Liputan6.com, Jakarta - Pola pengasuhan Siti Atikoh Supriyanti kepada anaknya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar dikagumi para nyai dan ning di Jawa Barat. Menurut mereka, istri Ganjar Pranowo ini berhasil mendidik Alam menjadi anak yang pandai menjaga akhlaknya.
Hal itu dikatakan, Nyai Kun Habibah, Pengasuh Ponpes Mambaus Solihin, Ciamis. Nyai Kun mengagumi anak semata wayang pasangan Atikoh dan Ganjar itu.
Advertisement
“Kemarin itu saya lihat videonya, Ibu melarang supir membuka pintu untuk anaknya. Itu inspiratif sekali. Patut dicontoh bagi kami para gus, nyai,” ucap Nyai Habibah.
Senada disampaikan para nyai lainnya. Mereka menilai, pola asuh Atikoh terhadap Alam dinilai tak biasa. Apalagi bagi keluarga yang menjadi tokoh publik di mana kemewahan bisa dengan mudah didapat.
“Bisa disampaikan Bu Nyai Atikoh, tips dan triknya. Khususnya bagi kami para nyai dan ning agar anak kami bisa menjadi seperti Mas Alam yang tumbuh dengan baik,” ucap Nyai Habibah diamini para nyai lainnya.
Senada juga dikatakan Nyai Ela Kholilah dari PP Al Falah 2, Cicalengka, Bandung. Menurutnya, Atikoh tidak silap pada jabatan dan menunjukan kepatutan sebagai sosok yang sederhana serta apa adanya.
“Tadi banyak ibu nyai yang mengagumi putranya, ingin tahu bagaimana cara mendidik sehingga menjadi seperti yang hari ini kita lihat, pintar dan akhlaknya sangat dijaga,” katanya.
Larangan
Dalam pertemuan tersebut, Siti Atikoh menjelaskan soal larangan dibukakan pintu dan dibawakan barang pribadi agar Alam lebih menghormati orangtua. Atikoh mengaku tak nyaman jika Alam harus diperlakukan istimewa oleh orang yang lebih tua.
“Jadi biar dia menghormati. Dan saya minta agar para driver itu ya memperlakukan Alam seperti anak sendiri,” tutur Atikoh.
Selain itu, para nyai juga menyampaikan kekaguman terhadap sosok Atikoh dan Ganjar yang begitu dekat dengan masyarakat.
“Ibu sangat baik, punya visi misi baik ke depan dan cocok menjadi ibu negara. Tauladan bagi semua kalangan, bukan hanya ibu-ibu saja tetapi semua. Sosoknya sangat gembira, kesederhanaannya, Alhamdulillah itu sangat menyentuh sekali. Saya sebagai perempuan terasanya terutama di kalangan pesantren, beliau lebih baik daripada kami.” ucap Nyai Neneng Nur Laila, pengasuh PP Cipasung, Tasikmalaya.
Advertisement
Isu Pendidikan
Di momen itu, para nyai dan ning juga berdiskusi soal isu pendidikan. Sebab, para nyai dan ning melihat kepemimpinan Ganjar yang sangat peduli terhadap pendidikan. Mereka berharap ke depan pesantren dan sekolah-sekolah keagamaan lebih diperhatikan lagi.
Selain Nyai Neneng, Nyai Kun Habibah dan Nyai Ela, hadir pula Nyai Lilik Taqiudin dari PP Al Basriyan Parung-Bogor. Nyai Imas Hamidah dari PP Miftakhul Khoirot-Karawang, Nyai Vivi Maria dari PP Al-Fauziah-Cimahi, Nyai Ning Madina Ruhiyat dari PP Cipasung, Nyai Anitasari dari Muslimat-Bogor.
Kemudian Nyai Siti Bani Nurjanah dari PP Al Mujahidin-Tasikmalaya, Nyai Vera Amelia dari PP Idharul Huda-Tasikmalaya, Nyai Ning Asjiah diwakili dari PP Salafiyah as Salam-Tasikmalaya, Nyai Kholiliyah Amaliyah dari PP Riyadatul Jannah, Cikarang Utara-Bekasi dan masih banyak lagi.