Gelorakan Pilih AMIN, Relawan GBK: Sudah Saatnya Aktivis Memimpin Negeri

Rekam jejak aktivis akan menjadi modal besar bagi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk menghadirkan perubahan hakiki untuk Indonesia yang lebih makmur serta adil.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2023, 13:10 WIB
Gerakan Biru Kuning (GBK) menyerukan para aktivis dan masyarakat Indonesia memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Biru Kuning (GBK) menyerukan para aktivis dan masyarakat Indonesia memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berlatar belakang aktivis.

“Bakal Calon Presiden Anies Baswedan adalah aktivis HMI, bahkan Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar sempat menjadi ketua umum PB PMII. Latar belakang mereka yang solid sebagai aktivis akan menjadi modal besar dan kuat untuk menggerakan Indonesia mencapai cita-cita sejatinya yakni mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat,” ujar Ketua Relawan GBK Andi Najmi, Jumat (6/10/2023).

Andi menjelaskan latar belakang aktivis bagi calon pemimpin negeri ini merupakan hal penting. Menurutnya sebagai aktivis, Anies Baswedan maupun Muhaimin Iskandar memahami secara utuh di tataran teori maupun praktik berbagai permasalahan terkait demokratisasi, pengentasan kemiskinan, menekan kesejangan sosial, hingga menciptakan peluang usaha yang lebih adil.

“Apalagi keduanya mempunyai rekam jejak kepemimpinan yang saling melengkapi di mana Mas Anies pernah di ranah eksekutif dengan memimpin DKI Jakarta, dan Gus Imin belasan tahun berkiprah di ranah legislatif,” ujarnya.

Aktivis 98 ini menilai rekam jejak aktivis akan menjadi modal besar bagi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk menghadirkan perubahan hakiki untuk Indonesia yang lebih makmur serta adil. Saat ini pembangunan Indonesia telah berada di jalur benar untuk tinggal landas.

“Kendati demikian masih kita jumpai berbagai persoalan seperti kian dalam jurang kesenjangan sosial, tren peningkatan warga miskin, lapangan kerja yang kian sempit seiring disrupsi teknologi, hingga adanya ancaman akibat ketidakpastian global,” urainya.

Berbagai situasi tidak menguntungkan tersebut, lanjut Andi membutuhkan kepemimpinan baru yang akan menghadirkan perubahan. Menurutnya Anies Baswedan dan Gus Muhaimin sebagai seorang dengan perjalanan panjang aktivisme, memiliki potensi besar menjadi pemimpin yang inovatif, responsif, dan inklusif.

“Maka sudah sewajarnya para aktivis dan masyarakat yang mendambakan perubahan wajib mendukung dan mengawal perjuangan pasangan AMIN demi masa depan banyak generasi bangsa,” pungkasnya.


Anies-Cak Imin Ungkap Pesan Kiai Jatim

Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku mendapat dukungan dari para kiai di Jawa Timur untuk melenggang maju di pilpres 2024.

Hal ini disampaikan Anies maupun Cak Imin usai bertemu kiai khos atau kiai sepuh Jawa Timur di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9/2023).

 "Iya, alhamdulillah ada (dukungan para kiai), tentu," kata Anies.

Lebih lanjut, Anies menyebut para kiai sepuh memberikan nasihat dan pesan jika Anies-Cak Imin (AMIN) jadi presiden-wakil presiden terpilih di pilpres 2024. Para kiai, kata Anies, meminta pemerintah memerhatikan pihak yang selama ini terpinggirkan.

"Alhamdulillah kita bersyukur bisa silahturahmi dapat nasihat, pesan untuk terus bisa memerhatikan mereka yang selama ini tersingkirkan, terpinggirkan supaya jadi perhatian," kata Anies.

"Dan memastikan bahwa ketika maju ke depan, maka perjuangan untuk keadilan itu betul-betul dipegang. Jadi itu sebagian, ada banyak sekali pesan," sambung Anies Baswedan.

Senada, Cak Imin menyampaikan dirinya dan Anies memohon doa restu kepada para kiai. Para kiai, kata dia, titip pesan agar pasangan AMIN dapat melanjutkan perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) jika menjadi presiden-wakil presiden terpilih.

"Para kiai rata rata memesankan titip perjuangan NU, perjuangan ahlussunnah wal jamaah, perjuangan pesantren-pesantren agar terus mendapatkan perhatian dari pemerintah," ucap Cak Imin.


Anies-Cak Imin Safari Politik di Jawa Timur

Pasangan bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin melanjutkan safari di Jawa Timur dengan mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam di Jember, Kamis (28/9/2023).

Anies-Cak Imin (AMIN) didoakan para kiai yang datang dari beberapa daerah di Jawa Timur tersebut. Doa dipimpin beberapa kiai secara bergantian yakni, KH Ahmad Roshidi Baihaqi dari Jember, KH Imron Anis dari Lumajang.

 Selain itu, ada pula KH Azizi Sarbini dari Bondowoso, serta Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam KH Muhyiddin Abdusshomad

"Mudah-mudahan disampaikan takdirnya Gusti Allah untuk (AMIN) berhasil memimpin masyarakat Indonesia," ujar KH Imron Anis dalam penggalan doanya.

Adapun tujuan kedatangan Anies-Cak Imin bertemu para kiai dan ulama di Jawa Timur ialah untuk silaturahmi dan meminta doa restu.

Pada kesempatan itu, Cak Imin merasa senang bisa membawa Anies sowan ke para kiai di Jawa Timur. Ketua Umum DPP PKB itu menegaskan dia bersama Anies tengah berjuang melanjutkan warisan semangat perjuangan dari kakek-kakek.

"Kedatangan saya bersama Mas Anies yang pertama tentu saja mohon izin pamit untuk berjuang merebut kepemimpinan nasional sekaligus mohon restu, doa, dan dukungan. Kami tidak bisa dipisahkan dari sejarah dan warisan politik ahlussunnah wal jamaah," kata Cak Imin.

 


Perjuangan Kakek dan Buyut

Senada dengan Cak Imin, Anies juga menyinggung perjuangan kakeknya Abdurrahman Baswedan dan kakek buyut Cak Imin, KH Bisri Syansuri dalam merebut kemerdekaan dari penjajah di era yang sama.

"Kami hadir untuk memohon doa. Mengemban misi yang akan membawa kemaslahatan bagi semuanya. Kami yakin insyaallah jika semua kiai mendoakan maka dwi tunggal ini akan meneruskan perjuangan orang tua kami dulu," kata Anies.

Anies mengeklaim bersama Cak Imin merupakan pasangan dwi tunggal yang saling melengkapi. Anies berpengalaman menjadi gubernur DKI selama lima tahun, sedangkan Cak Imin pernah menjadi menteri dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Saya tidak pernah menjadi anggota DPR, sedangkan Gus Imin pernah. Bahkan menjadi ketua umum partai. Insyaallah jika dulu orang tua-orang tua kami berhasil menggulung kolonialisme, maka giliran anak-anaknya menggelar kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Anies.

Infografis Bursa Cawapres Pendamping Anies-Ganjar-Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya