Pengembangan Materi Jadi Kunci Kesuksesan Program Organisasi Penggerak oleh Putera Sampoerna Foundation

Putera Sampoerna Foundation, sebuah institusi bisnis sosial yang berfokus pada pengembangan pendidikan, memberikan dukungan terhadap inisiatif Kemendikbud Ristek RI dengan menjalankan Program Organisasi Penggerak (POP) secara mandiri.

oleh Camelia diperbarui 03 Okt 2023, 14:03 WIB
Senior Director Putera Sampoerna Foundation, Elan Merdy

Liputan6.com, Bali - Putera Sampoerna Foundation, sebuah institusi bisnis sosial yang berfokus pada pengembangan pendidikan, memberikan dukungan terhadap inisiatif Kemendikbud Ristek RI dengan menjalankan Program Organisasi Penggerak (POP) secara mandiri. 

Pelaksanaan POP yang dilakukan di bawah naungan School Development Outreach (SDO) ini menjadi salah satu dari sekian banyak program PSF yang dijalankan sebagai komitmen dalam memajukan kualitas pendidikan Indonesia dan karenanya menempatkan PSF sebagai salah satu mitra pembangunan. 

Selama periode Oktober 2021 sampai Agustus 2023, PSF menjalankan POP dengan mengembangkan dan menerapkan materi-materi yang dapat membantu meningkatkan kualitas pemahaman literasi, numerasi, dan penguatan karakter melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Implementasi Kurikulum Merdeka.

“Komitmen PSF untuk menjalankan POP secara mandiri merupakan cara kami membuktikan diri bahwa kami memiliki kapabilitas sumber daya yang mumpuni untuk mendukung peningkatan pendidikan di Indonesia," ujar George Yudistira Irawan, Chairman, Board of Executive Putera Sampoerna Foundation di buleleng, Bali, Selasa (3/10/2023).

"Dengan pengalaman dan keahlian personel yang ada, kami berusaha mengembangkan materi POP sesuai acuan dari Kemendikbud Ristek, agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua ekosistem sekolah yang menjadi bagian dari kegiatan ini,” sambungnya.

Tak hanya itu, Senior Director Putera Sampoerna Foundation, Elan Merdy, menyampaikan bahwa PSF mendukung program tersebut secara penuh. 

“Program POP merupakan program inisiatif di tahun 2021 dari Kemendikbud RI dalam upaya mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan tujuan meningkatkan kualitas literasi dan numerasi di Indonesia," ujar Elan Merdy.

Lebih lanjut Elan mengatakan, "Dengan sigap kami PSF menyerahkan seluruh jiwa raga kami untuk mendukung program tersebut karena dengan satu dasar bahwa kami percaya bahwa literasi dan numerasi adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan kualitas murid-murid kita."


Materi POP Dikembangkan Sesuai Kebutuhan Setiap Sekolah

Momen serah terima POP dari PSF ke GTK Kemendikbud dan Disdik masing-masing daerah

Setidaknya terdapat lima sekolah menengah pertama yang terpilih sebagai sekolah penggerak binaan PSF, dengan total 160 guru dan manajemen sekolah, 2,610 siswa, dan 2,497 guru imbas.

Kelima sekolah terdiri dari tiga sekolah di Provinsi Bali (SMP Negeri 8 Singaraja, Buleleng; SMPN 1 Payangan, Gianyar; dan SMPN 1 Kintamani, Bangli) dan dua di Provinsi Sulawesi Selatan (SMPN 1 Tompobulu, Bantaeng dan SMPN 4 Sungguminasa, Gowa). 

Sebelum tergabung ke dalam sekolah penggerak, dua sekolah di antaranya yaitu SMPN 1 Tompobulu dan SMPN 8 Singaraja juga telah ikut serta dalam inisiatif PSF lainnya, yaitu Lighthouse School Program. 

Kelima sekolah ini dipilih untuk menjadi sekolah yang mendapatkan intervensi program karena dinilai mampu untuk menjadi model di lingkungan sekitarnya, baik sekolah-sekolah lain hingga masyarakat sekitar.

Sebagaimana yang telah dirancang oleh Kemendikbud Ristek, materi yang disampaikan di dalam POP berfokus pada penguatan literasi, numerasi dan pembelajaran berbasis proyek. 

Dalam prosesnya, PSF juga secara mandiri telah melakukan berbagai pengembangan materi berupa modul-modul yang dimodifikasi sesuai latar belakang sekolah, peserta didik, dan karakteristik daerah.

Keseluruhan materi yang disampaikan juga akan membantu setiap sekolah untuk lebih memahami kompetensi yang harus ditingkatkan oleh sekolah, guru, dan murid sesuai sistem pendidikan Indonesia.

Pada penghujung program, sebagai kulminasi program dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, PSF mengadakan kegiatan “Pesta Pelajar Program Organisasi Penggerak” yang dilaksanakan pada  3 Oktober 2023, di Gedung Kesenian Gde Manik, Kabupaten Buleleng, Bali.

Pada rangkaian acara ini, kelima sekolah penggerak akan menyajikan portofolio proses pembelajaran P5 yang telah mereka lalui.


Komitmen PSF untuk Menginspirasi Dukungan Terhadap Pendidikan Indonesia

foto: PSF

Selama 22 tahun berkomitmen dalam meningkatkan pendidikan Indonesia, PSF telah menjalankan banyak program pendidikan yang sukses dan berkelanjutan. Pencapaian ini diharapkan juga dapat menjadi inspirasi bagi pihak lainnya untuk dapat konsisten mendukung pendidikan di Indonesia. 

Bersama para mitra penyandang dana yang datang dari berbagai industri dan segmen usaha, PSF ingin dapat selalu mewujudkan berbagai program pendidikan dengan kepedulian yang tinggi, profesional, dan terbuka.

Selain POP, saat ini PSF juga sedang menjalankan program-program pendidikan bersama para mitra, di antaranya Ekosistem Pendidik Profesional (EPP) di Samarinda hasil kolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan program Guru Juara di Banyuwangi bersama Bakti BCA.

Melalui program-program unggulannya yang berada di bawah naungan School Development Outreach (SDO), PSF telah menjangkau lebih dari 50.000 guru, 120 sekolah di 27 provinsi termasuk daerah 3T, dan lebih dari 400.000 siswa. Melalui berbagai kemitraan, akan PSF terus memberikan dampak dan menjawab tantangan pendidikan di Indonesia.

kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya