Liputan6.com, Jakarta - Menurut Gartner, pada tahun 2025, lebih dari 95% beban kerja digital baru akan dijalankan di platform-platform cloud-native, naik dari 30% pada tahun 2021.
Dengan potensi pertumbuhan yang luar biasa di sektor komputasi cloud, jumlah penyedia layanan yang tersedia dipastikan akan meningkat dan perusahaan-perusahaan akan memiliki banyak pilihan.
Advertisement
Di Indonesia, semakin banyak perusahaan yang mengandalkan cloud untuk mengembangkan dan meningkatkan skala bisnis mereka di tengah ekonomi digital yang berkembang pesat.
Sebagai salah satu pasar cloud dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik, Indonesia mengalami pertumbuhan digital yang pesat yang didorong oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya penerapan Work from Home (WFH), lonjakan layanan Video-on-Demand (VoD), peningkatan penetrasi smartphone, dan kebutuhan akan konektivitas internet.
Selain itu, meningkatnya penggunaan Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), analitik Big Data, serta meningkatnya permintaan untuk solusi komputasi cloud di berbagai industri seperti Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan Hayati, Manufaktur, serta sektor Perbankan, Jasa Keuangan dan Asuransi (BFSI), merupakan beberapa faktor tambahan yang mendukung pertumbuhan pasar komputasi cloud.
Inilah yang menjadi alasan semakin banyak organisasi yang menjajaki kemungkinan untuk meningkatkan efisiensi operasi bisnis mereka dengan mengadopsi layanan berbasis cloud guna memanfaatkan beragam manfaat dari teknologi tersebut, seperti kemudahan akses, skalabilitas, dan kemampuan beradaptasi.
Namun, tidak semua penyedia layanan cloud diciptakan sama, dan memilih layanan cloud yang tepat dapat menciptakan perbedaan yang signifikan dalam hal keamanan, keandalan, dan skalabilitas infrastruktur digital Anda.
Dengan begitu banyak penyedia layanan cloud yang dapat dipilih, Anda mungkin tergoda untuk memilih salah satu secara acak dan berharap yang terbaik.
Untuk membantu perusahaan-perusahaan membuat pilihan yang tepat, berikut ini adalah beberapa faktor utama yang harus mereka pertimbangkan:
Faktor pertama dan paling penting, tentu saja, adalah biaya karena dampaknya yang signifikan terhadap anggaran bisnis secara keseluruhan. Biaya menjalankan infrastruktur di cloud mungkin terkait dengan beberapa operasional vital di perusahaan.
Masing-masing memiliki label harga tersendiri, sehingga pengeluaran untuk layanan cloud harus dinilai secara menyeluruh.
Lakukan Perbandingan
Faktor kedua adalah mengetahui kebutuhan dan tujuan bisnis mereka. Penyedia layanan cloud menawarkan berbagai paket layanan dengan harga yang bervariasi, jadi penting untuk membandingkannya dengan cermat untuk menemukan layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah perusahaan sering memilih teknologi sebelum menentukan kebutuhan dan tujuan mereka. Yang seharusnya terjadi adalah setelah Perusahaan-perusahaan mengetahui kebutuhan mereka terlebih dahulu, kemudian mereka mulai mempersempit pilihan penyedia layanan cloud.
Keandalan juga merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan. Downtime dapat merugikan perusahaan, sehingga memilih penyedia cloud yang memiliki rekam jejak keandalan yang terbukti sangat penting.
Carilah penyedia layanan cloud yang menawarkan perjanjian tingkat layanan (SLA) dengan jaminan uptime yang tinggi. Hal ini akan memastikan bahwa bisnis Anda dapat terus beroperasi dengan lancar meskipun ada masalah dengan infrastruktur penyedia cloud.
Selain jaminan uptime, pastikan penyedia cloud memiliki kemampuan pemulihan bencana yang sangat baik. Jika terjadi bencana alam atau kejadian tak terduga lainnya, data Anda harus dipastikan aman dan bisnis Anda dapat terus beroperasi.
Carilah penyedia layanan cloud yang memiliki beberapa data center di lokasi geografis yang berbeda dan menawarkan opsi pemulihan bencana yang tangguh.
Keamanan Jadi Faktor Penting
Keamanan adalah faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan. Perusahaan-perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka terlindungi dari ancaman dunia maya seperti peretasan dan pembobolan data. Pilihlah penyedia layanan cloud yang menawarkan langkah-langkah keamanan yang kuat seperti enkripsi, firewall, dan deteksi intrusi.
