Google Bakal Cegah Spam Pada Kotak Masuk Gmail

Google akan menerapkan persyaratan Gmail baru yang bertujuan untuk mengurangi spam, meningkatkan keamanan email, dan mempermudah berhenti berlangganan dari pengirim email komersial.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 06 Okt 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi cara membuat email, Gmail, desktop. (Photo by Yogas Design on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Google sedang bersiap untuk menerapkan persyaratan Gmail baru yang bertujuan untuk mengurangi spam, meningkatkan keamanan email, dan mempermudah berhenti berlangganan dari pengirim email komersial.

Dilansir CNET, Jumat (6/10/2023), perusahaan mengumumkan aturan baru untuk "pengirim massal", atau mereka yang mengirim lebih dari 5.000 pesan ke alamat Gmail per hari. 

Manajer produk keamanan dan kepercayaan Gmail, Neil Kumaran, menjelaskan, salah satu persyaratannya adalah pengirim massal perlu mengautentikasi email mereka sesuai dengan standar Google. Hal ini dinilai akan menutup celah yang dapat dieksploitasi. 

Aturan baru ini akan mulai diberlakukan pada bulan Februari 2024. Dengan demikian, untuk saat ini pengguna masih belum mendapatkan perubahan tersebut.

Google juga akan menetapkan ambang batas tingkat spam untuk pengirim massal. Dengan adanya hal ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah email masuk yang tidak diinginkan pengguna. 

Mengutip The Verge, aturan pengirim massal Gmail yang ada, menyarankan pengirim untuk menjaga output spam mereka di bawah 0,3 persen. Namun, untuk saat ini aturan tersebut masih merupakan rekomendasi.

Selain peraturan baru terkait pembatasan spam, pengirim massal juga diharuskan memberi penerima Gmail kemampuan untuk berhenti berlangganan email komersial dengan satu klik.

Dengan demikian, dapat mempermudah menghentikan pesan masuk yang tidak diinginkan oleh penerima. Permintaan untuk berhenti berlangganan email tersebut harus diproses dalam waktu dua hari.

“Banyak pengirim massal tidak mengamankan dan mengkonfigurasi sistem mereka dengan tepat, sehingga memungkinkan penyerang dengan mudah bersembunyi di tengah-tengah mereka,” kata Neil Kumaran.

“Untuk membantu memperbaikinya, kami fokus pada aspek penting keamanan emai, yakni validasi bahwa pengirimnya adalah orang yang mereka klaim," Neil menambahkan.


Google Berfokus Pada Validasi Pengirim Spam

(Doc: jalantikus.com)

Mengutip dari blog resmi Google, Rabu (4/10/2023), pertahanan Gmail yang didukung AI menghentikan lebih dari 99,9 persen spam, phishing, dan malware mencapai kotak masuk dan memblokir hampir 15 miliar email yang tidak diinginkan setiap hari.

Namun kini, hampir 20 tahun setelah Gmail diluncurkan, ancaman yang dihadapi pengguna kini lebih kompleks dan mendesak dibandingkan sebelumnya.

Bersamaan dengan hal ini, banyak pengirim massal tidak mengamankan dan mengkonfigurasi sistem mereka dengan tepat. Dengan demikian, penyerang dapat dengan mudah bersembunyi di tengah-tengah mereka. 

Untuk membantu memperbaikinya, Google berfokus pada aspek penting keamanan email, yakni validasi bahwa pengirimnya adalah orang yang mereka klaim. 

"Tahun lalu kami mulai mewajibkan email yang dikirim ke alamat Gmail harus memiliki semacam autentikasi. Kami telah melihat jumlah pesan tidak diautentikasi yang diterima pengguna Gmail anjlok sebesar 75 persen.

Hal ini membantu merapikan kotak masuk sekaligus memblokir miliaran pesan berbahaya dengan presisi lebih tinggi," tulis Neil Kumaran dalam blog tersebut.


Verifikasi Tambahan Gmail Untuk Cegah Peretasan

Aplikasi Gmail. (Doc: BGR)

Diberitakan oleh The Verge, Rabu (4/10/2023), Gmail menghadirkan langkah verifikasi tambahan ketika pengguna mencoba menambahkan alamat untuk meneruskan pesan dan mengedit filter.

Langkah ekstra ini dapat membantu mencegah pelaku kejahatan yang memiliki akses ke akun pengguna.

Berikut adalah skenario spesifik di mana Google dapat menambahkan langkah tambahan:

  • Filters: membuat filter baru, mengedit filter yang sudah ada, atau mengimpor filter. 
  • Forwarding: menambahkan alamat penerusan baru dari pengaturan Forwarding dan POP/IMAP. 
  • IMAP access: mengaktifkan status akses IMAP dari pengaturan. (Admin Workspace mengontrol apakah pengaturan ini terlihat oleh pengguna akhir atau tidak).

Jika pengguna mencoba mengubah setelan tersebut dan Google menganggap tindakan tersebut berisiko, pengguna akan diminta untuk memverifikasi bahwa pengguna tersebut orang yang sebenarnya mencoba melakukan perubahan. 

Dan jika tantangan tersebut gagal atau tidak diselesaikan, pengguna akan mendapatkan peringatan keamanan penting untuk membantu memberi tahu bahwa mungkin ada sesuatu yang salah.

Perlindungan tambahan akan tersedia untuk semua pelanggan Google Workspace dan orang-orang yang memiliki akun Google pribadi.


Fitur Help Me Write di Gmail

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML). Kredit: Gerd Altmann from Pixabay

Sebelumnya, pada layanan email dengan 1,8 miliar pengguna aktif, Google menambahkan fitur AI generatif bernama Help Me Write. Pengguna Gmail pun dapat dengan mudah menggunakan fitur AI ini.

Mengutip Business Today, Senin (5/6/2023), pengguna hanya perlu mengetikkan kalimat atau kata di email dan mengeklik tombol "Help Me Write".

Ketika diklik, nantinya AI generatif buatan Google akan menghasilkan draf email yang dapat diedit dan diselesaikan oleh pengguna Gmail.

Google mengklaim, fitur Help Me Write ini dapat dipakau untuk berbagai tugas email, seperti mengirimkan ucapan terima kasih singkat, menjadwalkan rapat, atau menindaklanjuti email lawan bicara.

Tak hanya itu, fitur Help Me Write ini juga dapat dipakai bila, seperti mengirim lamaran pekerjaan dan masih banyak lainnya.

Infografis Google Hindari Pajak (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya