Miliarder Elon Musk Usai Serangan Roket di Gaza: Menyesal Melihat Apa yang Terjadi di Israel

Setidaknya 40 orang tewas di Israel setelah serangan mendadak besar yang dilakukan militan yang menyeberang ke Israel dari Gaza saat terjadi serangan roket besar-besaran.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Okt 2023, 11:05 WIB
Tembakan roket diluncurkan dari beberapa lokasi di Gaza mulai pukul 06:30 pagi (0330 GMT) dan berlanjut selama hampir setengah jam, wartawan AFP melaporkan. (MAHMUD HAMS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Israel menyatakan keadaan perang setelah mengklaim Hamas meluncurkan 5.000 roket dan serangan dengan pasukan darat. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah mengumumkan bahwa kelompok militan Hamas telah memulai perang melawan Israel dan berjanji bahwa "Israel akan menang", demikian yang dilaporkan Associated Press.

Setidaknya 40 orang tewas di Israel setelah serangan mendadak besar yang dilakukan militan yang menyeberang ke Israel dari Gaza saat terjadi serangan roket besar-besaran.

Israel membalasnya dengan gelombang serangan udara terhadap sasaran-sasaran di Gaza yang menewaskan 161 orang, kata para pejabat Palestina. Dengan kata lain korban tewas di kedua belah pihak telah mencapai 201.

Miliarder pemilik Tesla Elon Musk pun langsung berkomentar dengan kejadian yang berlangsung di Gaza tersebut. Elon Musk memang belum lama ini bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Elon Musk mengatakan dia sedih dengan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Menyesal melihat apa yang terjadi di Israel. Saya berharap suatu hari nanti akan ada perdamaian,” tulisnya di platform mikroblog X miliknya dikutip dari moneycontrol.com, Minggu (8/10/2023).

Dalam pertemuan antara Benjamin Netanyahu denganElon Musk di California pada September kemarin, Netanyahu meminta ElonMusk untuk mengatasi proliferasi antisemitisme di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

PM Netanyahu berharap Elon Musk akan menemukan cara untuk menekan antisemitisme dan bentuk kebencian lainnya di X. 

Sejak Elon Musk mengambil alih Twitter pada Oktober 2022, platform tersebut berulang kali dikecam karena menyebarkan konten antisemitisme.


Perang Israel Vs Hamas Tewaskan 201 Orang, Beredar Kabar Penculikan Warga Israel hingga Serangan Darat Militan

Lusinan roket ditembakkan dari Jalur Gaza yang diblokade ke arah Israel pada 7 Oktober 2023, kata seorang jurnalis AFP di wilayah Palestina, ketika sirene peringatan datangnya tembakan meraung-raung di Israel. (MOHAMMED ABED / AFP)

Untuk diketahui, setidaknya 40 orang tewas di Israel setelah serangan mendadak besar yang dilakukan militan yang menyeberang ke Israel dari Gaza saat terjadi serangan roket besar-besaran.

Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa sejumlah warga Israel telah dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera.

 Israel membalasnya dengan gelombang serangan udara terhadap sasaran-sasaran di Gaza yang menewaskan 161 orang, kata para pejabat Palestina.

Dengan kata lain korban tewas di kedua belah pihak telah mencapai 201.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel sedang "berperang" dan bersumpah bahwa Hamas, penguasa Gaza, akan bertanggungjawab atas serangan tersebut.

"Pagi ini Hamas melancarkan serangan mendadak yang mematikan terhadap negara Israel dan warganya," kata PM Benjamin Netanyahu dalam video pidato yang dikutip dari BBC, Sabtu (7/10/2023).

Serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menyebabkan para militan Palestina melintasi pagar pembatas tepat setelah fajar, ketika rentetan roket diluncurkan dari Gaza.

Bagaimana orang-orang bersenjata berhasil menembus salah satu perbatasan yang dijaga ketat di dunia masih belum jelas.

 


Kerahkan Jet Tempur

Warga Palestina mengibarkan bendera nasional saat protes terhadap serangan militer Israel ke Kota Nablus, Tepi Barat, di sepanjang pagar perbatasan dengan Israel di sebelah timur Kota Gaza, 22 Februari 2023. Para pejabat Palestina mengatakan sejumlah warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari seratus orang terluka dalam serangan tentara Israel yang jarang terjadi di Tepi Barat. (AP Photo/Adel Hana)

Militer Israel mengatakan puluhan jet tempur melakukan serangan udara terhadap lokasi Hamas di Gaza, dan telah menghantam 17 kompleks militer Hamas. Mereka juga mengatakan telah memobilisasi puluhan ribu pasukan cadangan.

Setidaknya dua warga Palestina tewas dalam serangan roket itu, kata pejabat kesehatan setempat.

Serangan roket dari Gaza dimulai tepat setelah fajar pada hari Sabtu, bertepatan dengan hari Sabat Yahudi dan hari perayaan Simchat Torah.

Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan bahwa "teroris" telah menyusup ke wilayah Israel "di sejumlah lokasi berbeda".

Mereka meminta warga sipil di wilayah selatan dan tengah untuk tinggal di dekat tempat penampungan, dan di dalam tempat perlindungan di wilayah sekitar Gaza.


Situasi Simpang Siur

Situasi di Israel masih simpang siur. Laporan BBC menyebut beredar rekaman yang diposting online menunjukkan sekelompok militan Palestina bersenjata lengkap yang mengenakan seragam hitam berkeliling Sderot dengan truk pikap.

Dalam salah satu video, militan yang sama tampak terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di jalan-jalan kota, yang hanya berjarak 1,6 km (1 mil) dari Gaza.

Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi di media Palestina bahwa sejumlah warga Israel telah disandera oleh militan.

Juga beredar rekaman warga Palestina di Gaza yang mengendarai kendaraan militer Israel.

Sekitar 545 warga Israel terluka dalam serangan Hamas, kata kementerian kesehatan Israel.

Pemimpin salah satu dewan regional di Israel selatan, Ofir Liebstein, tewas dalam baku tembak dengan militan ketika dia pergi membela komunitasnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya