Liputan6.com, Jakarta - YouTuber Jimmy Donaldson alias MrBeast, mengungkapkan kekhawatirannya terkait scam atau penipuan dengan deepfake dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang menggunakan wajahnya.
Hal ini diketahui setelah sebuah iklan muncul di TikTok, di mana di situ ditampilkan MrBeast yang menawarkan iPhone 15 Pro ke 10.000 penonton, hanya dengan harga USD 2 (sekitar Rp 31.300).
Advertisement
Sekadar informasi, untuk harga iPhone 15 Pro di Amerika Serikat saat peluncurannya adalah USD 999 atau sekitar Rp 15,3 juta, untuk model 128GB.
Yang jadi masalah, seringkali MrBeast memang kerap menggelar aksi bagi-bagi barang mahal atau uang, buat penonton atau followers-nya.
Melalui akun X-nya, YouTuber dengan sekitar 188 juta subscribers di YouTube itu pun menyatakan, video yang menawarkan penjualan iPhone 15 Pro dengan harga murah di TikTok tersebut bukan dirinya.
"Banyak orang yang menerima iklan penipuan deepfake saya ini… apakah platform media sosial siap menangani maraknya deepfake AI? Ini adalah masalah yang serius," kata MrBeast, dikutip Kamis (5/10/2023).
Kepada TechCrunch, TikTok menyatakan mereka sudah menghapus iklan deepfake MrBeast tersebut, dalam waktu beberapa jam setelah diunggah, karena melanggar kebijakan periklanan mereka.
TikTok mengatakan tidak sepenuhnya melarang pengiklan memakai media sintetis atau yang dimanipulasi, tapi platform mewajibkan mereka untuk menjelaskan bahwa teknologi semacam ini dipakai di dalamnya.
Rupanya, bukan cuma YouTuber MrBeast yang baru-baru ini memprotes wajahnya yang dipakai ke dalam bentuk muka AI.
Tom Hanks Protes Ada Iklan AI Pakai Wajahnya
Aktor Tom Hanks, melalui akun Instagram-nya, juga memperingatkan ada iklan perawatan gigi yang memanfaatkan wajahnya tanpa izin dirinya.
"AWAS!!" tulis Tom Hanks di Instagram. "Ada video di luar sana yang mempromosikan beberapa rencana perawatan gigi dengan versi AI saya. Saya tidak ada kaitannya dengan itu."
Aktor Forrest Gump itu diketahui cukup sering bersuara mengenai tantangan yang timbul akibat AI bagi industri film.
Musim semi lalu, Hanks mengatakan dalam penampilannya di The Adam Buxton Podcast bahwa AI dan deepfake menghadirkan tantangan artistik dan hukum.
"Saya bisa saja ditabrak bus besok dan hanya itu," kata Hanks, "tetapi penampilan saya bisa terus menerus dan terus menerus."
"Dan di luar pemahaman bahwa hal itu dilakukan dengan AI atau deepfake, aakan tidak ada gunanya memberitahumu bahwa itu bukan aku," kata Tom Hanks, dikutip dari Engadget.
Sementara itu, Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat, telah mengeluarkan peringatan mengenai marketing deepfake, namun praktik ini sulit diatur dalam skala besar.
Advertisement
Harga 1 Menit Video Deepfake di Darknet
Sebelumnya, para ahli di Kaspersky mengungkapkan bahwa mereka telah mempelajari forum darknet untuk mendapatkan wawasan tentang cara kerja industri darknet deepfake.
Penelitian mengungkapkan ada permintaan yang signifikan untuk deepfake, melebihi pasokan yang tersedia. Orang di kalangan tertentu secara aktif mencari individu yang dapat membuat video palsu untuk mereka.
Biaya pembuatan atau pembelian deepfake bervariasi, bergantung pada kerumitan proyek dan kualitas produk akhir.
Dalam beberapa kasus, individu bahkan dapat meminta deepfake untuk target tertentu seperti selebritas atau tokoh politik. Harga per menit video deepfake dapat berkisar dari USD 300 (sekitar Rp 4,4 juta) hingga USD 20.000 (sekitar Rp 297 juta).
Sejumlah besar postingan yang dianalisis merujuk pada penipuan aset kripto. Beberapa penyedia menawarkan deepfake berkualitas tinggi untuk tujuan penipuan aset kripto.
Gunakan Rekaman atau Video Lama
Layanan mereka termasuk membuat "Cryptostreams" atau "Hadiah Kripto Palsu", yang merupakan penipuan populer di mana penyerang mengumpulkan aset kripto dengan menyiarkan hadiah palsu.
Untuk membuat deepfake ini, scammers menggunakan rekaman selebritas atau menggabungkan video lama untuk meluncurkan streaming langsung di platform media sosial.
Mereka kerap menunjukkan halaman pre-generated di mana korban diminta untuk mentransfer dari 2.500 hingga 1.000.000 XRP, dengan janji akan menggandakan pembayaran mereka.
Akibatnya, pengguna yang terjebak dalam penipuan deepfake ini dapat kehilangan mulai dari US$ 1.000 (sekitar Rp 14,8 juta) hingga USD 460.000 (sekitar Rp 6,8 miliar).
(Dio/Dam)
Advertisement