Kisah Mengharukan Jemaah Gus Iqdam, Rela Jalan Kaki hingga Numpang Truk Kontainer

Bukan jamaah Gus Iqdam kalau tidak berkelakuan unik dan aneh-aneh. Ada pula yang mengarukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2023, 08:44 WIB
Gus Iqdam (tangkap layar)

Liputan6.com, Cilacap - Bukan jamaah Gus Iqdam kalau tidak berkelakuan unik dan aneh-aneh. Mereka berasal dari latar belakang yang tentu memiliki perilaku berbeda pula.

Keunikan itu misalnya, sAda yang setelah bertemu Gus Iqdam rasa laparnya mendadak hilang. Ada yang gemas hingga dagunya dipegang-pegang orang.

Namun, ada pula kisah mengharukan bagaimana perjuangan mereka menghadiri pengajian Gus Iqdam.

Hal ini yang dilakukan salah seorang jamaah bernama Bima asal Kediri. Ia rela jalan kaki hingga naik truk kontainer untuk mengikuti pengajian Gus Iqdam di Majelis Ta’lim Sabilu Taubah.

Bima mengisahkan perjalanannya hingga sampai akhirnya mampu bertemu Gus yang menjadi idolanya ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Digoda Gus Iqdam Seperti Zaman Purba

Bima rela jalan kaki dan numpang truk demi ikut pengajian Gus Iqdam. (Tangkap Layar You Tube Fajar Darliem ID

Rupanya saking inginnya mengikuti pengajiannya Gus Iqdam, Bima dan seorang kawannya ini rela naik gonta-ganti truk.

“Naik apa kesini Bim?” tanya Gus Iqdam dikutip dari akun TikTok @nabila_id99, dikutip Sabtu (7/10).

“Gonta ganti truk Kyai,” jawab Bima.

“Mbatol (numpang kendaraan yang lewat---pen), orang berapa?” tanya Gus Iqdam penasaran.

“Dua,” jawab Bima.

“Masya Allah itu seperti zaman purba saja,” kelakar Gus Iqdam yang membuat jamaah lainnya tertawa.

“Sekarang zaman enak, berangkat ngaji kok numpang (truk),” imbuh Gus Iqdam melanjutkan kelakarnya.


Awalnya Jalan Kaki

Momen saat Gus Iqdam bimbing syahadat Roberto

Saking penasarannya, Gus Iqdam meminta Bima untuk menceritakan secara detai perjalanannya menuju Majelis Ta’lim Sabilu Taubah. Awalnya ia berjalan kaki sampai kawasan Jong Biru. Setelah itu ia numpang naik kendaraan pengangkut semen.

“Awalnya saya jalan kaki menuju Jong Biru, trus ke Utara naik lempengan Kyai,” kata Bima mengisahkan.

“Lempengan ini apa ya, seperti kera sakti saja Bim,” canda Gus Iqdam.

“Angkut semen kyai,” jawab Bima.

“Kontainer?,” sergah Gus Iqdam

“Bukan, pengangkut semen,” jawabnya.

“Orang ngangkut semen?” timpal Gus Iqdam.

“Itu numpang sampai mana?" tanya Gus Iqdam lagi

“Sampai Wilayah Mbraan (Mengkreng)," jawabnya

“Oh iya MBraan, trus sampai situ,?” tanga Gus Iqdam lagi.

 


Nekat Cegat Truk

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soetta Muhammad Tito Andrianto meminta maaf secara langsung ke Gus Iqdam atas insiden yang terjadi di bandara beberapa waktu lalu. (YouTube Wong Njero)

Setelah itu, Bima dan kawannya numpang truk kontainer. Ia dan kawannya mencegat truk itu di tengah jalan.

“trus Naik kontainer yai,” Jawab Bima.

“trus bagaima nyegatnya, di lampu merah?” tanya Gus Iqdam penasaran.

“Mboten mortal yai, mortal,” Jawab Bima.

“Jadi nyegat di tengah jalan?, trus kamu bilang apa?” tanya Gus Iqdam.

 “Bareng om,” jawab Bima seraya disambut gelak tawa jamaah yang hadir.

Penulis:  Khazim Mahrur  / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya