Bos Spotify Bongkar Alasan Podcast Meghan Markle Proyek Gagal

CEO Spotify menyiratkan bahwa podcast “Archetypes” Meghan Markle dibatalkan setelah tayang hanya satu musim karena tidak memenuhi standar audiensnya.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 04 Okt 2023, 19:00 WIB
Gaya Busana Meghan Markle di Invictus Games. foto: Instagram @_duchess_of_sussex

Liputan6.com, Jakarta - CEO Spotify menyiratkan bahwa podcast Meghan Markle yang bertajuk 'Archetypes”dibatalkan setelah tayang hanya satu musim karena tidak memenuhi standar audiensnya. "Kami pikir inovasi baru diperlukan untuk mewujudkan hal ini,” kata Daniel Ek baru-baru ini kepada BBC, mengutip dari laman New York Post, Rabu (3/10/2023).

Ketika ditanya mengapa Spotify sebagai raksasa streaming memutuskan hubungan dengan Markle dan Pangeran Harry,, Daniel menjawab, "Kami pikir kami bisa hadir dan menawarkan pengalaman luar biasa yang membuat konsumen sangat senang dan memberikan jalan baru bagi pembuat konten baru."

Meskipun Ek menjelaskan bahwa beberapa aspek dari pertunjukan Duchess of Sussex berhasil, dia berpendapat bahwa ada kekurangannya. "Dan sebenarnya ada yang berhasil, ada pula yang tidak," jelasnya. "Kami belajar dari hal tersebut dan kami terus bergerak maju."

Dia juga menyampaikan ucapan selamat kepada keluarga Sussex jika mereka melanjutkan proyek mereka di tempat lain. "Kami berharap semua yang tidak kami perbarui dengan kesuksesan terbaik yang bisa mereka raih di masa depan," katanya.

Sumber yang dekat dengan produksi sebelumnya mengatakan kepada Page Six bahwa Spotify menghentikan podcast Markle dari lineup mereka karena aktris alumni "Suits" tersebut gagal memproduksi cukup episode untuk menjamin kesepakatan mengejutkan sebesar 20 juta dolar AS atau sekitar Rp300 miliar!


Hanya Rilis 12 Episode Selama 2 Tahun Lebih

Meghan Markle juga terlihat memakai aksesori berupa cincin warna pink serta gelang dan jam tangan emas. (Odd ANDERSEN / AFP)

Markle hanya merilis 12 episode selama dua setengah tahun sebelum acara tersebut dihentikan. Spotify dan Archewell mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka "saling sepakat untuk berpisah dan bangga dengan serial yang kami buat bersama."

Namun, beberapa karyawan Spotify menyebut Markle (42), dan Harry (39), sebagai “pemalas” dan “orang yang malas”. "Spotify ingin fokus pada orang-orang yang mendorong audiens yang kuat, seperti Alex Cooper, Dax Shepard, dan Emma Chamberlain. Ada banyak pencipta hebat yang sangat bersemangat dan lebih antusias," klaim seorang sumber.

Sumber tersebut menyambung, "Meghan dan Harry adalah pihak yang paling aneh dalam semua ini, menurut saya mereka pantas dianggap malas dan menyulitkan."

Meskipun Markle sering diduga meminta perubahan di akhir proses pengeditan, Harry gagal menyajikan konsep podcastnya sendiri. Dia bahkan membuat para eksekutif bingung ketika diduga ingin melakukan wawancara dengan Vladimir Putin, Donald Trump, dan Mark Zuckerberg tentang trauma masa kecil mereka.


Podcast Tak Sesuai Target

Pangeran Harry dan tunangannya, Meghan Markle menghadiri acara amal untuk memperingati Hari AIDS Sedunia di Nottingham, Jumat (1/12). Pangeran Harry mengenakan syal krem yang senada dengan warna rok maksi Meghan Markle. (Steve Parsons/PA via AP)

Namun, Markle dikabarkan berencana terus membuat konten untuk podcast tersebut di bawah layanan streaming yang berbeda. "Meghan terus mengembangkan lebih banyak konten untuk audiens Archetypes di platform lain,” kata juru bicara Archewell Productions kepada The Wall Street Journal.

Markle dan Harry, yang menandatangani kesepakatan besar-besaran dengan Spotify pada 2020, tidak dibayar mendekati jumlah penuh yang dijanjikan, meskipun "Archetypes" diluncurkan di puncak tangga lagu pada 2022 lalu.

Markle mempunyai serangkaian wawancara yang luar biasa pada musim pertama setelah mewawancarai bintang-bintang terkenal seperti Serena Williams, Mindy Kaling, Paris Hilton, Mariah Carey, Trevor Noah, dan Andy Cohen. Dia berulang kali menghubungi Taylor Swift untuk wawancara tetapi ditolak.

Nampaknya Meghan juga masih akan membuat kejutan lain. Menyusul pengumuman bahwa mantan suami Duchess of Sussex, Trevor Engelson, menulis memoar yang akan "menceritakan semuanya," Mirror mengangkat narasi kemungkinan Meghan Markle mengambil langkah serupa. Jika demikian, buku tersebut diyakini akan mencetak "penjualan besar." 


Mantan Suami Meghan Markle

Meghan Markle saat menghadiri US Open di New York, Amerika Serikat pada Sabtu, 7 September 2019. (dok. instagram.com/meghanmarkle_official/https://www.instagram.com/p/B2J7ZYqoZrL/Novi Thedora)

Namun, ada lebih dari sekadar uang yang perlu dipertimbangkan, menurut Marie Claire, dikutip Selasa, 19 September 2023. Pakar kerajaan Richard Fitzwilliams memperingatkan bahwa berkaca pada perilisan memoar Spare Pangeran Harry awal tahun ini, hal tersebut kemungkinan akan "memperluas" keretakan dengan kelurga Kerajaan Inggris.

Disamping, memoar Meghan, yang belum tentu akan diproduksi, bakal menjadi "mimpi buruk untuk keluarga kerajaan." Fitzwilliams mengatakan pada Daily Express US bahwa kesepakatan empat buku yang dilaporkan pasangan tersebut dari Random House dapat "membatasi daya tarik mereka."

Itu bakal terjadi jika yang ditawarkan adalah "materi yang melibatkan serangan terhadap keluarga kerajaan, karena hal ini terprediksi." CNN melaporkan keluarga kerajaan secara aktif berkampanye melemahkan Spare. "Setelah 38 tahun, mereka telah menceritakan kisah mereka dari sisi mereka," ungkap Pangeran Harry tentang keluarga dan istana di memoarnya.

Ia menambahkan, "Ini adalah sisi lain dari kisah tersebut, dan ada banyak hal di sana yang mungkin membuat orang merasa tidak nyaman dan takut." 

 

Infografis Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama di Kerajaan Inggris. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya