Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep meminta kader PSI untuk turun ke masyarakat mengenalkan diri dan berpolitik dengan gembira.
Hal ini disampaikan Kaesang dalam Konsolidasi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PSI Bali, di Kabupaten Badung, Sabtu (30/9/2023).
Advertisement
“Kita harus terjun langsung ke masyarakat. Terjun langsung untuk memperkenalkan diri dan alhamdulillah sekarang banyak yang menerima teman-teman PSI ketika bersosialisasi di masyarakat dan saya rasa harus dilanjutkan terus dan pasti saya ingatkan politik dengan bergembira,” kata dia.
Putra bungsu Presiden Jokowi ini meminta agar di partainya tak ada yang gemar mencela lawan politik karena menurutnya itu adalah gaya lama yang harus ditinggalkan.
“Balik lagi tadi, harus rendah hati, tidak usah terlalu sombong walaupun sekarang kita terkenal. Satu minggu ini tentang siapa sih. Semuanya tentang PSI,” ujarnya diikuti tepuk tangan anggota DPW PSI Bali.
Kaesang meyakini kemenangan partai yang terkenal sebagai partai anak muda itu dengan menaruh target 4 persen ambang batas parlemen.
“Pokoknya kita yakin di (Pemilu) 2024 nanti kita akan menang dan kita akan ada fraksi di DPR RI. Syukur-syukur minimal wakil ketua DPR RI,” ucapnya.
“Tetap semangat menatap Pemilu 2024 nanti, tebarkan senyum ke masyarakat, jangan mencela yang lain. Pokoknya kalau ada yang mencela kita, udah sabar aja mereka iri sama kita,” sambungnya. Dilansir dari Antara.
Ambil Langkah Cepat
Sementara itu, Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto mengambil langkah cepat meminta kader di Bali dan kabupaten/kota untuk segera mengenalkan diri ke daerah pemilihan masing-masing.
“Para bacaleg DPR RI dan DPRD mulai sekarang jangan lagi ragu-ragu untuk buat baliho spanduk turun ke masyarakat semua, kalau lawan-lawan politik kita itu sudah lama bahkan jauh hari memasang spanduk sosialisasi karena cara paling efektif untuk menang sampai saat ini melalui baliho,” kata dia.
Adi mengingatkan kader di daerah jangan berharap kursi dewan dapat diduduki apabila tidak ada upaya untuk meraihnya, apalagi jika sampai ketahuan ada bacaleg yang bahkan tidak memiliki kartu nama untuk dikenalkan ke masyarakat.
Advertisement