Liputan6.com, Tenggarong Sekretaris Daerah (Kukar) Sunggono bersama Pemkab Kutai Kartanegara unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), ASN, serta masyarakat Kukar memberikan ucapan selamat atas usia TNI yang tak lagi muda. Mereka berharap agar TNI bisa merakyat mengawal Indonesia semakin maju.
“Kami berharap TNI semakin dicintai rakyat, sehingga kemanunggalan TNI dan rakyat menjamin keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,” ucap Sekda Kukar Sunggono, dalam sambutannya saat Upacara Peringatan HUT ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di gelar di halaman Kantor Bupati, pada Kamis (5/9/2023). Dandim 0906/Kukar Letkol Inf Jeffry Satria bertindak sebagai inspektur upacara dalam kegiatan tersebut.
Advertisement
Dalam upacara tersebut turut diikuti oleh pasukan TNI, Polri, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah – Damkar, Aparatur Sipil Negara, Pramuka, Pelajar, Organisasi Kepemudaan di Kukar, serta para Veteran.
Peringatan HUT ke-78 TNI 2023 mengusung tema ‘TNI Patriot NKRI: Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju’. Sementara itu, Komandan Kodim 0906/KKR Letkol Inf Jeffry Satria mengatakan, akan terus menjaga dan meningkatkan profesionalitas satuan yang dipimpinnya dan menjaga kemanunggalan dengan rakyat.
“Ini adalah amanat Panglima TNI, oleh karena itu kita harus menjaga tingkah laku kita untuk mejaga kepercayaan rakyat,” ujarnya.
Jeffy mengatakan Kukar sebagai mitra IKN harus bersiap dengan mendorong kemajuan ekonomi bidang pertanian dalam arti luas untuk meningkatkan kesejahteraan petani-nelayan.
“Hal ini bersama Pemkab Kukar kita siapkan dalam rangka menyuplai kebutuhan IKN. Kita sebagai lumbung pangan Kaltim juga harus siap menyuplai IKN,” katanya.
Sekilas Sejarah TNI
Sebagaimana dikutip dari laman resmi TNI, Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer International, diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Dalam perkembangan selanjutnya usaha pemerintah untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, seraya bertempur dan berjuang untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.
Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden mengesahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia.
(*)
Advertisement