KA Feeder KCJB Resmi Beroperasi Usai Whoosh Diresmikan Jokowi

KA Feeder yang disiapkan untuk melayani penumpang KCJB Whoosh sebanyak lima rangkaian KRDE di mana setiap rangkaiannya terdiri dari empat kereta.

oleh Arie Nugraha diperbarui 05 Okt 2023, 09:00 WIB
Kereta api pengumpan atau feeder telah beroperasi di wilayah daerah operasional (Daop) 2 Bandung. (sumber foto : Humas PT KAI Daop 2 Bandung)

Liputan6.com, Bandung - Usai Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh relasi Bandung - Padalarang dan sebaliknya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Oktober 2023, Kereta Api Pengumpan (KA Feeder) sebagai pendukung konektivitas integrasi KCJB Whoosh mulai beroperasi pada 3 Oktober 2023.

Pada hari pertama beroperasi, KA Feeder KCJB Whoosh telah mengangkut sebanyak 492 pelanggan, dengan rincian sebanyak 259 pelanggan keberangkatan Stasiun Bandung, dan 233 pelanggan keberangkatan Stasiun Padalarang.

Menurut Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 2 Bandung, Takdir Santoso, untuk jumlah perjalanan yang disiapkan pada tahap awal ini sebanyak delapan perjalanan setiap harinya.

"Jumlah perjalanan ini telah menyesuaikan dengan jadwal perjalanan dari KCJB Whoosh," ujar Takdir, Bandung, Rabu, 4 Oktober 2023.

Takdir mengatakan KA Feeder yang disiapkan untuk melayani penumpang KCJB Whoosh sebanyak lima rangkaian KRDE dimana setiap rangkaiannya terdiri dari empat kereta.

Dalam satu rangkaian, KA Feeder KCJB berkapasitas tempat duduk 200 pelanggan. Selain itu pada setiap rangkaian terdapat fasilitas bagi para pelanggan seperti toilet, rak bagasi, dan stop kontak.

"KA Feeder ini memiliki total waktu tempuh dari Padalarang ke Stasiun Bandung dan sebaliknya selama 19 menit dengan berhenti di Stasiun Cimahi selama 2 menit. Jadi KA Feeder ini melayani naik turun pelanggan di Stasiun Bandung, Cimahi dan Padalarang," jelas Takdir.

Takdir mengatakan bahwa mulai dari sarana dan prasarana termasuk fasilitas untuk pelayanan penumpang telah siap 100 persen.

Sarana KA Feeder, lanjut Takdir, telah melalui serangkaian ujicoba sebelum beroperasi dengan berbagai skenario guna memastikan waktu tempuh lintas Bandung - Padalarang, pengenalan lintas, ruang bebas, gradien tanjakan, dan pengereman berjalan dengan lancar.

Hal tersebut bertujuan untuk menyempurnakan operasional KA Feeder sehingga dapat melayani pelanggan sesuai jadwal.

"Diharapkan dengan adanya KA Feeder ini, dapat mempermudah konektivitas masyarakat untuk menuju Stasiun KCJB Padalarang melalui sistem transportasi yang bebas kemacetan dan tepat waktu," tukas Takdir.

 


Layanan Face Recognition Boarding

Peningkatan infrastruktur dan layanan PT KAI Daop 2 Bandung ini terlihat pula pada 1 Oktober 2023, yang akan menerapkan boarding di Gate Utara Stasiun Bandung khusus menggunakan Face Recognition.

PT KAI Daop 2 Bandung mengimbau para pelanggan KA untuk melakukan pendaftaran Face Recognition dengan langsung mendatangi petugas di Hall Utara Stasiun Bandung.

Menurut juru bicara PT KAI Daop 2 Bandung, Mahendro Trang Bawono, Face Recognition Boarding Gate sendiri merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi indentitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki penumpang yang ada pada sistem boarding KAI.

"Dengan Face Recognition Boarding, proses boarding makin praktis karena pelanggan cukup memindai wajah melalui Face Recognition Gate dan tidak perlu lagi menunjukkan KTP atau bukti print tiket," jelas Mahendro.

Di Stasiun Bandung, Mahendro menyebutkan proses registrasi dapat dilakukan pada mesin Check In Counter (CIC) atau melalui petugas layanan khusus yang berada di area hall utara.

