Uni Eropa Sebut Suhu September 2023 Paling Tinggi, Perkuat Prediksi Ahli Tahun 2023 Jadi Tahun Terpanas Bumi

Bulan September tahun ini bahkan disebut sebagai September terpanas yang pernah tercatat menurut laporan Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa.

Oleh DW.com diperbarui 06 Okt 2023, 18:35 WIB
Ilustrasi suhu panas ekstrem. (Dok. Pixabay/RosZie)

, Jakarta - Bulan September tahun ini disebut sebagai September terpanas yang pernah tercatat menurut laporan Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa. Hal itu semakin menguatkan prediksi bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.

Berdasarkan laporan Laporan Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa, seperti dikutip dari DW Indonesia, Jumat (6/9/2023), suhu global pada Januari-September 2023, lebih tinggi 0,52 derajat Celcius (0,9 derajat Fahrenheit) dari rata-rata. Suhu pada periode ini juga lebih panas 0,05 derajat Celcius, dibandingkan sembilan bulan pertama di 2016, yang disebut sebagai tahun kalender terpanas.

Suhu rata-rata global sepanjang tahun ini dilaporkan 1,40 derajat Celcius lebih tinggi dibandingkan rata-rata suhu pra-industri antara 1850 dan 1900.

Adapun para ilmuwan selama ini mengatakan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil membuat cuaca ekstrem seperti gelombang panas dan badai menjadi lebih intens dan sering terjadi.

Menurut Wakil Direktur C3S Samantha Burgess, laporan mengenai suhu global itu diterbitkan dua bulan sebelum KTT Iklim COP28 di Dubai.

"Rasa urgensi untuk melakukan aksi iklim yang ambisius menjadi sangat penting saat ini," kata Samantha Burgess.

 

 


September Terpanas

Ilustrasi September. (Photo by Brigitte Tohm on Unsplash)

Wakil Direktur C3S Samantha Burgess menggambarkan September 2023 sebagai bulan yang "ekstrem". Ia juga menyebut September 2023 semakin mendorong tahun 2023 ke "jalur yang tepat untuk menjadi tahun terpanas dengan suhu 1,4 derajat Celcius di atas suhu rata-rata pra-industri."

Menurut laporan C3S, September 2023 adalah September terpanas yang pernah tercatat. Rata-rata suhu udara permukaan di bulan ini mencapai 16,38 derajat Celcius, atau 0,93 derajat Celcius di atas rata-rata bulanan selama tahun 1991-2020.

Suhu di bulan ini juga lebih hangat 0,5 derajat Celcius dibandingkan rekor suhu September terpanas sebelumnya, yaitu pada 2020. Saat itu, suhu September lebih hangat sekitar 1,75 derajat Celcius dibandingkan rata-rata bulan September pada periode pra-industri.

 


Lebih Basah dari Rata-Rata

ilustrasi hujan deras. (Pixabay)

Di Eropa, September 2023 tidak hanya menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat, namun juga bulan dengan kondisi yang "lebih basah dari rata-rata”, terutama di banyak bagian pesisir barat benua tersebut, demikian menurut laporan C3S.

Laporan tersebut mengutip curah hujan ekstrem di Yunani yang terkait dengan Badai Daniel. Badai tersebut sebelumnya telah menyebabkan banjir besar di Libya, menewaskan ribuan orang dan menghancurkan sebagian besar kota Derna di bagian timur.

Wilayah lain yang terkena dampak hujan di Eropa termasuk Semenanjung Iberia bagian barat, Irandia, Inggris bagian utara, dan Skandinavia.

Sementara di luar Eropa, negara-negara Amerika Latin seperti Brasil dan Chile, juga disebutkan dalam laporan itu mengalami "persitiwa curah hujan ekstrem”, terutama di wilayah selatan negara-negara itu.

C3S yang mendapatkan dananya dari Uni Eropa mengatakan bahwa semua temuan dalam laporan didasarkan pada analisis komputer, dengan menggunakan data pengukuran dari satelit, kapal, pesawat terbang, dan stasiun cuaca di seluruh dunia. 


Jerman hingga Prancis Masih Akan Disengat Panas di Oktober 2023 Usai September Pecahkan Rekor

Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash)

Adapun cuaca panas yang tidak sesuai musimnya akan terus berlanjut ke bulan Oktober 2023 di Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Polandia, dan Swiss. 

Otoritas cuaca Prancis, Meteo-France, mengatakan bahwa suhu rata-rata bulan September adalah 21,5 derajat Celcius, yaitu antara 3,5 derajat Celcius dan 3,6 derajat Celcius di atas normal pada periode acuan tahun 1991-2020.

 Ahli meteorologi Christine Berne menyebutkan bahwa hal tersebut menjadikan bulan September 2023 sebagai bulan September terpanas sejak pencatatan dimulai pada tahun 1900.

Meteo-France menambahkan bahwa banyak sekali rekor bulanan yang dipecahkan di seluruh negeri selama September yang "luar biasa", di mana suhu rata-rata lebih tinggi dibandingkan bulan Juli dan Agustus.

Untuk pertama kalinya, peringatan gelombang panas pun dikeluarkan pada bulan September. Demikian seperti dilansir The Guardian, Selasa (3/10/2023).

Ahli Belgia: September Lebih Panas dari Juli dan Agustus

Kantor cuaca Jerman, DWD, mengonfirmasi bulan September 2023 merupakan bulan September terpanas sejak pencatatan nasional dimulai, hampir 4 derajat Celcius lebih tinggi dari suhu pada tahun 1961-1990.

Sementara itu, suhu rata-rata di Belgia adalah 19 derajat Celcius. Itu hampir 4 derajat Celcius lebih panas dari biasanya.

David Dehenauw dari Institut Meteorologi Kerajaan Belgia menuturkan, "Di sini juga, bulan September lebih panas dibandingkan bulan Juli dan Agustus, hal ini belum pernah terjadi sejak tahun 1961."

"Belgia belum pernah merasakan bulan September sehangat ini," ujar Dehenauw.

Lembaga cuaca Polandia juga mengumumkan suhu bulan September 3,6 derajat Celcius lebih tinggi dari rata-rata dan merupakan suhu terpanas sejak pencatatan dimulai lebih dari 100 tahun yang lalu. Demikian pula ujar pihak berwenang di Austria dan Swiss.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya