Hari Pertama Pemadaman Karhutla di Gunung Lawu via Jalur Udara Sasar Wilayah Ukir Bayi, Sempat Terkendala Cuaca

Water bombing menggunakan helikopter BNPB tipe PK-DBM berkapasitas 1,000 liter. Namun di tahap ujicoba ini kapasitas air yang diambil sekitar 600 liter. Titik pengambilan air di Kolam Renang Sengon Hill Desa Girimulyo Kec. Jogorogo.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 04 Okt 2023, 09:02 WIB
Water bombing pemadaman kebakaran di Gunung Lawu. (Istimewa)

Liputan6.com, Ngawi - Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Gunung Lawu melalui jalur udara atau  water bombing mulai dilakukan pada  Selasa sore (3/10/2023), sekitar pukul 16.40 WIB.

Water bombing menggunakan helikopter BNPB tipe PK-DBM berkapasitas 1,000 liter. Namun di tahap ujicoba ini kapasitas air yang diambil sekitar 600 liter. Titik pengambilan air di Kolam Renang Sengon Hill Desa Girimulyo Kec. Jogorogo.

"Untuk kegiatan awal ini, water bombing dilakukan tiga kali dengan sasaran wilayah Ukir Bayi," ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto.

Dia mengatakan, water bombing di hari pertama ini memang masih ujicoba. Karena pesawat heli baru datang sore hari menyesuaikan kondisi di titik pemberangkatan.

"Jadi, hari ini masih ujicoba satu sortie, tiga kali water bombing. Semoga kondisi besok cerah sehingga kita bisa melakukannya secara maksimal," ujarnya.

Rencananya, kegiatan water bombing ini akan dilakukan untuk tiga wilayah, yakni Ngawi, Magetan dan Karanganyar Jawa Tengah.

"Sesuai arahan Ibu Gubernur, kami juga telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah untuk kegiatan ini. Mereka pun juga melakukan kegiatan pemadaman lewat jalur darat," imbuhnya.

Untuk mendukung kegiatan ini, Tenaga Ahli BNPB Kol Inf Heri Setyono juga telah hadir di Ngawi bersama Tim operator helikopter.

"Kami menyampaikan terimakasih atas support dan dukungan dari Tim BNPB, pemerintah Kabupaten, jajaran Forkopimda dan segenap teman-teman relawan dan juga media. Semoga Karhutla Gunung Lawu ini bisa segera tertangani dengan cepat," tuturnya.


Penanganan Jalur Darat

Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu. (Istimewa)

Selain water bombing, kegiatan penanganan lewat jalur darat juga tetap dilakukan Tim gabungan. Fokusnya, membuat ilaran untuk mencegah perluasan jalur api yang masih berkobar.

Operasi jalur darat ini dilakukan oleh Tim BPBD Jatim bersama Tim Gabungan berbagai stakeholder di wilayah Kab. Ngawi termasuk Tim BPBD Wilayah Madiun Raya, Tim TNI, Polri, Polhut Dishut Jatim, beberapa tim rescue dan relawan setempat.

Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengatakan pemadaman karhutla di gunung berketinggian 3.265 mdpl dengan metode water bombing hanya bisa sebanyak tiga kali, karena kondisi cuaca sangat berangin dan lokasi yang mulai gelap.

"Tadi water bombing hanya bisa beberapa kali, karena cuaca yang kurang mendukung dan mulai gelap. Sesuai rencana, besok dilakukan lagi," ujar Argo.

 


Dilanjutkan Hari Ini

Water bombing pemadaman kebakaran di Gunung Lawu. (Istimewa)

Menurut dia, upaya water bombing akan dilanjutkan besok dan dilakukan sterilisasi dari warga yang melihat di lokasi pengambilan air di salah satu kolam renang tempat wisata di Ngawi.

"Hasil evaluasi hari ini, banyak warga yang ingin melihat proses pengambilan air. Sehingga, itu mengganggu konsentrasi pilot. Hanya pihak berkepentingan yang boleh masuk lokasi," ucap dia.

Ia menambahkan, selain pemadaman melalui metode udara, upaya jalur darat dengan penyisiran petugas di lokasi terbakar juga tetap dilakukan.

Petugas gabungan dari BNPB, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Ngawi, BPBD Magetan, BPBD Jawa Tengah, TNI, Polri, Polhut, BKSDA, Damkar Ngawi, Perhutani KPH Ngawi, sukarelawan, dan masyarakat tetap dilibatkan.

Dengan upaya-upaya tersebut, pihaknya berharap kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu dapat segera teratasi.

Seperti diketahui, kebakaran hutan dan lahan terjadi di lereng Gunung Lawu sejak 29 September 2023. Hingga Selasa malam, sejumlah titik api masih terlihat dan belum dapat dipadamkan

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya