Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) pada Kamis sore 5 Oktober 2023 menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Kedatangan Syahrul Yasin Limpo untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Mentan, usai diduga menjadi tersangka KPK.
Advertisement
"Saya sore ini datang meminta waktu Bapak Presiden dan diberi kesempatan oleh Mensesneg Pak Pratik untuk menyampaikan usul dan pengunduran diri saya sebagai menteri," ujar Syahrul Yasin Limpo (SYL) usai menemui Pratikno, Kamis 5 Oktober 2023.
Syahrul Yasin Limpo (SYL) pun mengaku dirinya lelah setelah melakukan kunjungan kerja di Roma, Italia. Setibanya di Indonesia Rabu malam 4 Oktober 2023, SYL secara beruntun menghadapi berbagai masalah yang dihadapi.
"Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang saya hadapi dan saya selalu siap menghadapi dengan serius," kata Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dia juga mengaku letih dengan berbagai kegiatan yang dilaluinya. Bahkan, SYL mengaku baru pertama kali menghadapi kasus yang saat ini dihadapi.
"Saya 25 tahun jadi kepala daerah, baru saya merasa ada hal seperti ini," terang Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Tak hanya itu, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan sebagai orang yang berasal dari suku Bugis, Makassar, harga dirinya jauh lebih tinggi daripada jabatan.
"Saya orang Bugis Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat atau jabatan," kata dia.
Berikut sederet pernyataan Syahrul Yasin Limpo (SYL) usai mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian (Mentan) dihimpun Liputan6.com:
1. Serahkan Surat Pengunduran Diri Langsung ke Istana
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis sore 5 Oktober 2023.
Kedatangan Syahrul Yasin Limpo untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Mentan, usai diduga menjadi tersangka KPK.
"Saya sore ini datang meminta waktu Bapak Presiden dan diberi kesempatan oleh Mensesneg Pak Pratik untuk menyampaikan usul dan pengunduran diri saya sebagai menteri," jelas Syahrul Yasin Limpo usai menemui Pratikno, Kamis 5 Oktober 2023.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com Syahrul Yasin Limpo tiba di kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pukul 17.20. Dia tampak didampingi oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Mensesneg Pratikno membenarkan bahwa Syahrul Yasin Limpo telah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Mentan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Surat itu disampaikan Syahrul melalui Pratikno.
"Pak Syahrul menyampaikan surat kepada Bapak Presiden yang isinya adalah pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian," jelas Pratikno.
Advertisement
2. Mundur dari Mentan, Minta Jangan Dihakimi
Mentan Syahrul Yasin Limpo hari ini telah menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Di sana, Mentan menyampaikan surat pengunduran dirinya dari Menteri Pertanian.
Syahrul Yasin Limpo mengaku dirinya lelah setelah melakukan kunjungan kerja di Roma, Italia. Setibanya di Indonesia Rabu malam, Syahrul Yasin Limpo (SYL) secara beruntun menghadapi berbagai masalah yang dihadapi.
"Aalasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang saya hadapi dan saya selalu siap menghadapi dengan serius," kata Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dalam pernyataannya, dia meminta kepada masyarakat untuk tidak menghakimi dirinya, sebelum proses hukum berjalan.
"Saya harap jangan ada yang hakimi saya dulu, biarkan proses hukum jalan dulu," terang Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dia juga mengaku letih dengan berbagai kegiatan yang dilaluinya. Bahkan, SYL mengaku baru pertama kali menghadapi kasus yang saat ini dihadapi.
"Saya 25 tahun jadi kepala daerah, baru saya merasa ada hal seperti ini," ucap dia.
3. Sebut Orang Bugis, Harga Diri Lebih Tinggi dari Jabatan
Syahrul Yasin Limpo menegaskan sebagai orang yang berasal dari suku Bugis, Makassar, harga dirinya jauh lebih tinggi daripada jabatan.
"Saya orang Bugis Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat atau jabatan," kata Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dia menekankan akan menghadapi kasus hukum yang menjeratnya di KPK saat ini. Syahrul siap bertanggung jawab atas perbuatan yang sudah dilakukannya.
"Biarkan saya hadapi ini. Dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa urus rakyat," ujarnya.
"Dan saya berharap nasihat-nasihat orang tua saya, nasihat budaya saya dari sana, kalau berani berbuat berani tanggung jawab dan saya siap bertanggung jawab," sambung Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Advertisement
4. Tak Menyangka Tersandung Kasus Korupsi
Syahrul Yasin Limpo (SYL) menceritakan kariernya yang dimulai dari lurah, camat, kepala daerah, hingga bisa menjadi Menteri Pertanian. Dia tak menyangka akan menghadapi kasus dugaan korupsi.
"Saya meniti karier mulai dari lurah, camat, saya 25 tahun jadi kepala daerah, 10 tahun jadi Bupati, Wagub 4 tahun, dan menjadi Gubernur. Dan saya baru saya merasa ada hal-hal seperti ini," ujar Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Syahrul mengatakan dirinya membutuhkan waktu untuk memahami peristiwa saat ini. Terlebih, dirinya baru kembali ke Indonesia pada Rabu, 4 Oktober 2023, usai kunjungan keja ke Italia dan Spanyol.
"Saya butuh waktu, kenapa karena saya baru pulang dari Roma mendapatkan penghargaan dunia atas nama Presiden," tutur dia.
5. Alasan Mundur dan Tegaskan Siap Hadapi Proses Hukum
Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan akan menghadapi kasus dugaan korupsi yang menjeratnya. Dia pun meminta masyarakat tak langsung memberikan stigma buruk dan menghakiminya.
"Saya harus siap menghadapi secara serius, walaupun saya berharap jangan ada stigma dan persepsi yang menghakimi saya terlebih dahulu karena biarkanlah proses hukum berlansung dengan baik dan saya siap menghadapi," kata dia.
Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, hal itu pula yang membuatnya memilih mundur dari jabatan Menteri Pertanian. Surat pengunduran diri tersebut telah diserahkan Syahrul kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pada Kamis hari ini.
"Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang sedang saya hadapi," ujarnya.
Syahrul menyampaikan bahwa dirinya telah meniti karir dari bawah yakni, lurah, camat, kepala daerah selama 25 tahun, hingga menjadi Mentan. Dia mengaku ini kali pertamanya terjerat kasus hukum.
"Saya meniti karir mulai dari lurah, camat, saya 25 tahun jadi kepala daerah, 10 tahun jadi Bupati, Wagub 4 tahun, dan menjadi Gubernur dan saya baru saya merasa ada hal-hal seperti ini. Oleh karena itu, saya butuh waktu," tegas Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Advertisement