Sebenarnya TikTok Shop Membantu atau Mengancam UMKM? Ini Faktanya

Project S adalah sebuah proyek yang dijalankan oleh TikTok, mengambil data dari produk-produk laku di dan tidak laku di TikTok Shop yang kemudian barang itu akan diproduksi langsung di China dan dijual kembali di TikTok Shop.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Okt 2023, 17:30 WIB
TikTok telah resmi menutup menu belanja online TikTok Shop di Indonesia pada Rabu, 3 Oktober 2023. Penutupan ini menyusul larangan pemerintah terkait praktik social commerce. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - TikTok telah resmi menutup menu belanja online TikTok Shop di Indonesia pada Rabu, 3 Oktober 2023. Penutupan ini menyusul larangan pemerintah terkait praktik social commerce. Seperti diketahui, larangan TikTok Shop Cs ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023.

Peraturan ini juga melarang penjualan barang impor di e-commerce dengan harga murah atau atau tepatnya di bawah USD 100.

Pelatih bisnis Top Coach Indonesia, Tom Martin Charles Ifle mengatakan bahwa kehadiran TikTok Shop di Indonesia ini sangat berbahaya. Ia pun menyoroti Project S TikTok yang dinilai mengancam UMKM domestik.

Tom menjelaskan, Project S adalah sebuah proyek yang dijalankan oleh TikTok, mengambil data dari produk-produk laku di dan tidak laku di TikTok Shop yang kemudian barang itu akan diproduksi langsung di China dan dijual kembali di TikTok Shop.

“UKM-UMKM akan terancam karena TikTok menjadi saingan mereka," ujar pelatih bisnis yang akrab disapa Coach Tom dalam unggahan video di akun TikTok pribadinya, dikutip Jumat (6/10/2023).

“Masalahnya TikTok adalah platform kalau Anda jualan, kalau dapat customer itu bukan customer Anda, (melainkan) customer-nya TikTok. Kalau laku, bukan hanya karena produk Anda bagus, diberikan traffic oleh algoritmanya TikTok,” Coach Tom menjelaskan.

Ia pun memuji langkah cepat pemerintah untuk melindungi ekosistem pasar digital yang sudah lama dibangun, dengan dengan menahan barang impor murah masuk ke Indonesia.

 

“Bagaimana kita tahu produk-produk yanh dimasukkan itu adalah produk impor atau bukan produk impor? Ga ada yang bisa bedain, apalagi kalau sudah masuk dan dijual di TikTok Shop,” ucapnya.

Menurut Coach Tom, langkah terbaik untuk bisa menang melawan produk impor adalah kekompakan konsumen membeli produk dalam negeri.

Jadi Pengekspor

“Beli produk UKM. Mungkin sedikit lebih mahal, tapi dalam jangka waktu lama kita bisa seperti Korea dan China yang menjadi pengekspor, bukan pengimpor,” imbuhnya.

“UMKM bisa menyikapi Project TikTok dengan mendukung produsen lokal, dengan bahan baku (dari) Indonesia. Memang kita tahu ada banyak sekali bisnis atau pabrik di Indonesia yanh belum bisa menyaingi kualitas produk impor, tapi itu karena kita kurang pengalaman,” pungkasnya.

Coach Tom menambahkan, dia berharap kedepannya pabrik-pabriknya di Indonesia dapat terus menambah berpengalaman dalam memproduksi, mengingat semakin tingginya tuntutan untuk menjadi pabrikan yang berkualitas.

“Tapi enggak bisa jadi pabrikan berkualitas kalau nggak ada customer. Kita harus dukung dengan beli produk lokal, supaya UKM kita bangkit jangka panjang,” tambahnya.


TikTok Shop Tutup Layanan di Indonesia, Pasar Terbesar Kedua di Dunia dengan 125 juta Pengguna

TikTok Shop (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Sebelumnya, TikTok Shop akan menutup layanan Indonesia pada Rabu, 4 Oktober 2023. Indonesia merupakan pasar TikTok terbesar di Asia Tenggara dan pasar terbesar kedua secara global dengan 125 juta pengguna setelah Amerika Serikat (AS).

Melansir CNBC International, Rabu (4/10/2023) TikTok Indonesia mengatakan akan mengakhiri transaksi di pasar e-commerce untuk mematuhi peraturan baru dari Pemerintah.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan pekan lalu menetapkan batas waktu satu minggu bagi TikTok untuk menjadi aplikasi mandiri, tanpa fitur e-commerce apa pun, atau platform berisiko ditutup sepenuhnya.

"Prioritas kami adalah tetap mematuhi hukum dan peraturan setempat,” kata TikTok dalam pernyataannya.

"Oleh karena itu, kami tidak akan lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di TikTok Shop Indonesia pada pukul 17:00 GMT+7, 4 Oktober, dan akan terus bekerja sama dengan otoritas terkait di masa mendatang,” jelas perusahaan itu.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyerukan peraturan media sosial.

Dia mengatakan masuknya platform social commerce telah berkontribusi terhadap penurunan penjualan bagi bisnis dalam negeri karena membanjiri pasar dengan produk impor asing.

 


Aturan Mendag

Pekan lalu, pemerintah Indonesia melarang transaksi e-commerce di platform media sosial melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023.

Peraturan baru ini memberikan tantangan besar terhadap ambisi TikTok di Asia Tenggara.

CEO TikTok Shou Zi Chew sebelumnya mengatakan bahwa aplikasi tersebut akan menginvestasikan miliaran dolar ke kawasan ini sebagai upaya untuk mendiversifikasi bisnisnya secara global seiring dengan meningkatnya tekanan dari AS.

Sachin Mittal, kepala penelitian telekomunikasi, media dan teknologi di DBS Bank, mengatakan bahwa TikTok “beroperasi sebagai aplikasi mandiri mungkin masih menantang.”

Menurutnya, masuknya TikTok Shop ke aplikasi terpisah mungkin menyebabkan tingkat drop-out yang tajam karena sebagian besar pembelian di TikTok merupakan pembelian impulsif.

Infografis Ragam Tanggapan Larangan TikTok Shop Cs Jualan dan Transaksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya