Liputan6.com, Jakarta Kutu Busuk tentu bukan lagi serangga yang asing. Keberadaan kutu busuk memang menyusahkan. Selain baunya yang tak sedap, hewan mungil ini memiliki gigitan menyebabkan gatal. Kutu busuk sering dijumpai di kasur hingga sofa. Lain cerita dengan keberadaan kutu busuk di Paris yang kini jadi sorotan dunia.
Kini kutu busuk menjadi perbincangan masyarakat setempat hingga wisatawan. Pasalnya, keberadaan kutu busuk sudah dianggap menginvasi fasilitas umum. Mulai dari kereta api, metro Paris, bioskop, dan sekolah. Tak heran jika masyarakat panik. Bahkan mereka sengaja memborong obat kutu busuk.
Advertisement
Lewat video yang tersebar di media sosial, masyarakat menunjukkan pergerakan kutu busuk di berbagai fasilitas umum. Hewan mungil ini terlihat menjijikkan, meski mungil, namun hewan berdarah panas ini dengan mudah tertangkap kamera karena jumlahnya.
Menariknya, menurut laporan pemerintah setempat tak ada serangan kutu busuk yang masih di Paris. Sebaliknya, masyarakat umum tak hentinya panik saat menjumpai kutu busuk di fasilitas umum. Berikut selengkapnya fakta serangan kutu busuk di Paris melansir dari berbagai sumber, Kamis (5/10/2023).
1. Pemerintah: Tidak Ada Invasi Kutu Busuk di Paris
Kejadian kutu busuk menyerang Paris telah menimbulkan kegemparan di seluruh Prancis, terutama karena negara ini menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi dan bersiap menyambut jutaan orang dari seluruh dunia untuk Olimpiade Paris tahun depan.
Melansir dari France24, meskipun ada laporan yang menghebohkan, para pejabat berpegang pada keyakinan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan ledakan populasi kutu busuk di Paris. Mereka menegaskan bahwa gambar yang beredar di media sosial tidak mencerminkan peningkatan jumlah makhluk tersebut.
Menteri Transportasi Clement Beaune menjelaskan, “Tidak ada kebangkitan kembali makhluk tersebut dalam sektor transportasi. Tidak ada peningkatan kasus, tidak ada psikosis, dan tidak perlu ada kecemasan.”
Beaune menekankan bahwa tidak ada kasus yang terbukti dalam beberapa pekan terakhir, baik di metro Paris maupun kereta antarkota. Pihaknya menegaskan masyarakat agar tenang dan tak heboh menanggapi kasus kutu busuk di Paris. Melalui postingan di X, sebelumnya Twitter, Beaune mengatakan tujuannya adalah untuk meyakinkan dan melindungi.
Dia juga mendorong operator-operator transportasi untuk menjadi lebih transparan dengan mempublikasikan data kasus yang dilaporkan dan kasus yang terbukti. Hal ini dianggap penting untuk mengatasi situasi ini secara efektif.
Advertisement
2. Masyarakat Panik Diserbu Kutu Busuk di Paris
Melansir dari VOA, kepanikan warga terlihat lewat unggahan video kutu busuk di Paris. Salah seorang penumpang kereta merasa tidak tenang saat harus duduk di kursi kereta yang dihidupi kutu busuk.
“Saya merasa tidak tenang, saya tutup koker cegah makhluk itu ikut msuk ker umah, begitu samoau di rumah ansung cuci pakaian kami benar-benar paranoid, kata Laura Mmadi penumpang kereta metro Paris.
Wakil Wali Kota Paris, Emmanuel Grégoire, menyatakan kepada TV Prancis bahwa tidak ada yang benar-benar aman dari keberadaan kutu busuk.
"Mereka bisa muncul di mana saja dan dibawa pulang, dan kita tidak dapat mendeteksinya secara tepat waktu hingga mereka berkembang biak dan menyebar," ujarnya.
Grégoire menyebut bahwa Paris menerima permintaan bantuan yang tinggi, termasuk permintaan pembasmian serangga yang melonjak. Dia menekankan pentingnya koordinasi tindakan di semua tingkatan pemerintah dengan cepat dan efisien.
