12 Saksi Diperiksa, Usut Kasus Siswi SDN 06 Pesanggrahan Lompat dari Lantai 4

Polisi masih terus mengusut kasus kematian siswi SDN 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan usai melompat dari lantai 4 gedung sekolah. Hingga saat ini, motif korban lompat dari lantai 4 tersebut masih misteri.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 03 Okt 2023, 02:15 WIB
Wakasatreskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi Benayoun. Henrikus menyebut, pihaknya telah memeriksa 12 saksi terkait kasus siswi SDN 06 Pesanggrahan meninggal usai lompat dari lantai 4 gedung sekolah. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Liputan6.com, Jakarta - Sedikitnya hingga kini sudah ada 12 orang saksi yang dimintai keterangan guna mencari penyebab meninggalnya seorang siswi SDN 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Korban berinisial SR nekat melompat dari lantai 4 gedung sekolah.

Wakil Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan yang juga menjabat Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi menyampaikan, 12 orang saksi terdiri dari 6 orang siswa dan siswi pelajar SDN 06 Petukangan Utara, serta 3 orang pelajar dari SDN 07 Petukangan Utara.

Sisanya, 3 orang dari pihak sekolah SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Saat ini kami masih terus mendalami terkait dengan peristiwa tersebut dan hingga saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang saksi," kata dia kepada wartawan, Senin (2/10/2023).

Henrikus menerangkan, pihaknya bersama-sama dengan stakeholder terkait seperti KPAI, UPTP3A, dan pekerja sosial atau Peksos berkolaborasi menyelidiki peristiwa meninggalnya siswi inisial SR yang ditemukan terjatuh dari lantai 4. Di samping itu, polisi juga memberikan edukasi dan trauma healing di sekolah.

"Karena dalam peristiwa ini, beberapa saksi masih tergolong anak, sehingga kami menggandeng UPTP3A, KPAI, dan Peksos untuk membantu kami, dalam menggali informasi dari rekan almarhum yang masih bersekolah di SD," ujar dia.

"Dengan harapan suasana pemeriksaan itu lebih familiar, lebih santai tetapi juga bisa menggali informasi yang akurat," sambung dia.

 


Motif Masih Misteri

Henrikus menegaskan, motif kasus ini masih belum bisa disimpulkan.

"Saat ini masih terus kami dalami perihal motif yang bersangkutan sehingga terjadi peristiwa tersebut," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Henrikus meminta semua pihak meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak agar kejadian serupa tak terulang kembali di kemudian hari.

"Mari kita atau siapapun untuk menjaga, mengawasi anak-anak baik di rumah, di lingkungan tempat tinggal, maupun di lingkungan sekolah," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya