X Alias Twitter Luncurkan Format Iklan yang Tak Transparan

Aplikasi X atau Twitter dikabarkan telah memunculkan format iklan baru yang paling tidak transparan di feed For You, Tidak hanya itu, format iklan baru ini juga tidak mengungkapkan siapa dalang di balik iklan tersebut.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 09 Okt 2023, 10:30 WIB
Departemen Inspeksi Bangunan dan Perencanaan Kota San Francisco menerima 24 keluhan tentang rambu tersebut, termasuk kekhawatiran tentang "keamanan struktural dan penerangannya," kata direktur komunikasi agensi Patrick Hannan kepada AFP. (JUSTIN SULLIVAN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi X atau Twitter dikabarkan telah memunculkan format iklan baru yang tidak transparan. Mashable melaporkan, dikutip Senin (9/10/2023), beberapa pengguna platform media sosial tersebut melihat jenis iklan baru di feed For You.

Iklan baru ini tidak mengizinkan pengguna menyukai atau me-retweet postingan iklan. Tidak hanya itu, format iklan baru ini juga tidak mengungkapkan siapa dalang di balik iklan tersebut.

Mashable telah mengkonfirmasi iklan-iklan ini menjalankan format baru yang hanya terdiri dari salinan teks tertulis, foto, dan avatar palsu yang tujuan utamanya adalah membuat iklan terlihat seperti tweet yang di-posting secara organik. 

Jenis konten yang dipromosikan dalam iklan terlihat konsisten dengan iklan dalam iklan "chumbox", yang mana iklan ini berisi spam dan berkualitas rendah.

Biasanya juga didefinisikan sebagai iklan clickbait yang ditemukan di bagian bawah postingan di situs konten farm--dipopulerkan oleh jaringan iklan asli seperti Taboola.

Pengguna yang telah melihat iklan X ini, diarahkan ke situs web pihak ketiga di jendela baru setelah mengeklik di mana pun dalam iklan. Termasuk saat mereka mencoba mengeklik avatar palsu.

Tidak ada postingan di aplikasi X untuk dibuka, juga tidak ada profil pengguna yang dilampirkan pada iklan untuk dikunjungi. Sejauh ini, iklan ditayangkan kepada pengguna dalam aplikasi seluler X. Tidak jelas apakah iklan tersebut juga berjalan di platform versi web


X Beralih ke Chumbox di Tengah Penurunan Penjualan Iklan Langsung

Markas besar perusahaan di San Francisco yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter terlihat pada Senin, 31 Juli 2023. Tanda "X" yang berkedip terang telah dicopot dari kantor pusat perusahaan yang sebelumnya bernama Twitter di San Francisco, hanya beberapa hari setelah dipasang. (AP Photo/Godofredo A. Vásquez)

Sejak akuisisi perusahaan oleh Elon Musk, aplikasi X telah berjuang untuk menarik pengiklan ke platform-nya. Separuh dari pengiklan terbesar di platform tersebut berhenti menayangkan iklan tak lama setelah pengambilalihan Musk. 

Selain itu, menurut laporan baru dari Media Matters For America, para pengiklan yang kembali lagi mengeluarkan biaya hingga 90 persen lebih sedikit untuk beriklan di X dibandingkan sebelum Musk mengakuisisi perusahaan tersebut. 

Laporan terbaru lainnya dari Reuters menemukan aplikasi X menghadapi penurunan pendapatan setiap bulan sejak Musk menjadi pemilik perusahaan.

Untuk membantu penurunan pendapatan iklan, X beralih bermitra dengan pihak ketiga dalam industri teknologi iklan untuk menjual inventaris iklan yang tersedia. Bulan lalu, Google mengumumkan akan bermitra dengan X untuk menjual iklan terprogram. 

Awal tahun ini, X juga bermitra dengan InMobi, sebuah perusahaan penjualan iklan terprogram yang berfokus pada seluler. Dengan demikian, pengguna kemungkinan besar melihat iklan ini karena X tidak lagi memiliki inventaris iklan langsung untuk menayangkan iklan tersebut. 


Iklan Clickbait di Aplikasi X Tidak Dapat Dilaporkan

Elon Musk mengatakan, alasan dirinya mengubah logo Twitter menjadi "X" adalah untuk mencerminkan ketidaksempurnaan dalam diri kita semua yang membuat kita unik." (Photo by Julie JAMMOT / AFP)

Biasanya, cara kerjanya iklan di platform X hanyalah postingan biasa yang dibayar pengiklan untuk ditampilkan kepada pengguna di feed, balasan, atau profil mereka. 

Namun, format iklan baru ini benar-benar mematahkan hal tersebut karena iklan ini secara teknis bukan postingan, meskipun terlihat seperti itu. Semua tombol keterlibatan pada iklan X baru ini sepenuhnya berwarna abu-abu. 

Misalnya, pengguna tidak dapat mengklik suka, me-retweet, atau membalas. Iklan ini tidak dapat diklik untuk membuka tampilan tweet lengkap seperti format iklan X lainnya. 

Format iklan X baru ini sama sekali tidak memiliki tombol ikon tiga titik yang biasanya ada di sisi kanan atas postingan dan iklan X. Pada postingan biasa, tombol tersebut memberi pengguna sejumlah opsi untuk melaporkan postingan dan membisukan atau memblokir akun.

Dan saat ini, pada iklan tersebut, tidak ada cara bagi pengguna untuk melaporkan atau memblokir jenis iklan yang ditayangkan kepada mereka.


Elon Musk Hilangkan Judul Berita dari Postingan di X Alias Twitter

Logo X Alias Twitter 3D. (Unsplash/BoliviaInteligente)

Aplikasi X atau Twitter menghapus headline alias judul berita dan deskripsi artikel yang dibagikan di platform tersebut. Hal ini dikarena Elon Musk menganggap bahwa perubahan tersebut akan sangat meningkatkan estetika.

The Verge melaporkan, Jumat (6/10/2023), perubahan baru pada X ini sedang dalam pengujian pada aplikasi di iOS. Alih-alih menampilkan judul, platform ini malah akan menampilkan gambar utama artikel dan tautan URL.

 Dengan demikian, pengguna sekarang harus menambahkan judul dan deskripsi singkat artikel yang ingin mereka bagikan secara manual. 

Perubahan ini didorong oleh Elon Musk sendiri. Musk baru-baru ini mengajak pengguna untuk mengunggah lebih banyak konten ke X secara langsung dalam upaya membantu meningkatkan keterlibatan di platform.

Mengutip techweez, tautan di X kurang mendapat perhatian karena algoritme mencoba mengoptimalkan waktu yang dihabiskan di aplikasi X. Musk menjelaskan dalam sebuah unggahan, waktu yang dihabiskan akan lebih sedikit jika orang mengklik tautan.

Selain itu, langkah ini merupakan bagian dari rencananya untuk meningkatkan keterlibatan pengguna di platform tersebut saat ia mendorong citizen journalism di X melalui konten berdurasi panjang.

Pembuat konten dan penerbit dianjurkan untuk membuat thumbnail khusus yang mirip dengan YouTube untuk unggahan mereka di aplikasi media sosial ini.

Meskipun perubahan baru ini diduga cukup mengganggu bagi sebagian orang, tetapi beberapa pengguna memuji langkah tersebut. Alasannya, perubahan ini diharapkan dapat membantu mengurangi misinformasi dan perilaku clickbait.

INFOGRAFIS JOURNAL_Berbagai Fakta Mengenai Gerakan Cancel Culture di Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya