Mengapa Hilang 10 Hari di Oktober 1582? Berikut Alasannya!

Tahukah kamu pada Oktober 1582 terdapat 10 hari yang hilang di dalam kalender. Hal tersebut tidak terlepas dari peristiwa bersejarah terkait kalender yang digunakan saat ini.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 03 Okt 2023, 14:53 WIB
Ilustrasi Kalender (Sumber Foto: ep.jhu.edu)

Liputan6.com, Bandung - Pada Oktober 1582 ternyata terdapat 10 hari yang hilang di dalam kalender saat itu dan dialami oleh beberapa negara. Pasalnya pada saat itu di hari Kamis 4 Oktober 1582 langsung meloncat pada hari Jumat 15 Oktober 1582.

Tentunya hal ini memunculkan banyak sekali pertanyaan dari masyarakat kemana hilangnya 10 hari di bulan dan tahun tersebut. Serta apa alasan dari misteri hilangnya hari tersebut yang membuat banyak orang penasaran.

Melansir dari berbagai sumber diketahui jika penyebab hilangnya sepuluh hari tersebut dikarenakan adanya pergantian kalender. Saat itu beberapa negara menggunakan kalender Julian.

Namun Paus Gregorius XII memutuskan untuk mengubah kalender tersebut menjadi kalender Gregorian. Maka dari itu ketika perubahan kalender Julian ke kalender Grogian membuat hilangnya 10 hari di bulan Oktober 1582.

Melansir dari timeanddate dijelaskan jika pergantian kalender menjadi kalender Gregorian untuk menutupi ketidakakuratan dari kalender Julian. Selain itu kalender Julian dinilai tidak mencerminkan dengan tepat waktu sebenarnya yang dibutuhkan bumi untuk sekali mengelilingi  matahari.

Singkatnya kehadiran kalender Gregorian dikarenakan adanya ketidaksempurnaan dari penanggalan terdahulunya. Adapun perbedaan mendasar dari kalender Gregorian dan Julian ada dalam jumlah hari per tahunnya.


Lantas Apa Itu Kalender Julian?

Sejumlah diktator ternyata pernah menulis buku dan karya tulis lainnya. (Sumber Clara Grosch via Wikipedia)

Melansir dari Britannica kalender Julian disebut juga sebagai kalender gaya lama dan sistem penanggalannya ditetapkan oleh Julius Caesar sebagai reformasi kalender republik Romawi. Pada tahun 40 an SM kalender sipil Romawi tiga bulan lebih cepat dari kalender matahari.

Kalender Julian diberlakukan sejak 1 Januari 45 sebelum masehi dan setiap tahunnya ada berjumlah 365 hari dan setiap kabisat ada 366 hari.  Sebelum menggunakan kalender Julian Julius Caesar sendiri menggunakan kalender romawi dengan menyisipkan 90 hari.

Maka dari itu beberapa musim dinilai tidak sinkron dan membuat seorang astronom bernama Sosiogener menyarankan untuk menetapkan kalender dengan 12 bulan. Adapun setelah meninggalnya Caesar sering sekali terjadi kesalahan dalam perhitungan terutama pada kabisat.

Sehingga Kepala Gereja Katolik Paus Gregorius XII saat itu merasa bahwa penyimpangan tersebut perlu diperbaiki agar tanggal Paskah tetap sesuai dengan tradisi kristen. Oleh karena itu kemudian lahir kalender Gregorian.


Kalender Gregorian

Detil di makam Paus Gregorius XIII menggambarkan perayaan pengenalan kalender Gregorian (Wikipedia)

Kalender Gregorian merupakan kalender yang menjadi hasil dari penyempurnaan kalender Julian. Adapun kalender yang dijuluki kalender Gregorius ini masih digunakan hingga sekarang.

Dalam kalender Gregorian perhitungan tahun kabisat dalam kalender ini harus habis dibagi oleh beberapa angka diantaranya 4, 100, dan 400. Adapun jika angka tahun tersebut hanya habis dibagi 100 tahun tersebut bisa jadi bukan bagian dari tahun kabisat.

Awalnya kalender Gregorian tidak langsung diterima oleh seluruh negara dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diterima oleh negara-negara lain. Namun seiring berjalannya waktu kalender ini mendapatkan pengakuan dari sebagian besar dunia dan mulai menggunakannya sebagai kalender standar.

Maka dari itu saat pergantian kalender dari kalender Julian dan kalender Gregorian membuat hilangnya sepuluh hari dari kalender khususnya di bulan Oktober 1582. Hal ini juga menjadi bukti bersejarah dalam menyelaraskan kalender dengan tahun matahari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya