Kriris Air Bersih di Cilacap Meluas, Bolone Mase Salurkan 100 Ribu Liter Air Bersih

Komunitas relawan Bolone Mase Cilacap menyalurkan bantuan air bersih, terutama di wilayah yang belum mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah maupun pihak lainnya

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2023, 12:43 WIB
Bolone Mase Cilacap menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan parah. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Cilacap - Dampak kemarau panjang di Cilacap, Jawa Tengah makin parah. Terkini, puluhan desa mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Melihat itu, komunitas relawan Bolone Mase menyalurkan bantuan air bersih, terutama di wilayah yang belum mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah maupun pihak lainnya.

Koordinator Bolono Mase Cilacap, Teguh Budi Suhartono mengatakan sejauh ini pihaknya telah menyalurkan sebanyak 20 tangki atau sekitar 100 ribu liter air bersih ke beberapa desa di sejumlah kecamatan.

Di antaranya, Ujungmanik Kecamatan Kawunganten, Cinangsi Kecamatan Gandrungmangu, Bulupayung, Cimrutu dan Rawaapu Kecamatan Patimuan. Masing-masing mendapatkan sekitar 2-4 tangki bantuan air bersih.

Kata dia, desa-desa ini benar-benar mengalami krisis air bersih karena sumur sudah mengering dan sumber air lainnya tak layak digunakan apalagi dikonsumsi.

"Misalnya Desa Ujungmanik itu karena berbatasan dengan Laguna Segara Anakan, airnya hitam dan asin. Tidak layak digunakan," kata Teguh, Minggu (30/9/2023).

 

Simak Video Pilihan Ini:


Solusi Jangka Panjang dan Harapan

Bolone Mase Cilacap menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan parah. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Teguh menjelaskan, krisis air bersih di Cilacap terjadi nyaris tiap tahun. Sebab, di beberapa desa, terutama kawasan pesisir, warga hanya bisa mengandalkan air hujan dan sumur dangkal.

Sementara, saat memasuki musim kemarau, sumur dangkal sudah tidak layak digunakan karena intrusi air laut sehingga berbau dan berasa asin.

Karenanya, butuh solusi jangka panjang agar krisis air bersih yang dialami itu bisa segera teratasi. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi mengalami krisis air bersih.

Menurut dia, penanganan dampak kekeringan di Cilacap mesti melibatkan semua pemangku kepentingan, mulai dari tingkat daerah hingga pusat.

Di sisi lain, Bolone Mase juga melihat sosok Gibran Rakabuming Raka putra Presiden Jokowi sukses memimpin Kota Solo. Berbagai terobosan telah dilakukan Mas Gibran yang dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata Jawa Tengah dan Nasional di Surakarta.

"Karena itu, melihat prestasi Mas Gibran memimpin Solo, kami sebagai relawan mendorong agar beliau bisa memimpin di tingkat yang lebih tinggi," ucap dia.


Warga Terharu

Bolone Mase Cilacap menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan parah. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Masyarakat terdampak kekeringan sangat berterima kasih atas pengiriman bantuan air bersih oleh relawan Bolone Mase. Pasalnya, selama ini mereka harus membeli air bersih, baik untuk konsumsi maupun keperluan MCK.

Salah satunya adalah Siti Ngafi'ah, warga Cikadim, Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan. Siti bilang, selama ini membeli air bersih jrigenan maupun galon.

Air konsumsi dibeli dengan harga Rp8.500 per galon, sementara air bersih dibeli dengan harga Rp5.000 per jeriken. "Bagi kami berat untuk membeli terus-terusan," ucap Siti.

Karena itu, dia sangat berterima kasih atas pengiriman bantuan air bersih dari Bolone Mase. Air bersih ini setidaknya bisa mengurangi beban pengeluaran yang harus dikeluarkan pada kemarau panjang ini.

"Terima kasih kepada Bolone Mase. Mas Gibran, kalau bisa bantuan air bersihnya bisa rutin untuk mengurangi beban kami," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya