Liputan6.com, Jakarta - Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat atau the US Securities and Exchange Commission (SEC) menggugat Elon Musk pada Kamis, 5 Oktober 2023 dalam upaya memaksa miliarder itu bersaksi atas pembelian Twitter pada tahun lalu.
Dikutip dari CNBC, Jumat (6/10/2023), pengacara yang mewakili SEC menuding dalam pengaduan yang diajukan di distrik utara California kalau Elon Musk tidak hadir untuk kesaksian pada 15 September seperti yang disyaratkan oleh panggilan pengadilan.
Advertisement
SEC mengatakan, penyelidikan tersebut terkait dengan apakah ada orang yang melakukan penipuan sekuritas dalam pembelian saham Twitter pada 2022 ketika Elon Musk membeli saham Twitter.
Elon Musk menyelesaikan akuisisi Twitter yang sekarang dikenal sebagai X pada Oktober dalam kesepakatan senilai USD 44 miliar.
“Penolakan Elon Musk yang terus menerus untuk mematuhi panggilan pengadilan administratif SEC menghambat dan menunda penyelidikan staf SEC untuk menentukan apakah telah terjadi pelanggaran undang-undang sekuritas federal,” tulis pengacara.
Oleh karena itu, SEC sekarang meminta pengadilan untuk memaksa Elon Musk hadir untuk memberikan kesaksian investigasi.
SEC mengatakan, pihaknya mencoba mencari waktu dan tempat menyenangkan untuk bertemu dengan Elon Musk termasuk menawarkan untuk menemuinya di kantor agensi tersebut di Fort Worth, Texas. Kantor SEC terdekat dengan kediaman pribadi Elon Musk saat ini di Austin. Beberapa tanggal diusulkan pada Oktober dan November 2023.
“Upaya itikad baik ditanggapi dengan penolakan Elon Musk untuk memberikan kesaksian,”
Juru Bicara X tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pengacara SEC menuduh Elon Musk menolak untuk memenuhi panggilan pengadilan karena beberapa keberatan palsu termasuk keberatan terhadap San Francisco sebagai lokasi kesaksian yang tepat. Elon Musk sebelumnya tidak keberatan dengan lokasi tersebut.
Selain itu, pengacara SEC mengklaim Elon Musk yakin komisi tersebut memakai panggilan pengadilan sebagai metode untuk “melecehkan” dirinya sehingga membenarkan keputusannya untuk tidak mematuhinya.
SEC menuturkan, stafnya terus melanjutkan penyelidikan pencarian fakta dan hingga kini belum simpulkan ada individu atau entitas yang melanggar undang-undang sekuritas federal.
Elon Musk Disebut Tarik Pinjaman untuk Akuisisi Twitter yang Kini Bernama X
Sebelumnya diberitakan, Elon Musk telah dilaporkan memakai dana dari SpaceX untuk mengakuisisi Twitter atau platform X senilai USD 44 miliar. Namun, pemilik X tersebut menyebutkan kalau pendapatan iklan turun 60 persen.
Dikutip dari laman The US Sun, Kamis (7/9/2023), Elon Musk telah dilaporkan menerima pinjaman USD 1 miliar dari SpaceX pada Oktober 2022. Bulan itu sama dengan kesepakatan Twitter.
Namun, pinjaman ini semacam tidak umum di dunia korporasi dan sebagian besar dewan direksi tidak akan setuju dengan taktik itu. Hal itu terutama karena SpaceX memprioritaskan untuk membawa manusia ke Mars sebagai koloni permanen.
Memakai uang dari sebuah perusahaan yang berada dalam risiko kebangkrutan setahun sebelumnya agar dapat melakukan kesepakatan bisnis yang tidak terkait dinilai hal aneh.
The Wall Street Journal mengungkapkan pinjaman itu hanya satu bulan setelah mantan Direktur Keuangan Tesla Zachary Kirkhon tiba-tiba diganti tanpa penjelasan apapun.
Selain itu, Elon Musk juga hadapi tekanan dari Pengadilan Delaware yang berharap dapat memaksanya untuk mematuhi kesepakatan dengan platform media sosial tersebut dengan membayar pemegang saham Twitter USD 54,20 per saham.
Taipan teknologi ini memicu mengumpulkan utang sebesar USD 13 miliar dari pemberi pinjaman dan saham sebesar USD 7,1 miliar dari investor.
Namun, Elon Musk perlu sumbangkan USD 26 miliar lagi dari uangnya sendiri termasuk biaya bankir dan hukum. Berdasarkan pengajuan peraturan sebelumnya, Elon Musk tidak mampu melepas cukup banyak saham Tesla untuk biayai akuisisi tersebut dan harus likuidasi lebih banyak lagi untuk menutup kesenjangan itu.
Advertisement
Harapan Investor
Short sellers percaya mereka dapat antisipasi apa yang dilakukan Elon Musk selanjutnya karena ia masih kekurangan dana USD 5 miliar dan mereka berharap dapat jual sahamnya sebelum Elon Musk dapat membelinya kembali dengan harga lebih murah.
Ketika tenggat waktu yang ditetapkan pengadilan pada 28 Oktober 2022 semakin dekat, penjual yakin mereka sedang mengincar Elon Musk.
Dalam upaya dongkrak harga saham, Elon Musk dilaporkan memakai panggilan kepada investor pada kuartal III saat itu untuk menunjukkan kalau perusahaan dapat menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar pertama di dunia sebesar USD 4,5 triliun.
Namun, saham-saham lain tidak terpengaruhi oleh optimisme Elon Musk yang tiba-tiba dan sahamnya catat kinerja buruk karena short seller memasang taruhannya.
Diduga Terima Pinjaman
Sejumlah investor dan beberapa teori diajukan kalau Elon Musk terima pinjaman dari bank untuk mendapatkan biaya dan bonus terkait dengan kesepakatan Twitter.
Namun, tampaknya Elon Musk pinjam sebagian uang yang dibutuhkan untuk hindari tekanan lebih besar saham Tesla.
Seminggu setelah kesepakatan Twitter ditutup pada 27 Oktober 2022, Tesla ungkap kalau Elon Musk jual 19 juta saham senilai USD 4 miliar pada awal November.
Seiring laporan itu menyebabkan “komplikasi lebih lanjut” pada situasi keuangan Elon Musk. Hal ini seiring pendapatan Twitter sebagian besar dengan menjual iklan merosot.
Sejumlah investor dan beberapa teori diajukan kalau Elon Musk terima pinjaman dari bank untuk mendapatkan biaya dan bonus terkait dengan kesepakatan Twitter.
Namun, tampaknya Elon Musk pinjam sebagian uang yang dibutuhkan untuk hindari tekanan lebih besar saham Tesla.
Seminggu setelah kesepakatan Twitter ditutup pada 27 Oktober 2022, Tesla ungkap kalau Elon Musk jual 19 juta saham senilai USD 4 miliar pada awal November.
Seiring laporan itu menyebabkan “komplikasi lebih lanjut” pada situasi keuangan Elon Musk. Hal ini seiring pendapatan Twitter sebagian besar dengan menjual iklan merosot.
Advertisement