3. Serangan Kutu Busuk Paris Sudah Sampai Maroko
Dikutip dari CBS News pada Rabu (4/10/2023), kepanikan terjadi di kereta metro Paris ketika seorang pengemudi menemukan serangga di dalam kabin, memicu reaksi penumpang yang terkejut. Video kejadian ini segera beredar di media sosial, mengingatkan pelancong untuk lebih berhati-hati saat menggunakan transportasi umum.
Tak hanya itu, beberapa penumpang bahkan memilih mengganti tujuan perjalanan mereka menjadi Maroko sebagai respons terhadap temuan serangga yang tak diundang tersebut. Di Tangier, Maroko, situasi serupa terjadi saat otoritas pelabuhan menemukan serangga serupa di feri penumpang yang datang dari Marseille, Prancis selatan.
Ini merupakan kali pertama serangga dari Prancis terdeteksi di Maroko, dan penumpang harus menunggu sterilisasi sebelum diizinkan turun dari kapal. Kejadian ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya pemeliharaan kebersihan dan sterilisasi dalam perjalanan.
Advertisement
4. Penjualan Obat Kutu Busuk Naik Drastis
Di Paris sendiri keberadaan kutu busuk, yang pada dasarnya telah menghilang dari kehidupan sehari-hari sejak tahun 1950-an, kini kembali muncul dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kepadatan penduduk dan pertumbuhan sistem angkutan massal yang semakin besar.
Melansir dari The Guardian, hal yang sama diungkap seorang penjual obat anti kutu yang menyebut kebutuhan obat pembasmi kutu ini naik 30%.
“Kutu busuk selalu ada tapi kini banyak dibicarakan di media sosial, jadi semua orang panik,” kata Sascha krief, manajer toko pengendalian hama kepada VOA.
5. Warga Habiskan Rp7,8 Juta untuk Basmi Kutu Busuk
Perusahaan yang mengurus infestasi serangga di Paris menghadapi kendala dalam menangani permintaan yang meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Warga Paris perlu mengeluarkan rata-rata sekitar $500 atau setara dengan Rp7,8 juta untuk membersihkan rumah mereka jika terinfeksi oleh serangga kecil ini.
Pemerintah Kota Paris sangat prihatin dengan potensi risiko bagi pengunjung Olimpiade dan Paralimpiade musim panas.
Wakil Wali Kota Paris, Emmanuel Grégoire, bahkan telah menulis surat kepada Perdana Menteri Elisabeth Borne, meminta pemerintah segera merumuskan rencana tindakan nasional untuk mengatasi masalah ini, dengan menggarisbawahi bahwa "kutu busuk merupakan isu kesehatan masyarakat."
Menteri Transportasi Clément Beaune telah mengumumkan pertemuan dengan operator transportasi umum untuk memastikan pengalaman yang aman dan terlindungi bagi para wisatawan.
Advertisement
6. Cara Agar Terhindar Dari Kutu Busuk
Kutu busuk, meskipun sangat kecil, masih terlihat dengan mata telanjang. Mereka dapat dengan mudah menyebar dan sering bersembunyi di kasur, furnitur lembut, termasuk tirai, lantai, soket listrik, dan bahkan balik wallpaper.
Melansir dari Medical News Today, kutu busuk bisa dicegah dengan melindungi kasur dan pegas dengan penutup pelindung untuk mengurangi alergi. Produk ini tersedia dari berbagai perusahaan pengendalian hama dan gerai ritel.
Dengan tempat tidur yang dibungkus, kutu busuk terperangkap dan mati karena tidak bisa mendapatkan makanan. Ini juga membantu menjaga kebersihan dan kebebasan dari serangga.
Saat bepergian, hindari meletakkan barang di atas tempat tidur untuk menghindari membawa kutu busuk pulang dalam koper. Sedot debu barang bawaan setelah kembali dan buang kantong debu di tempat sampah luar. Juga selalu cuci pakaian perjalanan dengan air panas untuk menjaga kebersihan.