Sederet Destinasi di Indonesia Jadi Pemenang Penghargaan Conde Nast Traveler, Resor sampai Pulau Terbaik

Di kategori "Pulau Terbaik di Dunia" Readers' Choice Awards 2023 oleh Conde Nast Traveller, Bali kampiun sebagai pemenang tunggal.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Nov 2023, 00:38 WIB
Alila Villas Uluwatu. Sumber foto: PR.

Liputan6.com, Jakarta - Majalah perjalanan kenamaan Amerika Serikat (AS), Conde Nast Traveller, telah merilis Readers' Choice Awards 2023. Di dalamnya, beberapa destinasi di Indonesia berhasil masuk daftar, mulai dari kategori resort sampai pulau terbaik.

Mengutip situs webnya, Kamis, 5 Oktober 2023, publikasi itu menulis, "Jika 2022 adalah tahun untuk kembali melakukan perjalanan, 2023 merupakan waktu di mana kita mengkalibrasi ulang hal-hal yang benar-benar penting. Tampaknya hanya sedikit yang menghilang ke dalam metaverse, (orang) lebih memilih pertemuan di kehidupan nyata, mulai dari 'melarikan diri' ke hutan belantara hingga kemewahan perkotaan yang terhubung dengan baik."

"Dari hasil yang diperoleh dari penghargaan pilihan pembaca kami ke-26, yang merupakan tahun kelima berturut-turut kami bekerja sama dengan pembaca kami di AS, terlihat jelas bahwa Anda ingin menghabiskan lebih banyak waktu dan uang dibandingkan sebelumnya untuk bepergian," sambung pihaknya.

"Sebagian besar dari tujuan tersebut merupakan destinasi baru, serta perjalanan yang didasari budaya, kuliner lokal, dan keberlanjutan," imbuhnya. Naik turunnya dunia pelayaran pun terus berlanjut, sementara bagi sebagian di antara pembaca, festival musik adalah sebuah tiket perjalanan.

"Namun, jangan lupa bahwa penghargaan-penghargaan ini dan para pemenangnya yang tersebar di seluruh dunia adalah contoh pengalaman perjalanan Anda selama bertahun-tahun, tempat yang Anda impikan untuk kembali lagi," sebutnya.

Di kategori "Resort Terbaik di Dunia," ada Alila Villas Uluwatu, Bali, Indonesia, bersama beberapa nama lain, termasuk The Ritz-Carlton Langkawi Malaysia sebagai pemenang "the rest of Asia," dan Banyan Tree Veya Phuket Thailand. Sementara di kategori "Pulau Terbaik di Dunia," Bali kampiun sebagai pemenang tunggal.


Berbanding Terbalik

Tegallalang Rice Terrace, sawah berundak yang jadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan yang terletak di Tegallalang, Gianyar, Bali. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Penghargaan itu berbanding terbalik dengan daftar 100 lokasi tourist trap di dunia rilisan publikasi AS, USA Today, untuk menghindari pelancong "menghabiskan waktu atau uang untuk pengalaman yang mengecewakan." Di dalam list, terdapat tiga destinasi wisata di Bali.

Melansir situs webnya, 29 September 2023, pihaknya mengaku menganalisis 23,2 juta ulasan Google tentang 500 tempat wisata terpopuler di dunia, yang mencakup 65 negara di enam benua. "Untuk setiap objek wisata, kami mengajukan pertanyaan sederhana: 'Seberapa sering ulasan menyebutkan istilah 'tourist trap,' 'overrated,' atau 'mahal?'" katanya.

"Kami membandingkan atraksi satu sama lain dengan mengukur frekuensi relatif penyebutan tersebut, membagi jumlah sebutan dalam setiap kasus dengan jumlah total ulasan untuk objek wisata tersebut," imbuhnya. "Kami menguraikan temuan kami, sehingga Anda dipersenjatai dengan informasi yang Anda perlukan sebelum berencana mengunjungi tujuan wisata populer."

Merujuk penilaian tersebut, outlet itu menempatkan Tegallalang Rice Terrace di peringkat ke-12 dengan total 38.199 ulasan, 198 kali penyebutan tourist trap, dan frekuensi 0,52 persen. Kemudian, ada Sacred Monkey Forest Sanctuary di peringkat ke-82 dengan 38.867 ulasan, 37 penyebutan tourist trap, dan frekuensi 0,10 persen atas perhitungan tersebut.

Terakhir, dengan 82.499 ulasan, 68 penyebutan tourist trap, dan frekuensi 0,08 persen, ada Tanah Lot di posisi ke-89.


Atraksi Paling Overrated di Seluruh Dunia

Tegallalang, Gianyar, Bali. (dok. pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Tegallalang Rice Terrace di Bali juga masuk dalam daftar "Atraksi Paling Overrated di Seluruh Dunia," menempati posisi ke-13 dengan 38.199 ulasan, 62 kali penyebutan overrated, dan frekuensi 0,16 persen.

Namun demikian, Indonesia tidak ada dalam daftar atraksi wisata termahal di dunia. Di list yang dimaksud, tiga besarnya adalah Islandia, Kanada, dan Amerika Serikat, yang masing-masing menempati posisi pertama, kedua, ketiga. Yang paling mahal adalah Blue Lagoon di Grindavik, dengan harga mulai dari 67 dolar AS (sekitar Rp1 juta-an) per orang, dan dibanderol hampir dua kali lipat selama "jam sibuk."

Diikuti Jembatan Gantung Capilano di Vancouver dengan harga tiket 69,95 dolar AS (sekitar Rp1 juta-an) per orang bila pengunjung membelinya di loket tiket. California Academy of Sciences di San Francisco berada di urutan ketiga dengan biaya masuk yang membuat konsumen mengeluh karena membanderol 49,75 dolar AS (sekitar Rp771 irbu) untuk tiket dewasa selama musim liburan.


The World's 50 Best Hotels

Desa Potato Head di Seminyak, Bali. (dok. Instagram @potatoheadbali/https://www.instagram.com/p/CYLBEFcp_kr/)

Sebelum ini, The World's 50 Best Hotels pun telah mengumumkan daftar tahunan mereka lewat seremoni yang terselenggara di Inggris, 19 September 2023, waktu setempat. Di antaranya, ada dua hotel Indonesia yang berhasil masuk daftar bergengsi tersebut. Keduanya adalah Nihi Sumba yang berada di peringkat ke-18 dan di posisi 40 ada Desa Potato Head, Seminyak, Bali.

Desa Potato Head berada di jantung desa kreatif Seminyak dan menawarkan layanan lebih dari sekedar hotel butik. Kontras dengan kemewahan klasik resor pantai bersejarah di seluruh pulau, di sini, sketsa yang terus berkembang memperlihatkan ruangan-ruangan modern di samping instalasi seni, klub pantai yang ramai, perpustakaan, dan toko konsep unik.

"Ini adalah pemandangan holistik yang menarik orang-orang kreatif, hedonis, dan penduduk lokal yang suka berjemur," tulis pihaknya. Arsitekturnya menampilkan momen kelahiran melalui "The Womb," sebuah struktur bambu tempat pemberkatan air Bali dimulai dengan suara gong.

Fasadnya dilapisi lebih dari 1,5 juta batu bata candi Bali yang dipres dengan tangan dan mengalir mulus ke kolam yang dilapisi ubin Batu Sakabumi buatan tangan. Di dalam kamar tidur, dindingnya terbuka, material alami melimpah, dan furnitur abad pertengahan menghadirkan kesan modernisme tropis.

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya