Hari Batik Nasional 2023, Sri Mulyani Pamer Koleksi Batik Berbagai Warna

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak masyarakat Indonesia melestarikan Batik, salah satu budaya Indonesia yang mendunia.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Okt 2023, 13:58 WIB
Setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Biasanya pada momen Hari Batik Nasional tersebut, mungkin kita menjumpai banyak masyarakat yang memakai baju batik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Biasanya pada momen Hari Batik Nasional tersebut, mungkin kita menjumpai banyak masyarakat yang memakai baju batik.

Adapun batik telah masuk dalam daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda United Nations of Educational, Scientifical and Cultural Organization (UNESCO) pada 2009.  

Peringatan Hari Batik Nasional ini tak lepas dari keputusan dalam sidang ke-4 Komite antar-pemerintah tentang warisan budaya tak-benda yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi. Pada agenda itu, UNESCO mengakui batik, wayang, keris,noken dan tari saman sebagai Budaya-Tak Beda warisan manusia oleh UNESCO.

Pada momen ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunggah video kegiatannya ketika memakai baju batik dalam kegiatan nasional dan internasional di akun instagram resmi @smindrawati. Video tersebut menunjukkan batik yang dipakai Sri Mulyani dalam berbagai warna mulai dari warna hijau, merah, putih, coklat, dan hitam. Dalam balutan batik tersebut, Sri Mulyani tampak anggun. Dalam berbagai acara baik nasional dan internasional, Sri Mulyani tak lepas dari batik.

Lewat caption di instagram, Sri Mulyani juga menuliskan kalau pakaian terbaik akan membawa seseorang ke tempat luar biasa, dan batik salah satunya.

"Katanya, pakaian terbaik akan membawamu ke tempat luar biasa. Batik salah satunya. Saya sering mengenakan pakaian batik ke berbagai acara, baik nasional maupun internasional,” tulis Sri Mulyani.

Sri Mulyani menyampaikan, Batik Indonesia telah diakui UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009 sehingga setiap 2 Oktober kita memperingati Hari Batik,” tulis Sri Mulyani.

Sri Mulyani menuturkan, model dan motif baju batik saat ini makin beragam dan modern. Ia menilai, batik juga cocok digunakan untuk berbagai kegiatan sehari-hari.

"Bangga memakai batik, budaya Indonesia yang mendunia,” tulis dia.

Sebelumnya pada 1 Oktober 2023, Sri Mulyani juga mengikuti  acara “Istana Berbatik yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2023.

 


Sri Mulyani Ikut dalam Kegiatan Istana Berbatik

Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut kegiatan Istana Berbatik, Minggu, 1 Oktober 2023. (Foto: instagram @smindrawati)

Dikutip dari Antara, Sri Mulyani memakai batik dengan model blus yang dipadukan dengan bawahan rok warna cokelat-merah.

Selain Sri Mulyani, para menteri Kabinet Indonesia maju juga turut memeriahkan acara Istana Berbatik itu.

Pada unggahan di instagram, Sri Mulyani memaparkan asal kata batik. Batik berasal dari Bahasa Jawa yaitu amba yang berarti menulis dna juga kata titik.

“Kata ambatik memiliki arti sebuah kain yang memiliki banyak titik.Akhiran dari kata batik “tik” bermakna titik atau ujung canting yang digunakan untuk membuat sebuah titik kemudian ditarik menjadi sebuah corak cantik. Sejarah yang sangat menarik ya,” tulis dia.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengajak masyarakat untuk terus melestarikan batik. “Mari terus lestarikan Batik kebanggaan kita,” tulis dia.

 


Serunya Sri Mulyani Pelesiran di Mesir, Kunjungin Tempat Bersejarah Nabi Musa hingga Biara Tertua di Dunia

Disela-sela kunjungan kerja ke Mesir dalam rangkaian Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Annual Meeting ke-8, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyempatkan diri bersama rombongan untuk singgah ke Sharm El-Sheikh. (Istimewa)

Sebelumnya, di sela-sela kunjungan kerja ke Mesir dalam rangkaian Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Annual Meeting ke-8, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyempatkan diri bersama rombongan untuk singgah ke Sharm El-Sheikh.

"Setelah menyelesaikan rangkaian agenda AIIB 2023 Annual Meeting kemarin, saya bersama rombongan singgah ke kota yang berjarak 2.5 jam perjalanan darat dari Sharm El-Sheikh tersebut. Sepanjang perjalanan terlihat fasad barisan pegunungan tertinggi di tanah Mesir," tulis Sri Mulyani dikutip dari instagram pribadinya @smindrawati, Kamis (28/9/2023).

Sri Mulyani mengatakan, Laut Merah memang menyimpan begitu banyak sejarah. Beberapa diantaranya Gunung Sinai yaitu, Tempat yang disebutkan dalam Kitab Suci dimana Nabi Musa “mendengar dan bertemu cahaya” Sang Pencipta. Di kaki Gunung Sinai ada Tempat ibadah Saint Catherine. Wilayah ini ada di Kegubernuran Sinai Selatan, Mesir.

Terdapat dua tempat yang ditunjukkan oleh pemandu lokal, yakni Ahmed, yang memandu Sri Mulyani dan rombongan berkeliling di kota tersebut. Pertama, makam dari Nabi Harun A.S. (yang juga adik dari Nabi Musa) - berlokasi di bukit tempat tinggal suku Bedouin.

"Sangat rapih terawat. Diceritakan juga episode pengikut Nabi Musa yang membuat patung sapi emas - untuk disembah pada saat ditinggal Nabi Musa mendaki bukit menerima perintah Tuhan Sang Pencipta. Di dinding kaki bukit seberang arah makam Nabi Harun terhambat bentuk patung emas sapi tersebut," kata Menkeu.

Selanjutnya, Sri Mulyani singgah ke biara Saint Catherine. Salah satu biara tertua di dunia yang terus ditinggali sejak pembangunannya pada sekitar tahun 548-565. Biara ini juga menjadi rumah dari salah satu perpustakaan tertua di dunia, dengan koleksi-koleksi yang sangat langka -seperti tulisan tangan yang dipercaya berisi pesan Nabi Muhammad tentang hidup saling menghargai antara agama.

 


Destinasi Wisata Bersejarah

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan saat farewell atau perpisahan dengan program pengampunan pajak atau tax amnesty di Jakarta, Selasa (28/2). Penerimaan tax amnesty hingga hari ini telah mencapai Rp 112 triliun.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia melihat begitu banyak relik dan artifak sejarah yang tersimpan dengan rapi selama berabad lamanya di biara ini. Menurut Sri, saat memasuki tempat tersebut seperti memasuki lorong waktu spiritual.

"Tidak heran kami bertemu beberapa wisatawan religi dari Indonesia (Sulawesi Selatan dan Jogya)," ujarnya.

Disisi lain, Sri menyebut, memang Pemerintah Mesir sedang menggiatkan berbagai destinasi wisata bertema sejarah kemanusiaan dan sejarah religi dari 3 agama monoteis yakni Yahudi, Krisianitas, dan Islam.

"Banyak pelajaran hidup dari berbagai belahan dunia, untuk kita terus mengasah dan memperbaiki diri dalam menjalani hidup," pungkasnya.

Infografis Sentra Batik di berbagai daerah di Indonesia. (Dok: Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya