Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menanggapi santai soal wacana dua poros di Pilpres 2024. Menurut dia, terjadinya poros-poros untuk Pilpres ditentukan partai politik.
"Ya saya tidak bisa ikut menentukan, itu terserah partai-partai kan. Dua poros, tiga poros itu sangat bergantung pada pimpinan-pimpinan partai untuk berkoalisi," kata Cak Imin usai memimpin Apel Hari Kesaktian Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023).
Advertisement
Cak Imin menyampaikan, pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) sudah solid dengan Koalisi Perubahan. Sehingga, tidak terpengaruh ihwal berapa poros pun yang bakal muncul.
"Prinsipnya AMIN, saya dengan Koalisi Perubahan solid bekerja terus merebut hati rakyat memberi semangat perubahan dan perbaikan. Insyaallah dengan dua poros, tiga poros, bahkan empat poros kita juga sangat senang," kata dia.
Wacana dua poros di Pilpres 2024 kembali hangat. Terlebih jelang pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Peneliti Senior Populi Center Usep Saepul Ahyar menilai, jika Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berhasil disatukan, maka koalisi itu akan sangat diuntungkan. Dari segi hitung-hitungan, koalisi tersebut unggul telak atas Koalisi Perubahan.
"Selain itu, Prabowo-Ganjar juga dianggap masyarakat sebagai yang direstui Presiden dan masuk ke dalam koalisi pemerintahan. Saya kira kalau secara hitung-hitungan memang yang diuntungkan Koalisi Besar," kata Usep kepada Liputan6.com, Rabu (27/9/2023).
Namun, kata Usep, dinamika masih panjang dan segalanya masih bisa berubah. Bisa saja Prabowo berduet dengan Ganjar, atau malah Prabowo vs Ganjar.
"Saya melihat bahwa upaya untuk menyatukan Prabowo dengan Ganjar atau koalisinya Gerindra-PDIP tetap berjalan. Apalagi belakangan muncul wacana evaluasi terhadap pencalonan Ganjar karena misalnya dari beberapa penampilan debat publik. Akhirnya menunjukkan calon dari PDIP juga terlihat agak teteran secara konsep kurang. Banyak dievaluasi."
Usep mengatakan, menyatukan Prabowo dan Ganjar bakal alot. Sebab, keduanya didukung partai besar, keduanya secara elektabilitas juga tidak terpaut jauh.
Puan Sebut Pembicaraan Soal Dua Poros Pilpres Terbuka Lebar
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menilai peluang Pilpres 2024 hanya ada dua poros, yakni Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar masih terbuka.
"Masih ada waktu kurang lebih satu bulan ya, pembicaraan terkait hal itu tentu saja kita buka lebar,"ucap Puan Maharani di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).
Menurut Puan, selama belum pendaftaran capres-cawapres di KPU, maka kemungkinan pasangan calon masih terbuka. Apalagi bila dua poros dinilai bisa menyatukan bangsa yang terpecah.
"Berdiskusi kita, semua partai juga punya hitung-hitungannya, apakah kalau dua poros akan menjadi lebih baik untuk bangsa dan negara? Apakah kansnya dalam menyatukan negara ini sehingga tidak terpecah-pecah akan semakin lebih sedikit? Gitu kan, jadi lebih baik untuk pesta demokrasi yang akan datang," kata Puan.
Selain itu, terkait Kaesang Pangarep yang terpilih sebagai Ketua Umum PSI, dirinya juga mengajak Kaesang dan PSI untuk merapat ke PDIP dan mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Lah kan saya selalu mengatakan bahwa PDIP selalu terbuka. Kami akan selalu bersilaturahmi, namun memang sebuah partai itu mempunyai strateginya masing-masing," kata Puan.
"Ayo Mas Kaesang, ikut PDIP Perjuangan aja yuk," pungkasnya.
Advertisement