Tips Investasi Tetap Cuan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Literasi keuangan merupakan salah satu cara untuk menghadapi ketidakpastian pasar global dan menjadikan investasi tetap cuan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Okt 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi seorang perempuan yang sedang membuat anggaran untuk keluarga. (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta Literasi keuangan merupakan salah satu cara untuk menghadapi ketidakpastian pasar global. Seiring dengan tidak menentunya situasi pasar global, khususnya Amerika Serikat, investor Indonesia perlu memiliki pemahaman yang kuat mengenai kondisi fundamental perusahaan yang menjadi portofolio investasinya.

Edukator dan Influencer finansial Kefas Evander menyebut, penguasaan analisis fundamental sangat penting dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Ia menambahkan, sangat penting untuk fokus pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat.

“Perusahaan-perusahaan seperti ini lebih mampu bertahan dari kemerosotan ekonomi dan justru mungkin tumbuh lebih kuat pada saat resesi berakhir,” jelasnya dikutip Minggu (1/10/2023).

Untuk mempertajam diskusi, performa beberapa perusahaan dijadikan studi kasus analisis dan pembahasan.

Analisis Fundamental

Sementara itu, CEO Gotrade Norman Wanto juga menggarisbawahi pentingnya analisis fundamental dalam menghadapi ketidakpastian pasar saat ini. Pentingnya analisis fundamental ini juga sejalan dengan komitmen Gotrade untuk membekali investor dengan segala pengetahuan dan insight yang diperlukan untuk mengambil keputusan investasi secara bijak.

“Komitmen Gotrade Indonesia untuk memberikan edukasi finansial secara berkelanjutan merupakan cerminan dari misi perusahaan untuk memberikan akses bagi investor ritel Indonesia ke pasar di Amerika Serikat, serta membekali investor agar tetap mampu bertahan di saat kondisi pasar sedang membaik ataupun menurun,” tambahnya.

 


Bahas Situasi Ekonomi

Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara negara G20. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Seminar "Deep Dive into Fundamental Analysis" yang diselenggarakan oleh Kefas Evander dan disponsori Gotrade ini membahas beberapa hal, terutama yang berhubungan dengan situasi ekonomi dan politik dunia yang berdampak pada pasar modal, misalnya saja mengenai volatilitas yang sedang terjadi di Amerika Serikat.

Volatilitas ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti naiknya tingkat suku bunga, kekhawatiran akan inflasi berkepanjangan, dan konflik geopolitik, salah satunya konflik Ukraina dan Rusia.

Ketidakpastian ini juga ditambah lagi dengan kenaikan harga minyak yang diakibatkan dari sikap hawkish dari kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) baru-baru ini.

Seminar ini merupakan salah satu dari beberapa rangkaian kegiatan pengembangan literasi finansial yang disponsori oleh Gotrade. Program literasi dan edukasi dari Gotrade bagi investor ritel Indonesia ini juga menjadi cerminan dari nilai dasar startup yang mengedepankan kredibilitas, penggunaan teknologi mutakhir, user experience, serta visi jangka panjang dan berkelanjutan.

 


Edukasi Berkelanjutan

Ilustrasi seorang perempuan yang sedang berinvestasi. (Foto: Unsplash/Firmbee.com)

Komitmen Gotrade untuk memberikan edukasi finansial secara berkelanjutan juga merupakan cerminan dan bagian dari misi perusahaan untuk memberikan akses bagi investor ritel Indonesia ke pasar di Amerika Serikat. Edukasi ini juga bertujuan untuk membekali investor agar tetap mampu bertahan di tengah fluktuasi kondisi pasar.

Gotrade sendiri merupakan sistem resmi yang disediakan oleh PT. Bursa Berjangka Jakarta (JFX) untuk Penyaluran Amanat Nasabah Ke Bursa Luar Negeri (PALN) PT. Valbury Asia Futures, Pialang Berjangka yang terdaftar dan diawasi oleh Bappebti.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya