Liputan6.com, Jakarta - X atau platform yang sebelumnya bernama Twitter, kehilangan pengguna aktif harian di bawah kepemimpinan Elon Musk.
Dalam acara Vox Media's Code 2023, CEO X Linda Yaccarino menyampaikan bahwa perusahaan saat ini memiliki 225 juta pengguna aktif harian. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebanyak puluhan juta atau 11,6 persen pengguna dibandingkan sebelum Musk mengakuisisi perusahaan tersebut.
Advertisement
Mengutip Mashable, Sabtu (30/9/2023), menurut serangkaian tweet yang diposting oleh Elon Musk sendiri pada November 2022, Twitter memiliki 254,5 juta pengguna aktif harian. Jumlah ini tercatat seminggu sebelum Twitter diambil alih pada akhir November 2022.
Setelah konferensi tersebut, X merevisi jumlah pengguna aktif hariannya menjadi 245 juta pengguna aktif harian--sebelum secara spesifik mengatakan bahwa media sosial ini memiliki 225 juta pengguna aktif.
Yaccarinno juga sebelumnya menyebut Twitter atau X memiliki 200 hingga 250 juta pengguna aktif harian pada awal wawancara.
Namun, angka revisi tersebut masih akan membuat aplikasi X kehilangan jutaan atau sekitar 3,7 persen pengguna aktif harian dibandingkan sebelum akuisisi Musk.
Faktanya, dibandingkan dengan 259,4 juta metrik pengguna aktif harian yang disebutkan dalam postingan Musk pada November 2022 lalu, X telah kehilangan hampir 15 juta pengguna. Ini menunjukkan penurunan sekitar 5,6 persen.
Metrik ini merupakan pengguna aktif harian yang dapat dimonetasi atau mDAU. Twitter pertama kali mulai membagikan metrik ini bertahun-tahun sebelum Musk berencana membeli perusahaan tersebut.
Hal ini dikarenakan jumlah pengguna aktif harian Twitter lebih menguntungkan bagi perusahaan dibandingkan metrik lainnya ketika Twitter membagikan laporan triwulanannya kepada investor dan pemegang saham.
Tidak Diketahui Pertumbuhan Pengguna Aktif Bulanan
CEO X Linda Yaccarino saat diwawancai mengenai metrik pengguna, hanya mengatakan bahwa X memiliki antara 200 dan 250 pengguna aktif harian. Dia kemudian memindahkan diskusi ke fitur Komunitas di platform tersebut.
Melansir Mashable, Sabtu (30/9/2023), dikatakan bahwa X memiliki 50.000 komunitas dan jumlah keterlibatan. Waktu yang dihabiskan di komunitas tersebut juga mengalami peningkatan sejak bulan Juni 2023.
Bersamaan dengan metrik pengguna aktif harian, Yaccarino juga menyampaikan bahwa X kini memiliki rekor 550 juta pengguna aktif bulanan. Jumlah ini naik dari 541 juta metrik "pengguna bulanan" yang dibagikan Musk dalam sebuah postingan pada bulan Juli 2023.
Meski demikian, tidak jelas seberapa besar pertumbuhan pengguna aktif bulanan yang terjadi di bawah kepemimpinan Musk jika dibandingkan dengan kinerja perusahaan sebelum diambil alih olehnya.
Itu karena pada tahun 2019, Twitter berhenti melaporkan jumlah pengguna aktif bulanan demi metrik pengguna aktif harian. Perusahaan terakhir kali melaporkan di Twitter, aplikasi ini memiliki 321 juta pengguna aktif bulanan.
Perlu dicatat bahwa Musk telah beralih dari jumlah pengguna aktif harian dan bulanan ke "unregretted user minutes".
Advertisement
Alami Penurunan Pengunduhan, X Kasih Keterangan 'Formerly Twitter' di App Store
Baru-baru ini, Twitter atau yang sekarang dikenal dengan nama X, menambahkan keterangan "formerly Twitter" di App Store. Aplikasi ini mengubah deskripsinya di App Store setelah minggu ini merilis slogan "Blaze your Glory!" di samping nama aplikasinya.
Mengutip dari Mashable, Senin (25/9/2023), ungkapan yang dibuat oleh Musk ini menjadi hal pertama yang dilihat pengunjung App Store tentang aplikasi X. Namun, tidak memberikan penjelasan apa pun tentang aplikasi atau fungsinya.
Maka dari itu, menggantinya dengan tagline "formerly Twitter" dianggap akan jauh lebih baik dalam menarik orang-orang untuk mengunduh aplikasi tersebut.
Aplikasi X mengalami penurunan unduhan yang nyata melalui App Store sejak perubahan nama dan logonya. Diberitakan Business Insider, seorang ahli strategi media Eric Seufert melaporkan bahwa X turun dari peringkat ke-35 aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store ke peringkat ke-54.
Dalam sebuah postingan, Seufert juga mengatakan nama dan logo baru Twitter kemungkinan besar menjadi penyebab kemerosotan tersebut. Hal ini terjadi karena konsumen dibuat bingung dengan hilangnya logo burung berwarna biru.
Elon Musk Bakal Wajibkan Pengguna Twitter Bayar Biaya Bulanan
Elon Musk kembali membuat gemuruh ranah media sosial dengan rencana mewajibkan pengguna Twitter/X bayar biaya bulanan untuk menggunakan platform media sosial miliknya.
Kabar ini diungkapkan Elon Musk saat dirinya berbincang-bincang dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Senin, 18 September 2023, waktu setempat.
Saat itu, orang terkaya di dunia tersebut mendapat pertanyaan tentang bagaimana dia mengatasi ribuan akun bot yang menyebarkan berita hoaks atau ujaran kebencian.
"Ini satu-satunya cara terpikirkan oleh saya untuk memerangi menjamurnya akun bot di Twitter/X," jawab bos Telsa itu dengan santai, sebagaimana dikutip dari New York Post, Rabu (20/9/2023).
Dia menjelaskan, dengan menambahkan langganan untuk mengakses platform media sosial ini akan mempersulit pengguna membuat akun bot.
"Nantinya, masing-masing bot harus mendaftarkan kartu kredit baru saat ingin mengakses atau menggunakan platform media sosial Twitter/X," kata Elon Musk.
Sayangnya, Elon tidak merinci berapa harga langganan per bulan yang baru nanti. "Harganya lebih rendah daripada yang dikenakan X kepada pelanggan premium," pungkasnya.
Advertisement