Liputan6.com, Palembang - Tingginya kebutuhan rumah di Sumatera Selatan (Sumsel) dibidik PT Bank Tabungan Negara (BTN) melalui Unit Usaha Syariah (UUS) dengan menghadirkan rumah kredit dengan harga terjangkau.
Melalui UUS BTN Syariah yang bekerjasama dengan BP Tapera menggelar akad massal KPR Syariah sebanyak 2.300 unit di Indonesia.
Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar mengatakan, akad massal KPR Syariah mendukung Program Sejuta Rumah, dalam rangka memperingati 1 tahun KPR Tapera Syariah.
Baca Juga
Advertisement
“BTN termasuk BTN Syariah ingin terus menjadi bagian penting pemerintah dalam menyejahterakan rakyat dalam mewujudkan rumah yang layak huni,” katanya, di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Sumsel, Sabtu (30/9/2023).
BTN Syariah menggelar Akad Massal KPR Syariah Serentak dalam meningkatkan brand awareness KPR BTN Syariah, dengan lokasi utama di Kota Palembang dan diikuti oleh 32 Kantor Cabang Syariah (KCS) di seluruh Indonesia.
Target akad KPR Syariah sendiri minimal 1.700 unit KPR subsidi dan minimal 600 unit KPR non-subsidi dengan total 2.300 unit KPR syariah di Sumsel.
“BTN Syariah menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan syariah sekitar 45.750 unit. Jumlah itu terdiri dari 35.150 KPR Syariah Subsidi dan 10.600 KPR Syariah Non Subsidi. Dengan syarat yang mudah dan proses yang cepat, diharapkan target ini bisa tercapai di tahun 2023 ini,” katanya.
Program BTN Syariah tersebut menyasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di berbagai segmentasi, yang ingin memiliki rumah bersubsidi pemerintah melalui program KPR Sejahtera FLPP dan KPR Tapera Syariah.
Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan, mereka sudah telah menyalurkan pembiayaan syariah yang bersumber dari dana FLPP tahun 2022 sebanyak 42.237 unit senilai Rp4,62 triliun. Dan per 15 September 2023 sebanyak 31.299 unit senilai Rp3,46 triliun.
Khusus di Sumsel, sudah tersalurkan sebanyak 2.085 unit, yang terdiri dari 213 perumahan, 133 pengembang, 2 bank, di 10 kota/kabupaten.
Dalam pembiayaan KPR syariah yang bersumber dari dana Tapera, sejak tahun 2021 hingga 14 September 2023, BP Tapera telah merealisasikan akad sebanyak 1.660 unit rumah.
Perumahan Syariah
“Kami berharap masyarakat di Sumsel bisa memanfaatkan program pembiayaan perumahan untuk rumah Tapera ini. Karena rumah Tapera adalah rumah yang berkualitas, dihuni dan tepat sasaran,” ujarnya.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna sendiri mengakui, pembiayaan perumahan syariah di Indonesia sendiri baru mencapai 10 persen.
Padahal dengan potensi masyarakat yang mayoritas muslim, seharusnya pembiayaan syariah khususnya di sektor perumahan angkanya bisa lebih ditingkatkan dari realisasi yang ada saat ini.
"Ini anomali yang terjadi di Indonesia, padahal dengan penduduk muslim yang mencapai 90 persen seharusnya pembiayaan perumahan syariahnya bisa lebih dari 10 persen. Angka ini yang harus bisa kita balik ke depannya," ujarnya.
Herry juga meminta kepada stakeholder terkait agar lebih mensosialisasikan pembiayaan perumahan syariah serta memodifikasi aturan-aturannya agar tidak lagi dinilai sama dengan pembiayaan konvensional.
Advertisement