Pastikan penyedia tersebut memiliki rekam jejak yang terbukti dalam memenuhi ekspektasi privasi pelanggan dan persyaratan perlindungan data sesuai peraturan, terlepas dari lokasi geografisnya.
Selain langkah-langkah teknis ini, Perusahaan-perusahaan juga harus mempertimbangkan kepatuhan penyedia layanan cloud terhadap standar industri dan peraturan setempat. Misalnya, jika bisnis Anda menangani data keuangan yang sensitif, Anda sebaiknya memilih penyedia layanan cloud yang sesuai dengan Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS).
Standar populer lainnya termasuk International Standards Organization (ISO) dan Telecommunications Industry Association (TIA).
Organisasi-organisasi ini menetapkan persyaratan keamanan yang harus diikuti oleh perusahaan untuk meningkatkan atau memperkuat keamanan mereka.
Terakhir, pertimbangkan tingkat dukungan pelanggan yang akan Anda terima dari penyedia layanan cloud Anda. Jika terjadi kesalahan, perusahaan-perusahaan perlu tahu bahwa mereka bisa mendapatkan bantuan dengan cepat.
Carilah penyedia layanan cloud yang menawarkan dukungan pelanggan 24 jam dan memiliki reputasi dalam menyediakan layanan terbaik.
Selain itu, pertimbangkan juga manajemen akun penyedia dan tim dukungan pelanggan yang dapat membantu perusahaan-perusahaan mendapatkan hasil maksimal dari investasi cloud mereka dengan memberikan panduan tentang praktik terbaik dan cara mengoptimalkan infrastruktur cloud mereka.
Advertisement
Mengapa Cloud Penting Bagi Industri?
Ada banyak contoh masalah pelanggan dengan penyedia layanan cloud yang terjadi di berbagai industri di Indonesia. Sebagai contoh, salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia mengalami masalah dengan penyedia cloud yang tidak fleksibel dan tidak memiliki skalabilitas untuk menangani lonjakan trafik saat musim belanja liburan.
Hal ini menyebabkan situs tersebut mengalami crash, yang mengakibatkan hilangnya penjualan dan pelanggan. Mengevaluasi fitur-fitur seperti skalabilitas di awal dapat membantu mereka menghindari masalah yang merugikan ini.
Dalam industri fintech, platform pinjaman digital dapat mengalami masalah integrasi ketika penyedia tidak dapat mendukung keputusan terkait perhitungan risiko secara real-time dalam skala besar. Hal ini menyebabkan penundaan dalam proses persetujuan pinjaman.
Perusahaan jasa keuangan sangat memperhatikan keamanan data serta persyaratan kepatuhan yang berlaku bagi mereka. Mereka juga perlu memastikan bahwa penyedia layanan cloud yang mereka pilih dapat memenuhi persyaratan ketersediaan dan kinerja yang tinggi.
Perusahaan start-up ride-hailing di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia bisa menghadapi masalah berupa aplikasi yang tiba-tiba macet di jam-jam sibuk ketika berlaku biaya layanan lebih tinggi.
Hal ini berdampak negatif terhadap pengalaman pengemudi dan penumpang. Mereka membutuhkan penyedia layanan dengan tingkat ketersediaan tinggi untuk mendukung layanan lokasi secara real-time.
Sebuah peritel online dapat mengalami kesulitan dalam meningkatkan ketersediaan barang dan databasae manajemen pemesanan ketika permintaan meningkat di musim promosi. Stok barang yang habis dan pengiriman yang tertunda akan berdampak pada kepuasan pelanggan.
Perusahaan telekomunikasi bisa menghadapi beberapa tantangan saat memilih penyedia cloud, termasuk segmentasi dan redundansi data, jangkauan dan konversi pelanggan yang rendah, integrasi sistem yang kurang lincah, serta efisiensi yang buruk dan biaya operasional yang tinggi.
Pada akhirnya, manfaat komputasi cloud dapat menjadi signifikan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Mengevaluasi dengan cermat kebutuhan lokal dan tantangan khusus industri adalah kunci dalam memilih mitra cloud yang sesuai dengan tujuan pertumbuhan di pasar Indonesia.
Infografis Jokowi Blak-blakan Data Intelijen Parpol Jadi Menu Sarapan (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement