Liputan6.com, Jakarta Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sudah mengumumkan perpisahan dengan pabrikan Jepang pada akhir musim MotoGP 2023. Marquez memilih gabung dengan Gresini Ducati demi ambisi menambah lagi gelar juara MotoGP.
Saat ini, Marc Marquez sudah mengoleksi enam gelar MotoGP dan dua kali juara 250 cc. Marquez berambisi untuk menyamai rekor 7 kali juara MotoGP yang dipegang Valentino Rossi.
Advertisement
Apakah ini membuat persaingan di Ducati makin ketat? Francesco Bagnaia, pembalap Ducati Lenovo mengaku tertantang bisa menggunakan motor yang sama dengan Marc Marquez.
Dia meyakini kehadiran Marquez ke Ducati membuat persaingan antar pembalap di pabrikan Italia ini makin seru. Keputusan Marquez untuk tinggalkan Honda kejutkan dunia.
Meski raih podium pertama di MotoGP 2023 saat finis di balapan basah MotoGP Jepang, Marquez tak mengubah keputusannya untuk pergi. Dia tetap merasa Honda tertinggal jauh dari para rival.
"Saya senang dengan kepindahan Marquez. Soalnya, kami bisa bersaing lebih ketat lagi musim depan. Kalau dia resmi ke Ducati, dia pasti akan kencang sejak awal, saya senang dengan itu," kata Bagnaia seperti dikutip crash.
Marquez Bisa Menambah Data untuk Ducati
Bagnaia senang dengan kehadiran Marquez. Meski bakal membuatnya tambah sulit jadi juara, tapi dia yakin pengalaman Marquez bisa makin memperkaya data Ducati.
"Melihat data dari seorang juara seperti dia tentu membuat tim tambah semangat dan pasti membantu. Setelah itu, kita tunggu seperti apa aksinya dengan Ducati," ujar Bagnaia.
Pecco Bagnaia saat ini sedang berusaha untuk mempertahankan gelar juaranya. Namun usai balapan di seri ke-16, keunggulan poinnya terus tergerus oleh Jorge Martin (Pramac Ducati) yang kini hanya berjarak 3 poin.
Advertisement
Jorge Martin Lebih Kuat dari Bagnaia?
Jorge Martin tampil fenomenal sejak balapan di MotoGP Jerman di sirkuit Sachsenring. Dia mampu meraih pole sampai raih double winner di MotoGP Jepang.
Ketika ditanya apakah Martin saat ini lebih kuat dari Bagnaia? Dia memberi jawaban yang diplomatis.
"Mereka sudah bekerja dengan baik tentunya. Apakah dia lebih kuat dari saya, saya tidak tahu," katanya.
Johann Zarco Jadi Pengganti Marc Marquez
Marquez menjadi pembalap kedua yang meninggalkan Honda musim ini. Sebelumnya Alex Rins mengambil keputusan serupa. Dia hengkang dari tim satelit LCR untuk gabung tim pabrikan Yamaha.
Honda kemudian menunjuk Johann Zarco sebagai pengganti Rins. Namun, dengan kepergian Marquez, mereka kini dilaporkan bakal mempromosikan Zarco ke tim pabrikan dan menemani Joan Mir.
Sementara posisi lowong di LCR diperebutkan sejumlah nama. Di Giannantonio masuk pertimbangan. Dia bakal bersaing melawan Iker Lecuona yang tengah berkompetisi di Superbike.
Advertisement
Penurunan Kinerja Marc Marquez dan Honda di MotoGP
Marquez dan Honda meneken kontrak selama empat tahun hingga 2024, durasi panjang yang tidak biasa di MotoGP, pada pramusim 2020. Namun, rentetan musibah kemudian terjadi.
Covid-19 menyerang dunia. Musim 2020 ditunda penyelenggaraannya dengan Marquez mengalami cedera serius sehingga melewatkan mayoritas musim.
Sosok berusia 30 tahun itu juga belum dalam performa terbaik di 2021. Ketika akhirnya benar-benar pulih berkompetisi pada 2022, Honda tidak dalam performa terbaik dan tertinggal dari pabrikan Eropa terutama Ducati.
Situasi sama berlanjut ke 2023. Situasi ini membuatnya kehilangan kepercayaan terhadap pabrikan yang membesarkan namanya tersebut.
Penurunan kinerja Marquez seiring menurunnya Honda terlihat dari statistik. Dia gagal naik podium di dua musim terakhir MotoGP. Pada 2023, Marquez bahkan gagal merebut poin pada sembilan seri awal meski berpartisipasi di empat ajang.
Saat ini Gresini Racing menjadi satu-satunya tim Ducati yang menyediakan kursi pada 2024. Mereka sudah mengikat Alex Marquez, dengan posisi Fabio di Giannantonio hampir pasti tidak diperpanjang.