Banjir Melanda New York, Picu Keadaan Darurat dan Peringatan Perjalanan

Gubernur New York Kathy Hochul mengumumkan keadaan darurat untuk New York City, Long Island, dan Lembah Hudson pada Jumat pagi. Dia mendesak warga untuk tinggal di rumah karena meluasnya kondisi perjalanan yang berbahaya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Sep 2023, 05:43 WIB
Penampakan banjir New York City, Amerika Serikat, pada Jumat (29/9/2023), tepatnya di Williamsburg Bridge. (Dok. AP/Jake Offenhartz)

Liputan6.com, Washington - Curah hujan tinggi memicu banjir yang menutup jalan-jalan, sekolah, hingga kereta bawah tanah di New York City, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (29/9/2023).

Para ilmuwan meyakini bahwa tingginya curah hujan ini merupakan gejala perubahan iklim, di mana atmosfer yang lebih hangat bertindak seperti spons besar, yang mampu menyerap lebih banyak uap air dan kemudian memerasnya dalam semburan yang kuat sehingga dapat dengan mudah mengalahkan perlindungan terhadap banjir yang sudah ketinggalan zaman.

"Secara keseluruhan, seperti yang kita ketahui, perubahan pola cuaca ini adalah akibat dari perubahan iklim," kata Rohit Aggarwala, Chief Climate Officer New York City dalam konferensi pers pada Jumat pagi, seperti dilansir CNN, Sabtu (30/9).

"Dan kenyataan yang menyedihkan adalah iklim kita berubah lebih cepat daripada kemampuan infrastruktur kita untuk meresponsnya."

Curah hujan setinggi 3 hingga 6 inci turun di seluruh New York City pada Jumat sore. Hujan akan lebih banyak turun sepanjang malam, namun secara bertahap akan berkurang.

Gubernur New York Kathy Hochul mengumumkan keadaan darurat untuk New York City, Long Island, dan Lembah Hudson pada Jumat pagi. Dalam wawancara dengan WNBC-TV di New York, dia mendesak warga untuk tinggal di rumah karena meluasnya kondisi perjalanan yang berbahaya.

"Ini adalah peristiwa cuaca yang sangat menantang," kata Hochul. "Ini peristiwa yang mengancam jiwa. Dan saya ingin semua warga New York memperhatikan peringatan itu agar kita bisa menjaga mereka tetap aman."

Gubernur New Jersey Phil Murphy juga mengumumkan keadaan darurat di negara bagiannya pada Jumat sore.

Sementara itu, Departemen Pemadam Kebakaran New York City menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelamatan di enam ruang bawah tanah.

School Chancellor New York City David Banks mengungkapkan, air juga membanjiri 150 dari 1.400 sekolah di New York City.

Satu sekolah di Brooklyn dilaporkan terpaksa dievakuasi ketika banjir menyebabkan ketel uap sekolah mengeluarkan asap.

"Anak-anak kami aman dan kami terus memantau situasinya," kata Banks.


Gangguan Perjalanan

Pejalan kaki berjalan di tengah banjir di wilayah Brooklyn, New York City, Amerika Serikat, pada Jumat (29/9/2023). (Dok. AP/Jake Offenhartz)

Banjir menyebabkan gangguan besar dalam sistem transportasi, termasuk penghentian layanan di 10 jalur kereta api di Brooklyn dan ketiga jalur kereta Metro-North. Gubernur Hochul mengatakan bahwa otoritas telah mengerahkan bus tambahan untuk membantu mengisi kesenjangan yang disebabkan oleh pemadaman kereta.

Perjalanan via udara juga tidak lebih baik. Penundaan penerbangan terjadi di ketiga bandara wilayah New York City pada Jumat. Banjir di dalam Terminal Marine Air di Bandara LaGuardia New York memaksanya ditutup. Terminal ini merupakan bandara terkecil dan melayani maskapai penerbangan Spirit dan Frontier.

Peringatan perjalanan tetap berlaku untuk New York City hingga Sabtu dengan kemungkinan banjir yang lebih besar.

Hujan lebat dilaporkan akan meluas ke utara dan timur serta berdampak pada sebagian besar wilayah selatan New England hingga Jumat malam. Hujan terberat di kawasan ini akan berpusat di Connecticut, tempat peringatan banjir bandang sudah diberlakukan pada Jumat sore.

Curah hujan setinggi satu hingga tiga inci juga mungkin terjadi dari pusat Connecticut hingga sebagian Rhode Island hingga Jumat malam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya