Kabar Jusuf Kalla Gabung TPN Ganjar Pranowo, Jubir: Pak JK Sudah Sibuk DMI dan PMI

Husein Abdullah menyebut, pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristianto yang menyiratkan Jusuf Kalla atau JK bergabung dengan TPN Ganjar Pranowo tetap dinilai sebagai keinginan positif.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 05 Okt 2023, 14:38 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menemui Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Husein Abdullah merespons kabar terkait sinyal bergabungnya sosok yang dikenal dengan sapaan JK itu ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Menurut saya Pak JK sudah pas posisinya sebagai tempat 'curhat' berbagai pihak semua kalangan, lintas etnis, partai dan golongan. Bahwa Pak JK punya pilihan politik, itu tentu haknya sebagai warga negara. Dan saya yakin Pak JK punya pilihan," tutur Husein lewat pesan singkat kepada Liputan6.com, Kamis (5/10/2023).

Menurut Husain, Jusuf Kalla memiliki kesibukan tinggi dalam organisasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Palang Merah Indonesia (PMI).

"Pak JK sendiri saat ini sudah super sibuk sebagai Ketua DMI dan PMI. Keduanya urusan kemanusiaan dan keumatan yang butuh porsi perhatian lebih," jelas dia.

Meski begitu, pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristianto yang menyiratkan Jusuf Kalla bergabung dengan TPN Ganjar Pranowo tetap dinilai sebagai keinginan positif.

"Bahwa Pak Hasto memiliki harapan seperti itu, itu juga sesuatu yang positif, karena mengindikasikan hubungan baik PDIP dengan tokoh-tokoh nasional. Harapan Pak Hasto ini sebenarnya sangat simbolik. Pak Hasto mungkin saja ingin mengatakan, Pak JK dalam kapasitas sebagai negarawan pikiran dan aksinya masih dibutuhkan bangsa ini," Husain menandaskan.

Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani menemui wakil presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla rumahnya, di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu 4 Oktober 2023.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak menampik kalau pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden. Termasuk kemungkinan JK bergabung dengan TPN.

"Ya, tentu saja yang dilakukan Mbak Puan adalah komunikasi politik terlebih dulu," ujar Hasto saat ditanya terkait wacana masuknya JK ke TPN Ganjar, dikutip dari Antara, Kamis (5/10/2023).

 


Sekjen PDIP: JK Punya Banyak Pengalaman

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertandang ke kediaman Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK di Jalan Brawijaya No. 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023) (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

JK, kata dia memiliki pengalaman begitu banyak ya di dalam pemerintahan di dalam mengatasi krisis. JK juga dikenal sebagai sosok yang cepat tanggap, sehingga pertemuan tersebut direspons positif bagi partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Pak JK itu kan dikenal bergerak cepat, sehingga pertemuan itu sendiri merupakan hal yang positif bagi PDIP dan juga Pak Ganjar Pranowo," tegas Hasto.

Politikus senior itu juga menyinggung bagaimana perjalanan PDIP bersama JK yang cukup panjang. Pasalnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan Presiden Jokowi-JK maju dalam Pilpres 2014.

"Saat itu saya ditugaskan secara khusus untuk bertemu dengan Pak Jusuf Kalla, sehingga ada hubungan historis yang cukup panjang dan pertemuan silaturahmi tersebut membawa hal-hal yang positif bagi kepentingan bangsa dan negara termasuk upaya untuk pemenangan Pak Ganjar Pranowo dan PDIP," pungkasnya.


Jusuf Kalla dan Puan Maharani Bertemu Bahas Pilpres 2024

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK mengakui pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani membahas kondisi perpolitikan Tanah Air, termasuk soal Pilpres 2024.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK mengakui pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani membahas kondisi perpolitikan Tanah Air, termasuk soal Pilpres 2024.

"Pilpres, ya tentu lah. Masa tidak disebut. Disinggung pilpres. Ya saya kan bilang semuanya optimis. Semua ada kesempatan. PDIP atau Ganjar punya kesempatan. Pak Prabowo punya kesempatan. Anies punya kesempatan," tutur Jusuf Kalla di kediamannya, Jalan Brawijaya No. 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023).

Menurut Jusuf Kalla, tentu kesempatan menang tetap bergantung pada pilihan rakyat. Tidak ketinggalan peran media dalam menentukan pemimpin terbaik negeri ini.

"Tergantung kalian yang milih. Kalian milih mana atau bagaimana baiknya. Media sangat penting, membantu. Apalagi Mbak Puan ini perempuan. Kan musti ada lebih perhatiannya. Jadi Pemilu itu ya bicara bagaimana, kadang-kadang sedikit analisa, gimana. Gitulah," ungkapnya.

Yang pasti, lanjutnya, dirinya bersama Puan Maharani membahas dinamika politik jelang Pilpres 2024. Adapun soal saran politik, Jusuf Kalla menyatakan hal itu tidak untuk dibuka ke publik.

"Itu rahasia itu. Semua ada harapan. Ibu Puan juga ada harapan," Jusuf Kalla menandaskan.

 


Puan Maharani Bawa Pesan Khusus dari Megawati untuk Jusuf Kalla

Jusuf Kalla menilai tiga bakal calon presiden (Bacapres) yang saat ini berkembang memiliki kesempatan yang sama. Hanya tinggal keputusan pemilih yang menentukan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, atau Prabowo Subianto. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Puan mengaku pertemuan berlangsung santai dengan didahului makan siang bersama. Dalam kesempatan tersebut, Puan juga menyampaikan pesan khusus dari ibunya yang juga Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ya tentu kedatangan saya ke sini menyampaikan salam hangat dari Ibu Megawati kepada Pak JK dan Ibu beserta keluarga," kata Puan di rumah JK.

Puan menyebut, pertemuan ini merupakan silaturahmi antara keluarga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Wapres ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla. 

"Dan tadi ibu menyampaikan bahwa nanti secepatnya akan dikirimkan rendang ayam kesukaan ibu saya yang selalu dimasak Ibu JK. Supaya sehat-sehat selalu, silaturahmi ini bukan hanya silaturahmi yang ecek-ecek atau basa-basi jelang pemilu, engga, ini silaturahmi keluarga," tutur Puan.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar dua jam tersebut, Puan juga mengaku meminta pandangan dan pendapat kepada JK terkait situasi nasional terkini.

"Saya datang ke sini meminta pandangan dan pendapat Pak JK terkait situasi terkini bukan hanya ekonomi. Beliau sangat banyak memberikan masukan bagaimana situasi ekonomi hari ini dan ke depan. Kemudian kalau digabungkan dengan situasi politik nantinya itu akan bisa menjadi satu hal yang harus diperhatikan dengan baik," ujarnya.

"Karena ekonomi hari ini dengan situasi politik tahun depan di mana kita akan masuk di dalam pemilu yang akan datang harus sangat diperhatikan," sambung Puan.

Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya