Liputan6.com, Mastenbroek - Menempuh jarak lebih dari 11 ribu kilometer, 12 peternak muda Indonesia dapat kesempatan menggali ilmu soal sapi perah pada peternak Belanda.
Tak cuma belajar teori, mereka pun tinggal di rumah peternak Belanda selama empat hari. Selama waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan ilmu dengan praktik langsung bersama peternak yang sudah puluhan tahun mengelola ratusan sapi perah.
Advertisement
"Kami sudah bangun dari jam 5 pagi mulai dari membantu memerah susu, ngasih susu untuk pedhet (sapi kecil), angon sapi. Lalu, juga sudah melihat cara membuat silase (rumput untuk pakan ternak sapi yang difermentasi)," kata peternak sapi perah asal Jawa Barat, Kristianti saat ditemui di hari pertama tinggal di rumah peternak Belanda.
Peternak sapi perah lain, Rumini, juga berkesempatan melihat langsung betapa canggihnya peternakan sapi di Belanda. Ia mencermati bahwa peternak Belanda menggunakan teknologi untuk mempermudah pekerjaan mengurus ratusan sapi.
"Beda, jauh sekali. Kalau di Indonesia (untuk memerah susu sapi) pakai orang, di sini pakai robot," cerita Rumini yang belajar langsung dari peternak Jos Knoef (63) di Geesteren, Belanda.
Kristianti dan Rumini merupakan dua dari 12 peternak muda yang terpilih mengikuti Young Progressive Farmer Academy, sebuah program pengembangan peternak yang digagas oleh PT Frisian Flag Indonesia.
12 peternak tersebut dibagi dalam tiga kelompok. Lalu, mereka ditempatkan di tiga rumah peternak senior Belanda yang ada di Geestern, Mastenbroek, dan Wyns.
"Peternak Belanda (yang menjadi tuan rumah) dipilih karena bersedia (menerima) peternak Indonesia tinggal di rumah mereka, lalu punya keinginan untuk berbagi dan tahu kondisi peternakan sapi di Asia," kata Project Manager DDP & FDOV PT Frisian Flag Indonesia, Akhmad Sawaldi.
Dengan menerbangkan peternak Tanah Air belajar ke Belanda, PT Frisian Flag Indonesia berharap 12 orang ini bisa menggali ilmu untuk mengembangkan peternakan yang saat ini dimiliki.
Diharapkan dalam dua tahun ke depan, jumlah sapi perah yang dimiliki para peternak bisa bertambah dua kali lipat. Sehingga, membuat tetangga dan anak muda lain di sekitar peternak tersebut terinspirasi.
"Sehingga saat pulang nanti, bisa menjadi model-model yang bisa ditiru oleh peternak lain," kata Akhmad.
Berikut potret keseharian para peternak sapi Indonesia yang berusia di bawah 40 tahun mendapatkan ilmu langsung dari peternak Belanda.
Sapi di Belanda Dilepas di Padang Rumput Lepas Selama 12 Jam
Advertisement
Sapi yang Sehat Itu Penasaran
Belajar Bikin Pakan Ternak Bernama Silase
Advertisement
4 Peternak Perempuan Lihat Kecanggihan Alat Perah Sapi
Alat Perah Permudah Pekerjaan Peternak dalam Memerah Susu Sapi
Advertisement
Gunakan Robot untuk Memerah Susu Sapi
Tangki Susu Superbesar untuk Menampung Hasil Perahan
Advertisement