Proses registrasi ini tidak dapat diwakili, cukup membawa e-KTP proses registrasi dapat langsung dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada perangkat Reader kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.

Bagi pelanggan yang tidak dapat melakukan registrasi karena tidak memiliki e-KTP seperti pelanggan anak atau e-KTP nya dalam keadaan rusak tidak perlu khawatir, proses registrasi juga dapat dilakukan melalui petugas layanan yang tersedia.

"Jadwal petugas layanan registrasi FR di hall Utara Stasiun Bandung melayani pada pukul 04.30 - 22.00 WIB kecuali untuk hari Selasa dan Rabu mulai pukul 09.00 - 22.00 WIB. Untuk pelanggan kereta berstatus Warga Negara Asing (WNA) yang menggunakan paspor dilayani menggunakan mobile boarding," ungkap Mahendro.

Mahendro menuturkan pendaftaran cukup sekali dan berlaku untuk seterusnya termasuk saat berada di stasiun lain.

Stasiun yang sudah memiliki fasilitas Face Recognation Boarding Gate seperti Stasiun Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Semarang Tawang Bank Jateng, Malang, dan Solo Balapan.

"Bagi pelanggan KA yang sudah pernah menggunakan layanan serupa di stasiun-stasiun tersebut, tidak perlu melakukan registrasi lagi," kata Mahendro.

Mahendro mengingatkan jika sudah melakukan registrasi, pelanggan tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass.

Pelanggan dapat langsung menuju ke Face Recognition Boarding Gate jika waktu untuk boarding sudah dapat dilakukan.

Arahkan wajah ke mesin pemindai dan jika data tiket, identitas, dan syarat lainnya sudah sesuai, maka gate akan otomatis terbuka.

"Proses pemindaian wajah pelanggan dan proses verifikasi seluruh data yang tersimpan di sistem KAI sangat cepat, sehingga hal tersebut akan sangat mempermudah pelanggan dan memperlancar antrean saat proses boarding," terang Mahendro.

Stasiun Bandung sendiri sudah menerapkan Face Recognition Boarding Gate sejak 28 September 2022 lalu.

Stasiun Bandung menjadi stasiun pertama yang mengujicobakan fasilitas Face Recognition Boarding Gate dalam rangka memastikan dan menyempurnakan layanan inovatif terbaru dari KAI.

"Penerapan Face Recognition Boarding Gate diharapkan semakin mempermudah pelanggan dalam melakukan perjalanan karena proses boarding akan jauh lebih cepat, praktis dan tidak memerlukan verifikasi berkas manual, sejumlah hal tersebut tentunya akan membuat pelanggan menjadi lebih nyaman dalam menikmati seluruh proses perjalanan menggunakan kereta api," ungkap Mahendro.

 


Menuju KAI Baru, Untuk Indonesia Maju

Sebelumnya pada hari ulang tahunnya yang ke-78 pada 28 September 2023 lalu, PT KAI mengangkat tema Dengan Semangat Bersatu, Menuju KAI Baru, Untuk Indonesia Maju.

Tema ini diangkat untuk merepresentasikan persatuan dan semangat insan KAI dalam mencapai tujuan bersama untuk Indonesia maju.

"Dalam rangka perayaan HUT ke-78 KAI, saya mengajak seluruh insan KAI untuk sejenak merefleksikan diri menanamkan dalam hati dan pikiran bahwa setiap pekerjaan yang kita lakukan memiliki dampak. Setiap insan KAI memiliki peran dan tanggung jawab serta amanah untuk membawa perusahaan ini lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia," kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo.

Didiek mengatakan tahun 2023 merupakan tahun yang sangat penting bagi KAI dimana pada tahun ini PT KAI akan menyelesaikan dua Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu LRT Jabodebek dan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (Whoosh).

LRT Jabodebek merupakan transportasi yang menerapkan teknologi Communication-Based Train Control (CBTC) dengan sistem operasi Grade of Automation (GoA) level 3 atau driverless yang pertama di Indonesia, dimana seluruh pengoperasian kereta dikendalikan dari Operation Control Center (OCC).

"LRT Jabodebek ini telah diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 28 Agustus 2023 dan mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari masyarakat," sebut Didiek.

