Pemerintah Larang Perayaan Halloween di Shibuya Crossing, Cegah Insiden Itaewon Terulang

Pemberitahuan Kota Shibuya secara khusus mengatasi kekhawatiran bahwa jika masyarakat tidak mengambil tindakan, Tokyo dapat mengalami kepadatan massa yang berbahaya seperti yang terjadi di Seoul tahun lalu.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Okt 2023, 15:05 WIB
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sekitar persimpangan Shibuya Tokyo, Jepang, Senin (29/11/2021). Penutupan pintu untuk warga negara asing ke Jepang hanya bersifat sementara hingga diperoleh informasi lanjutan tentang varian Omicron. (AP Photo/Kiichiro Sato)

Liputan6.com, Tokyo - Persimpangan Shibuya atau Shibuya Crossing di Tokyo, Jepang adalah persimpangan tersibuk di dunia, dengan lima penyeberangan yang melintasi 10 jalur lalu lintas mobil dan bus. Setiap Halloween, ribuan orang akan memenuhi jalan di sekitar sekitar Shibuya Crossing.

Kendati demikian tidak dengan tahun ini, lantaran pemerintah setempat menginginkan tempat tersebut menjadi salah satu tempat yang paling aman, sehingga meminta masyarakat untuk tidak merayakan Halloween di sana.

Dilansir CNN, Sabtu (7/10/2023), pemimpin Kota Shibuya – yang merupakan distrik dengan pemerintahan sendiri di Tokyo – telah mengeluarkan permintaan resmi kepada wisatawan domestik dan asing untuk menjaga sopan santun dan tidak merayakan Halloween di wilayah tersebut mulai tanggal 27-31 Oktober 2023. 

"Kerusakan yang disebabkan oleh overtourism menjadi serius, mengakibatkan kerusakan properti akibat minum-minum di jalan, pertengkaran dengan penduduk setempat, serta menghasilkan banyak kaleng dan botol kosong," bunyi pemberitahuan tersebut.

"Selain itu, setiap tahun saat Halloween, kawasan di sekitar Stasiun Shibuya menjadi sangat ramai sehingga hampir mustahil untuk beraktivitas."

Mengingat Jepang baru sepenuhnya membuka kembali perbatasannya untuk pariwisata pada musim gugur tahun 2022, pemerintah setempat khawatir gelombang wisatawan yang ingin berpesta di kawasan tersebut akan lebih besar dibandingkan sebelum pandemi terjadi.

Pemberitahuan Kota Shibuya secara khusus mengatasi kekhawatiran bahwa jika masyarakat tidak mengambil tindakan, Tokyo dapat mengalami kepadatan massa yang berbahaya seperti yang terjadi di Seoul tahun lalu.

Dalam tragedi Itaewon itu, 156 orang tewas di kawasan Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Perayaan Halloween 2022 yang mematikan, ketika kerumunan orang merayakan pesta Halloween secara besar-besaran di area yang sempit.


Tindakan Pencegahan

Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang penyeberangan pejalan kaki di distrik Shibuya, Tokyo, Kamis (30/9/2021). Jepang akan mencabut keadaan darurat Covid-19 mulai Kamis ini karena jumlah kasus baru turun dan tekanan pada sistem medis mereda. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Shibuya telah mengambil beberapa tindakan tegas untuk mencegah hal serupa terjadi.

Pemerintah bahkan telah melarang masyarakat lokal maupun turis asing untuk minum-minum di jalanan sekitar Shibuya mulai pukul 18.00 hingga 05.00 waktu setempat selama selama periode lima hari menjelang dan pada hari Halloween. 

Lebih lanjut, toko-toko minuman keras di daerah tersebut juga telah diimbau untuk tidak menjual alkohol selama waktu tersebut.

Polisi dan petugas keamanan tambahan juga akan dikerahkan di kawasan tersebut.

"Jalan-jalan di Shibuya bukanlah tempat pesta," kata Wali Kota Shibuya Ken Hasebe dalam sebuah pernyataan.

Infografis Mudanya Korban Tewas & Luka Tragedi Pesta Halloween Itaewon Korea Selatan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya