Liputan6.com, Jakarta Perusahaan data Blockchain Chainalysis Inc, kembali melakukan putaran PHK lainnya untuk para pegawainya. Ini menandai langkah PHK terbaru yang menghantam industri kripto.
Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (5/10/2023), seorang juru bicara perusahaan mengatakan mengambil keputusan sulit untuk memecat 15 persen karyawannya dan mengungkap fokus pada pertumbuhan yang efisien dan, karena kondisi pasar.
Advertisement
Perusahaan yang berspesialisasi dalam melacak transaksi aset digital dan entitas di baliknya memiliki sekitar 900 staf setelah PHK pada awal 2023 yang dikatakan berdampak pada kurang dari 5 persen pekerja.
Sektor kripto mengalami serentetan kehilangan pekerjaan setelah penurunan harga token tahun lalu. Ribuan posisi telah hilang pada 2023 saja.
Chainalysis didirikan pada 2014 dan menjadi terkenal karena berkolaborasi dengan AS dan pemerintah lain dalam penyelidikan terkait kripto. Pendukung perusahaan ini termasuk dana kekayaan negara Singapura, GIC.
Juru bicara perusahaan menambahkan, Chainalysis terus berada pada posisi yang baik untuk kesuksesan jangka panjang dan tetap berkomitmen pada misinya untuk membangun kepercayaan pada blockchain di antara lembaga pemerintah, lembaga keuangan, dan bisnis mata uang kripto.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.