Kista Ginjal yang Jinak Bukan Kanker, Dokter: Tidak Perlu Diapa-Apakan

Merujuk pada data, kista ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 02 Okt 2023, 06:05 WIB
Tak Selalu Operasi, Penanganan dan Terapi Kista Ginjal Tergantung pada Jenisnya. (Foto: Riki Risnandar/Pixabay.)

Liputan6.com, Jakarta - Kista ginjal secara umum bersifat jinak. Ini artinya kista ginjal bukanlah kanker sehingga tidak perlu penanganan khusus seperti disampaikan Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia Dr Lukman Hakim, Sp.U(K), MARS, Ph.D.

"Kista ginjal secara umum itu bersifat jinak, tidak perlu diapa-apakan. Jadi kista itu benjolan yang isinya bukan padat," ujar Lukman, dilansir Antara.

Kepala Staf Medik Urologi Rumah Sakit Universitas Airlangga ini mengatakan, pada kondisi kista yang jumlahnya banyak bisa muncul di kedua ginjal, bahkan pada organ lain seperti liver, pankreas, dan lainnya. Menurutnya hal itu terkait kondisi genetik.

"Ini juga merupakan kondisi genetik, tetapi bukan kanker. Jadi kalau kista ginjal yang terjadi bersamaan di liver atau organ-organ lain, dan isinya air bukan padat maka kista ginjal merupakan kondisi yang genetik. Tetapi sebagian besar bukan kanker," jelas Lukman.

Merujuk pada data, kista ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala. Tapi, jika kista pada ginjal tumbuh cukup besar dan muncul gejala bisa saja meliputi nyeri tumpul di punggung atau bagian samping, demam dan sakit perut bagian atas.

Usia yang semakin bertambah meningkatkan risiko seseorang terkena kista ginjal. Meski demikian, kista ginjal bisa muncul pada usia berapa pun dan kerap kali terjadi pada pria.

 


Terkadang Menyebabkan Komplikasi

Terkadang, kista ginjal bisa menyebabkan komplikasi, termasuk kista yang terinfeksi sehingga menyebabkan demam dan nyeri. Kista ginjal yang pecah pun menyebabkan nyeri hebat di bagian punggung atau samping. Terkadang, kista yang pecah juga bsia menyebabkan darah dalam urine.

Kista ginjal yang menghalangi aliran urine bisa menyebabkan pembengkakan ginjal dan aliran urine tersumbat.

Lukman berpendapat, hanya sebagian kecil kista ginjal yang kemudian menjadi kanker. Berbeda dengan kista ginjal, kanker ginjal merupakan benjolan padat di ginjal dan pada stadium yang telah lanjut bisa menyebar pada liver dan organ tubuh lainnya seperti paru, tulang, maupun otak.


Jenis Kista

Dalam kesempatan berbeda, dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi RS EMC Pulomas Pujiwati menjelaskan, kista ginjal adalah suatu kantong atau rongga yang berada pada ginjal. Kista ini bisa berada di korteks (bagian terluar ginjal) atau pada medula (bagian tengah ginjal).

“Paling sering tumbuhnya pada korteks ginjal, kista ginjal itu berbentuk rongga atau kantung yang berisi cairan,” kata Puji dalam Healthy Monday Liputan6.com beberapa waktu lalu. 

Pada prinsipnya, bentuk kista ginjal dengan kista biasa sama saja.

Kista sering sulit diketahui penyebabnya. Namun secara umum, kista dibagi dua. Yakni kista kongenital atau bawaan dan kista dapatan atau bukan bawaan lahir.

“Kista kongenital dibagi dua juga, ada yang disebabkan faktor genetik yakni mutasi gen di kromosom tertentu dan karena gangguan pertumbuhan janin ketika berada di dalam kandungan.”

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya