun cukup ramah di kantong, hanya Rp200 ribu saja. Kalau masih lapar, anda bisa tambah nasi secara gratis.

"Best seller, kita disini ada paket bancakan, untuk empat orang, isinya ada ayam, ikan, tahu tempe, ikan asin, telor dadar, lalapan, sambel. Kita ada tiga macem sambel, sambel fitnah itu sambel mentah, itu yang paling besar seller-nya. Ada sambel merah goreng sama sambel pencok. Itu free refill teh tawar dan nasi," terangnya.


Spot Berswafoto

Pintu Dan Jendela Berusia Ratusan Tahun. (Jumat, 29/09/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Menjaga dan merawat bangunan bersejarah sebagai cafe and resto dirasa tak sulit bagi Ojan. Dia selalu mengingatkan pegawainya untuk menjaga kebersihan dan berhati-hati saat mengangkat meja ataupun kursi, agar tidak merusak lantai, tembok hingga pintu bangunan berusia 138 tahun itu.

Karena suasananya yang vintage, jangan lupa untuk berswafoto. Ditambah, jika pengunjung memakai outfit yang keren ala zaman kolonial, hasil fotonya akan tambah keren jika diposting ke medsos.

Ketika lapar dan haus usai berfoto ria bersama teman, keluarga ataupun orang terdekat, anda bisa memesan camilan yang ramah di kantong.

Untuk camilan, harganya mulai dari Rp18 ribu hingga Rp30ribu. Makanan berat, termurah seharga Rp30 ribu dan termahalnya Rp200 ribu, berupa paket nasi bancakan yang bisa dinikmati empat orang. Minumannya, mulai dari Rp12 ribu hingga Rp25 ribu.

"Minumannya kita es kopi sisi gula aren, ada juga jus kedondong dan timun madu. Kita jadwal buka dari Jumat sampai Rabu, Kamis kita libur. Buka dari jam 11.00 wib sampai jam 22.00 wib," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya