Liputan6.com, Jakarta - Kasus kopi sianida pada tahun 2016 lalu kini kembali jadi sorotan setelah ditayangkannya film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso di Netflix. Saat itu, Otto Hasibuan nampak bersikeras untuk membantu Jessica Wongso yang dituduh sebagai pembunuh Wayan Mirna Salihin.
Belakangan terungkap, pengacara kondang itu ternyata tidak menerima bayaran apapun alias pro bono. "Saya tidak dibayar sama sekali. Saya tegaskan disini saya tidak dibayar. Hanya pernah waktu itu bapaknya Jessica mengantarkan semangkuk bubur kepada saya, itu saja," ungkap Otto dalam perbincangan dengan Karni Ilyas di kanal Youtube Karni Ilyas Club, Jumat, 6 Oktober 2023.
Advertisement
Kata Otto Hasibuan, awalnya ia hanya karena merasa kasihan pada pihak keluarga Jessica Wongso yang niat meminta bantuan kepadanya. "Saya dalam menangani kasus ini tidak mau bayaran. Kenapa? Waktu itu saya masih ingat saudara Yudi (Wibowo), Hidayat (Bostam), ibunya (Imelda Wongso) dan bapaknya ke kantor saya. Saya bilang di telepon enggak ada waktu. Tapi kalau mau, sekarang datang aja," ucap Otto.
Setelah itu mereka datang ke rumahnya dan kembali mengutarakan niatnya. Otto mengaku sempat bimbang, karena dia tahu kasus tersebut sudah ramai jadi bahan pembicaraan. Ditambah lagi, ia sebenarnya sudah akan berangkat liburan ke Alaska, Amerika Serikat bersama keluarganya.
Dengan berbagai pertimbangan, Otto akhirnya setuju yang membuatnya harus membatalkan liburannya. "Ya saya batal liburan, tiket segala macam akhirnya hangus, Akhirnya, saya terima, tapi dengan syarat. Jika nantinya Jessica saya yakini dia pelakunya, atau jika saya yakin tapi dia enggak ngaku, saya mundur," terangnya.
Selain merasa kasihan, Otto juga ingin menegaskan perihal keluarga Jessica yang diduga berasal dari orang kaya raya dan mampu membayar mahal dirinya sebagai pengacara. Menurut Otto, keluarga Jessica Wongso bukanlah berasal dari keluarga kaya raya seperti dugaan banyak orang selama ini.
Otto akhirnya menjadi pengacara Jessica sampai sidang berakhir yang menandakan kalau dirinya meyakini kliennya itu sebenarnya tidak bersalah. Namun Jessica kemudian dinyatakan bersalah dan divonis 20 tahun penjara pada 27 Oktober 2016.
Otto Pernah Jadi Pengacara Ketua DPR
Nama Otto Hasibuan semakin dikenal usai menangani perkara kopi sianida dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Tapi setelah itu kiprahnya tidak muncul lagi di pemberitaan sampai kemudian dia resmi ditunjuk sebagai pengacara Ketua DPR Setya Novanto atau Setnov pada perkara dugaan korupsi proyek KTP elektronik pada 2017 lalu.
Saat membela Jessica, Otto tidak memungut bayaran alias pro-bono. Lalu, bagaimana dengan penanganan kasus dugaan korupsi Setnov?
Saat disinggung soal itu, Otto hanya tertawa. Ia mengisyaratkan tidak memberikan waktu dan pikirannya untuk Setnov secara cuma-cuma. Hanya saja, Otto enggan mengungkapkan besaran biaya yang dikeluarkan Setnov untuk membayar dirinya.
"Ha-ha-ha.... Masa saya harus cerita soal itu juga. Ya pokoknya profesionallah kita," ujar Otto saat berbincang dengan tim News Liputan6.com, Jakarta, Senin, 20 November 2017. Otto mengaku lebih sibuk menangani perkara perdata pasca-persidangan Jessica Wongso.
Kesibukan lainnya, yakni mengajar di pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Itu sebabnya dia jarang disorot media. "Kemarin kan energi sudah habis di pro-bono (sidang Jessica). Ya sekarang kita waktunya cari duit dulu, kan?" ucap Otto sambil tertawa.
Otto tidak langsung menerima tawaran Fredrich Yunadi untuk menjadi pengacara Setya Novanto. Dia terlebih dulu meminta waktu untuk berpikir dan berbicara dengan keluarganya, apalagi ini kasus besar.
Advertisement
Otto Tidak Membela Setnov Secara Pribadi
"Kita di keluarga itu, rapat juga. Kan, saya minta dulu waktu sehari, ya biasalah di keluarga kan biasa pro-kontra, tapi akhirnya (menghasilkan keputusan) bulat," tutur Otto. Sempat ada penolakan dari keluarga, sebelum akhirnya semua sepakat satu suara. Ada sejumlah alasan yang membuat Otto bersedia menjadi pengacara Setnov di kasus dugaan korupsi e-KTP ini.
Melihat kondisi masyarakat saat ini, Otto menilai perlu dirinya terlibat dalam kasus hukum dugaan korupsi e-KTP. Selain memberikan pendampingan hukum kepada Setnov, dia juga ingin penanganan perkara tersebut sebagai media edukasi masyarakat.
"Karena saya melihat ada ketidakpahaman masyarakat antara peranan lawyer dengan kliennya. Jadi, selama ini saya lihat bahwa masyarakat mengidentikkan lawyer dengan kliennya, padahal kan tidak sama," kata dia.
Dalam kesempatan ini, Otto menegaskan bahwa dirinya tidak membela Setnov sebagai pribadi, tapi dia membela kepentingan hukum Setnov. "Kalau saya membela Setya Novanto, saya tidak bisa objektif. Sama kayak saya membela teman, akan membela mati-matian. Tapi kalau kita membela kepentingan hukum, ya itu pasti objektif. Itulah yang harus dikesampingkan. Bagaimana caranya, ya tentu tidak mudah," terangnya..
Jessica Jadi Menantu Otto Hasibuan
Nama Otto Hasibuan juga kembali mencuat setelah putranya, Yakup Hasibuan menikah dengan aktris Jessica Mila pada 5 Mei 2023. Hal ini cukup unik karena Otto kini punya menanti bernama depan Jessica, sama dengan nama mantan kliennya, Jessica Wongso.
Sementara Otto dan istrinya, Norwati Damanik sudah menikah pada 1984. Hampir 40 tahun menikah, rumah tangga pengacara kondang yang jarang tersorot ini selalu harmonis di berbagai momen.
Dikaruniai 4 buah hati, kini keempat anak Otto Hasibuan dan Norwati Damanik telah menikah. Tiga di antaranya yakni Putri Hasibuan, Petty Hasibuan dan Natalia Hasibuan telah dikaruniai buah hati. Sementara si bungsu Yakup menikah dengan Jessica Mila.
Meski sudah puluhan tahun bersama, namun kebersamaan Otto dan Norwati kerap kali terlihat bak pasangan ABG. Melalui laman Instagram, pengacara kelahiran 5 Mei 1955 ini cukup sering unggah foto bareng sang istri.
Dikenal sebagai pengacara dan akademisi, belum lama ini kediaman Otto Hasibuan jadi sorotan warganet karena sangat megah bak istana. Otto juga terlihat memiliki banyak tunggangan mobil mewah yang harganya ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Advertisement