Selanjutnya kata Didiek, berdasarkan Perpres 93 tahun 2021, pemerintah telah mengamanatkan kepada KAI untuk menjadi pimpinan konsorsium BUMN untuk percepatan penyelesaian proyek Whoosh yang saat ini sedang dalam tahap pengetesan dan trial operation dengan kecepatan maksimum 350 km per jam.

Dengan kecepatan maksimum tersebut, Didiek mengungkapkan Whoosh merupakan kereta api cepat pertama yang akan dioperasikan di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.

"Tentunya pencapaian ini akan menjadi sejarah perkeretaapian di Indonesia di tahun 2023, dan telah membangkitkan rasa kebanggaan nasional bangsa Indonesia," ucap Didiek.

Di samping penyelesaian dua PSN tersebut, Didiek menuturkan tahun ini PT KAI melakukan investasi peremajaan sarana yang terbesar sepanjang sejarah KAI.

Dengan melakukan pengadaan sebanyak 612 kereta eksekutif dan ekonomi, 11 kereta luxury, 4 kereta panoramic, serta modernisasi kereta ekonomi menjadi Kereta Ekonomi New Generation yang semuanya dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa transportasi kereta api.

Pengadaan kereta-kereta tersebut juga dilengkapi dengan pengadaan 16 trainset KRL baru yang dilakukan oleh KAI Commuter dalam rangka mendukung produksi dalam negeri. Sebagai bentuk inovasi layanan serta memberikan pengalaman baru.

"KAI juga segera menghadirkan kereta kompartemen dengan konsep Bima Reborn yang menawarkan pengalaman baru bagi pelangan dalam menikmati perjalanan dengan kereta api," sebut Didiek.

Sejumlah pelayanan tersebut juga ditunjang dengan penerapan digitalisasi, di antaranya adalah penerapan Face Recognition Boarding System di stasiun-stasiun kereta api.

Inovasi-inovasi tersebut dilaksanakan tentu dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan kenyamanan.

Untuk itu, maka perawatan sarana dan prasarana dilakukan secara optimal dan good corporate governance (GCG) untuk memastikan keandalan operasional.

"Modernisasi Balai Yasa dengan segala fasilitas perawatan sarananya (lokomotif, kereta, gerbong) serta modernisasi perawatan prasarana (jalan rel dan jembatan) dengan menghadirkan sarana Kendaraan Perawatan Jalan Rel (KPJR) baru dalam jumlah yang signifikan ditujukan untuk menunjang keselamatan operasi kereta api," ujar Didiek.

 


Dukung Zero Net Emission

Didiek menegaskan PT KAI berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam program net zero emission dengan menyusun road map Environmental, Social, And Governance (ESG) dan mulai mengimplimentasikan penggunaan BBM B30 dan pembangunan panel surya di Stasiun Gambir, gedung kantor Jakarta Railway Center (JRC), kantor LRT Jabodebek, dan saat ini dalam tahap pembangunan 40 stasiun KAI akan dipasang panel surya baik di Jawa maupun di Sumatera.

Di samping itu, PT KAI tetap memperhatikan aset terpenting yaitu pengelolaan SDM dengan terus meningkatkan kapabilitas dan kompetensinya melalui training, upscaling, dan rescaling agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan tantangan masa kini dan masa yang akan datang.

PT KAI berkomitmen dan terus berkolaborasi dengan seluruh pemegang kebijakan (stakeholder) untuk meningkatkan kapasitas KAI dalam menghadapi tantangan global dan disrupsi bisnis dengan prinsip GCG, agar perusahaan dapat terus melayani masyarakat dalam bertransportasi secara berkelanjutan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan KAI atas kontribusinya dalam rangka memajukan perusahaan dan marilah kita jadikan Hari Ulang Tahun ke-78 KAI sebagai momentum untuk memperkuat motivasi dan semangat kita untuk memberikan layanan transportasi yang terbaik bagi masyarakat dan bangsa Indonesia," jelas Didiek.

Didiek juga memberikan apresiasi kepada seluruh pelanggan dan masyarakat yang selama ini telah menggunakan jasa layanan PT KAI serta memberikan masukan-masukan untuk kemajuan perkeretaapian Indonesia.

Didiek mengajak kepada masyarakat untuk terus menggunakan kereta api sebagai trasnportasi massal yang aman, nayaman, selamat, dan tepat waktu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya