IHSG Merosot, Nilai Transaksi Harian Susut 11,72 Persen pada 2-6 Oktober 2023

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut 0,74 persen menjadi 6.888,51 pada 2-6 Oktober 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Okt 2023, 06:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan koreksi selama sepekan. IHSG melemah 0,74 persen pada periode 2-6 Oktober 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan koreksi selama sepekan. IHSG melemah 0,74 persen pada periode 2-6 Oktober 2023.

Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (7/10/2023), IHSG susut 0,74 persen menjadi 6.888,51. Pada pekan lalu, IHSG merosot 1,1 persen ke posisi 6.939,89. Kapitalisasi pasar merosot 0,32 persen menjadi Rp 10.255 triliun pada pekan ini dari pekan lalu Rp 10.288 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa juga anjlok 26,10 persen menjadi 18,12 miliar saham dari pekan lalu 24,52 miliar  saham. Rata-rata nilai transaksi harian turun 11,72 persen menjadi Rp 10,32 triliun dari Rp 11,69 triliun pada pekan lalu.

Investor asing mencatatkan aksi jual Rp 26,88 miliar pada Jumat, 6 Oktober 2023. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 11,45 miliar. Pada 2023, investor asing menjual saham Rp 5,24 triliun.

Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa naik 2,55 persen menjadi 1.235.080 kali transaksi dari pekan lalu 1.204385 kali transaksi.

Selama sepekan, BEI menyebutkan ada satu pencatatan obligasi dan dua saham pada 2-6 Oktober 2023. Pada Rabu, 4 Oktober 2023, Obligasi Berkelanjutan IV Toyota Astra Financial Services Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp625 miliar.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) untuk Obligasi adalah AAA (idn) (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Sepanjang 2023, total emisi obligasi yang sudah tercatat mencapai 80 emisi dari 54 emiten Rp 89,71 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 523 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp447,05 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 126 emiten.

 


Pencatatan Saham Perdana

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Sementara Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp3,07 triliun.

Pada Jumat, 6 Oktober 2023, PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) mulai melakukan pencatatan saham dan waran di Papan Pengembangan BEI. KOCI merupakan perusahaan tercatat ke-67 yang tercatat di BEI pada tahun 2023. KOCI bergerak pada sektor Properti & Real Estat dengan sub industri Pengembang & Operator Real Estat.

Pada hari yang sama, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) melakukan pencatatan perdana saham dan waran di Papan Pengembangan BEI. IOTF merupakan perusahaan ke-68 yang tercatat di BEI pada tahun 2023 dan bergerak pada sektor Teknologi dengan sub industri Perangkat & Instrumen Elektronik.


Penutupan IHSG pada 6 Oktober 2023

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada perdagangan Jumat, 6 Oktober 2023. Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas hingga penutupan perdagangan.

Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,20 persen ke posisi 6.888,51. Indeks LQ45 naik 0,19 persen. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.913,01 dan terendah 6.888,51.

Sebanyak 261 saham menguat dan 252 saham melemah. 242 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.162.539 kali. Total volume perdagangan saham 19,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di Rp 15.604.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham teknologi naik 1,68 persen, dan memimpin penguatan. Sektor saham energi naik 0,71 persen, sektor saham basic naik 1,66 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,88 persen, dan sektor saham kesehatan mendaki 1,07 persen. Sementara itu, sektor saham properti menguat 0,22 persen dan sektor saham transportasi naik 0,68 persen.


Top Gainers-Losers pada 6 Oktober 2023

Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham IOTF melonjak 35 persen
  • Saham HADE melonjak 33,33 persen
  • Saham JMAS melonjak 25,30 persen
  • Saham UANG melonjak 25 persen
  • Saham SKBM melonjak 24,74 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham KOCI merosot 30 persen
  • Saham SNLK merosot 25 persen
  • Saham PPRI merosot 16,67 persen
  • Saham SINI merosot 15,33 persen
  • Saham META merosot 14,93 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham GTRA tercatat 72.715 kali
  • Saham KOCI tercatat 45.075 kali
  • Saham KAYU tercatat 39.883 kali
  • Saham DOOH tercatat 37.232 kali
  • Saham META tercatat 35.287 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 483 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 365 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 329,5 miliar
  • Saham MEDC senilai Rp 282,4 miliar
  • Saham META senilai Rp 237,7 miliar
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya