Transaksi Tembus Rp 10,6 Triliun, Pelaku Kripto Diminta Jangan Terlena

Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per Agustus 2023, ada lebih dari 17 juta investor kripto di Indonesia

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Okt 2023, 22:03 WIB
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Investor kripto jumlahnya terus bertambah. Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per Agustus 2023, ada lebih dari 17 juta investor kripto di Indonesia dengan nilai transaksinya mencapai Rp 10,64 triliun, meningkat sekitar 13,6 persen dari Juli 2023 sebesar Rp 9,37 triliun.

Kendati begitu, Chief Marketing Officer (CMO) Pintu Timothius Martin menilai, masih banyak PR yang perlu diselesaikan para pelaku kripto agar pertumbuhan di dalam negeri semakin meningkat.

"Meski pertumbuhannya pesat, masih terdapat banyak sekali tantangan yang harus diselesaikan untuk meningkatkan akselerasi adopsi kripto di Indonesia lebih masif lagi. Dengan potensi pasar crypto Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, industri kripto dan teknologi blockchain masih memiliki ruang yang sangat luas untuk tumbuh," ungkapnya, Kamis (5/10/2023).

Menurut dia, pelaku kripto jangan sampai terlena dengan situasi pasar yang sedang naik daun. Justru ini disebutnya jadi momentum untuk terus berinovasi mengembangkan produk baru.

"Walaupun pasar kripto saat ini masih dalam fase bear market, bagi kami fase ini menjadi momentum untuk fokus membangun produk baru dan merekrut talenta-talenta terbaik di bidang kripto, blockchain, Web3 sebagai persiapan menyambut pasar bullish," kata Timo.

Timo menyatakan, financial technology (fintech) di Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat pada layanan keuangan yang beragam, seperti peer-to-peer (P2P) lending, e-wallet, bank digital, hingga investasi pada saham maupun aset kripto.

"Kemudahan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan tersebut didorong oleh hadirnya ribuan startup layanan keuangan dengan inovasi-inovasi yang ditawarkan," imbuh Timo.

 


1.206 Startup

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Berdasarkan laporan dari platform market intelligence Tracxn, per Juli 2023 terdapat 1.206 startup berbasis fintech di Indonesia dengan setidaknya ada 22 perusahaan yang menyandang status unicorn di Indonesia dalam kurun 10 tahun terakhir.

"Dalam waktu 2 tahun kami mengalami pertumbuhan agresif bertepatan dengan booming-nya investasi kripto pada tahun 2020-2021. Sehingga menciptakan hype di pasar ritel yang mendorong pertumbuhan PINTU secara eksponensial, dimana aplikasi PINTU diunduh lebih dari 6 juta kali," tuturnya.

"Pertumbuhan ini juga didorong oleh kemampuan tim menemukan product market fit sesuai dengan pasar Indonesia. Sehingga kami mampu menyelesaikan masalah pada pain points yang dihadapi oleh pengguna di Indonesia dengan menghadirkan platform investasi yang mampu menyederhanakan akses berinvestasi," pungkasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya