Jangan Mudah Terpengaruh, Cek Fakta 6 Hoaks yang Beredar di Media Sosial Sepekan

6 Hoaks ini Beredar di Media Sosial Sepekan Terakhir

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Okt 2023, 14:44 WIB
Berikut kumpulan video hoaks hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta- Media sosial menjadi tempat peredaran beragam informasi dengan berbagai tampilan, mulai dari foto, video hingga tulisan.

Keberadaan informasi ini tentu tidak bisa kita langsung percaya, sebab tidak semuanya benar alias hoaks. Hal ini menuntut kita untuk selektif dalam mempercayai informasi yang kita dapat.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mendapati sejumlah hoaks yang beredar di media sosial, setelah melakukan penelusuran.

Berikut kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan.

1. Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Meninggal Dunia

Kabar tentang siswa SMP korban perundungan yang dilakukan oleh siswa lainnya di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meninggal dunia beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).

Akun Facebook tersebut mengunggah foto yang diklaim siswa SMP korban perundungan dan narasi berisi bahwa korban telah meninggal dunia.

"Siswa SMP korban penganiayaan oleh teman sekolahnya TKP di Cilacap sudah meninggal dunia... Turut berdukacita...Semoga almarhum di trima oleh Allah SWT dilapangkan kuburnya diampuni segala dosanya...Husnul Khotimah Aamiin ya Rabbal'alamiin .🙏🤲😭," tulis salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).

Sebelumnya, video aksi perundungan pelajar SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah viral di media sosial. Dalam video, aksi perundungan itu dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya, korban dipukul dan ditendang oleh pelaku.

Kasatreskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setiyoko mengungkapkan, duduk perkara aksi perundungan tersebut. Menurutnya, hal itu dipicu oleh pernyataan korban berinisial RF (14) yang menyinggung kedua terduga pelaku.

"Korban mengaku sebagai anggota kelompok atau geng Basis. Pelaku berinisial MK (15) dan WS (14) yang merupakan anggota kelompok itu tidak terima dan tersinggung, sehingga akhirnya melakukan perundungan terhadap korban," ungkap Guntar dilansir dari Antara, Rabu 27 September 2023.

Menurut dia, polisi hingga kini masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penanganan kasus perundungan siswa SMP tersebut.

Sementara Kapolres Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengatakan, dua terduga pelaku perundungan dan penganiayaan pelajar SMP itu sudah diamankan.

"Namun, dua terduga pelaku telah kami amankan sebelum video perundungan tersebut viral di media," ucap Fannky.

Benarkah kabar tentang siwa SMP korban perundungan di Cilacap meninggal dunia? Simak hasil penelusurannya di sini.....

 

2. Video Kecelakaan pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Beredar di media sosial postingan video yang diklaim kecelakaan pada kereta cepat Jakarta-Bandung. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 19 September 2023.

Dalam postingannya terdapat video sebuah kereta mengalami kecelakaan hingga terguling keluar dari rel. Postingan video itu disertai narasi:

"Berita ini viral dan tidak boleh ditayangkan televisi +62 karena sangat memalukan pemerintahan..!!"

Akun itu menambahkan narasi "Viralkan share sebanyak banyaknya..."

Lalu benarkah postingan yang diklaim kecelakaan pada kereta cepat Jakarta-Bandung? Simak hasil penelusurannya di sini....

 

3. Foto Anies Baswedan Beribadah di Vihara

Penelusuran klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara, informasi tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook, pada 13 September 2023.

Unggahan klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara menampilkan seorang lelaki mengenakan rompi berbaju putih dengan wajah ditutupi masker sedang memegang benda berbentuk lidi.

Dalam foto tersebut terdapat tulisan.

"KETIKA ANIS DI BAPTIS MENJADI YOHANES & KETIKA ANIS SEMBAHYANG DI WIHARA< BINGUNG..> YG MN AGAMA ANIS, DEMI JABATAN RELA JUAL AKIDAH KEMANA2".

Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"ANIS BAS EDAN LAGI SEMBAHYANG MEMEGANG HIO DI KELENTENG."

Benarkah klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini....

 


Hoaks Berikutnya

4. Video Ini Pengiriman Kendaraan Perang ke Daerah Konflik Pulau Rempang

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kendaraan perang dikirim ke daerah konflik Pulau Rempang, informasi tersebut diunggah salah akun Facebook, pada 16 September 2023.

Unggahan klaim video kendaraan perang dikirim ke daerah konflik Pulau Rempang menampilkan kendaraan menangkut tank sedang terparkir kemudian berjalan.

Dalam video tersebut juga terlihat sejumlah orang mengenakan seragam bermotif loreng hijau.

Dalam video tersebut terdapat tulisan "HEBOH TRUCKBAJA MEMENUHI PARIKIRAN PELABUHAN MERAK"

"NGGA TAU MAU DIKIRIM KEMANA DAN UNTUK DIPAKAI ACARA APA...?"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Kendaraan perang di pelabuhan merak???

Apakah mau nyebrang ke Sumatra??

Habis itu ke daerah konflik.

Ujung ujungnya Pulau Rempang.

Jika diharuskan, gw setuju jika Sumatra kepingin merdeka."

Benarkah klaim video kendaraan perang dikirim ke Pulau Rempang? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini...

 

5. BNI Terapkan Kenaikan Biaya Transfer Jadi Rp 150 Ribu

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau (BNI) terapkan kenaikan biaya transfer menjadi Rp 150 ribu per bulan. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Informasi BNI terapkan kenaikan biaya transfer menjadi Rp 150 ribu per bulan dikirim oleh akun WhatsApp dengan foto profile logo BNI.

Akun WhatsApp tersebut membagikan file yang berisi informasi pengumuman BNI melakukan perubahan tarif transaksi, dari Rp 6.500 per transaksi dan BI FAST Rp 2.500 akan diubah menjadi Rp 150.000 per bulan.

Pengumuman tersebut juga memberikan penerima pesan pilihan untuk menolak kenaikkan perubahan biaya transaksi, dengan mengisi formulir digital.

Berikut informasi BNI terapkan kenaikan biaya transfer menjadi Rp 150 ribu per bulan.

"INFO BANK BNI

Yth. Bpk/Ibu nasabah mohon konfirmasi jawaban mengenai yang Surat Ketetapan yang kami kirimkan di atas, RESPON SECEPATNYA AGAR TIDAK DIBERLAKUKAN TARIF BARU secara otomatis oleh sistem.

1. SETUJU (Rp150.000/bulan)2. TIDAK SETUJU (Rp6.500/transaksi)

Silakan pilih tarif sesuai kebutuhan Anda dengan klik tautan di bawah ini:

https://aktivasi-perubahan-tarif-bni.wb-app.com/"

Benarkah informasi BNI terapkan kenaikan biaya transfer menjadi Rp 150 ribu per bulan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini.....

 

6.  Video Parasit dari Cairan Vaksin dan Obat Covid yang Serang Sistem Saraf

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penampakan parasit dari cairan obat Covid yang serang sistem saraf. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 21 September 2023.

Unggahan video penampakan parasit dari cairan obat Covid yang serang sistem saraf menampilkan benda berwarna merah mengeluarkan benda putih seperti akar serabut.

"penampakan p4rasit GO dari c4iran jasjus dan 0b4t c0v1d yang mengontrol tubuh dan dapat menyerang sistem saraf 🧠 dan 0rg4n lainya."

Benarkah klaim video penampakan parasit dari cairan vaksin dan obat Covid yang dapat serang sistem saraf? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya