Liputan6.com, Depok - Tim Patroli Perintis Presisi (Tim 3P) Polres Metro Depok mengamankan puluhan pelajar tingkat SMP dan SMA. Diketahui puluhan pelajar tersebut akan melakukan tawuran di wilayah Tapos, Kota Depok dan didahului janjian di media sosial.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Metro Depok, Kompol Maulana Jali Karepesina mengatakan, penangkapan puluhan pelajar berawal dari Tim 3P Polres Metro Depok melakukan patroli. Kegiatan tersebut bertepatan dengan aksi buruh di Depok akan unjuk rasa ke Jakarta.
Advertisement
“Dari kegiatan itu, kami mendapati 38 pelajar SMP dan SMA akan melakukan tawuran,” ujar Jali Karepesina, Senin (2/10/2023).
Jali Karepesina menjelaskan, pengamanan puluhan pelajar terjadi pada Senin sore saat tim melakukan patroli. Saat berada di wilayah Tapos, Tim 3P mendapati puluhan pelajar akan melakukan tawuran.
“Para pelajar tersebut akan tawuran dan sebelumnya janjian melalui media sosial Instagram,” jelas Jali Karepesina.
Dalam operasi ini, Tim 3P Polres Metro Depok juga mengamankan sejumlah senjata tajam yang akan digunakan untuk tawuran. Puluhan pelajar yang tertangkap, telah dibawa ke Polres Metro Depok untuk dimintai keterangan.
“Pelajarnya ada 38 siswa dengan barang bukti lima bilah senjata tajam dan tiga stick golf,” ucap Jali Karepesina.
Pelajar yang tertangkap berasal dari berbagai sekolah, baik SMP maupun SMA. Bahkan sejumlah pelajar berasal dari wilayah Kabupaten Bogor yang datang ke Kota Depok untuk melakukan tawuran.
“Untuk sekolah yang terlibat sebanyak empat sekolah, dua diantaranya dari wilayah Kabupaten Bogor,” tegas Jali Karepesina.
Ditahan 1x24 Jam
Diduga para pelajar sebelum melakukan tawuran terindikasi di bawah pengaruh minuman beralkohol.
Untuk memastikan hal tersebut, Polres Metro Depok akan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap puluhan pelajar yang tertangkap.
“Untuk motifnya nanti kami masih melakukan pemeriksaan,” terang Jali Karepesina.
Polres Metro Depok akan menahan para pelajar di Polres Metro Depok 1 x 24 jam untuk dimintai keterangan. Nantinya para pelajar yang tertangkap akan diambil foto dan sidik jari untuk kelengkapan penanganan.
“Besok pagi kami panggil orang tuanya dan pihak sekolah,” pungkas Jali Karepesina. (Dicky Agung Prihanto)
Advertisement