Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, erupsi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi sekitar 1.100 meter. Petugas Pos Pemantauan Gunung Ibu, Ahmad Basuki, dalam penyataan yang diterima di Jakarta, Senin (2/10/2023) mengatakan, erupsi Gunung Ibu terjadi pada pukul 09.36 WIT.
Advertisement
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara," ujar Ahmad Basuki, menurut keteragannya.
Ahmad menuturkan letusan itu terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi lebih kurang 60 detik.
Ahmad Basuki juga mengatakan, meski kolom abu cukup tinggi mencapai 1,1 kilometer, namun ancaman bahaya erupsi tersebut masih jauh dari lokasi pemukiman penduduk yang berada enam sampai tujuh kilometer dari kawah.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata," kata Ahmad.
Gunung Ibu berstatus Waspada (Level II) sejak 10 Desember 2013 hingga sekarang. Sepanjang tahun ini PVMBG mencatat ada 37 kali letusan yang keluar dari kawah gunung api paling aktif di Pulau Halmahera tersebut.
Gunung Keempat Paling Aktif
Gunung Ibu menduduki posisi keempat secara nasional sebagai gunung api yang aktif meletus tahun ini setelah Gunung Semeru, dengan catatan ada 38 kali letusan, Gunung Anak Krakatau tercatat ada 62 kali letusan, dan Gunung Ili Lewotolok sebanyak 63 kali letusan.
Gunung Ibu merupakan gunung api bertipe strato volcano yang memiliki ketinggian 2.825 meter di atas permukaan laut terletak di barat laut Pulau Halmahera.
Puncak gunung merupakan kawah vulkanik. Pusat kawah memiliki lebar satu kilometer dan kedalaman 400 meter, sedangkan bagian luar memiliki lebar 1,2 kilometer.
Advertisement