Sucor Sekuritas Bakal Bawa IPO Perusahaan di Sektor Teknologi dan EBT pada 2024

CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Setya Ananda Wijaya mengungkapkan ada dua sektor saham menarik dicermati yang akan melakukan IPO pada 2024.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 08 Okt 2023, 15:25 WIB
Sepanjang 2023, Sucor Sekuritas telah menjadi penjamin emisi untuk lima perusahaan dalam gelaran IPO (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Setya Ananda Wijaya mengungkapkan ada dua sektor saham menarik dicermati yang akan melakukan IPO pada 2024 melalui Sucor Sekuritas di papan pengembangan.

Sektor pertama adalah teknologi ada calon yang bergerak di sektor teknologi dan juga advertisement. Perusahaan lainnya berada dari sektor yang sedang heboh yaitu renewable atau sektor energi baru terbarukan (EBT). 

"Kita juga masih melakukan due Diligence untuk melakukan kelayakan IPO. Untuk saat ini baru dua, tapi tentu saja masih kita seleksi. Kita ngga mau sembarangan IPO," kata Bernadus kepada wartawan di The Ritz-Carlton Nusa Dua Bali, Jumat (6/10/2023).

Selain itu, Bernadus mengatakan secara internal Sucor Sekuritas memiliki aturan baru bagi perusahaan yang ingin melakukan IPO melalui Sucor harus memiliki Marketcap minimal Rp 500 miliar. Ini dilakukan Sucor dengan tujuan melindungi investor.

Dari dua perusahaan yang disinggung di atas, salah satunya yang bergerak di sektor teknologi telah memenuhi syarat kapitalisasi pasar Rp 500 miliar.

"Untuk yang sektor teknologi dari Bottom nya sudah positif, market share mereka juga besar di sektornya. 

Sepanjang 2023, Sucor Sekuritas telah menjadi penjamin emisi untuk lima perusahaan dalam gelaran IPO. Yakni, PT Hillcon Tbk (HILL), PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS), PT Era Digital Media Tbk (AWAN), PT Merdeka Battery Materials TBk (MBMA) dan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).

 


Target Sucor AM

Sucor Asset Management meluncurkan Kampanye Sucor Klik yang diresmikan pada acara Private Investor Getaway 2023 bertempat di Ritz-Carlton Bali, 6 Oktober 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) berhasil catatkan pertumbuhan Single Investor Identification (SID) sebesar 156 persen sejak akhir 2020 hingga per Agustus 2023. 

Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointana mengungkapkan dari 281.000 jumlah SID di akhir 2020, meningkat menjadi 719.000 SID per Agustus 2023. Sedangkan untuk account number investor, Sucor AM berhasil mencapai 1,2 juta. 

“Sucor AM ingin terus menambah jumlah investor dua kali lipat dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan,” kata Jemmy dalam konferensi pers Private Investor Getaway 2023, di The Ritz-Carlton Nusa Dua Bali, Jumat (6/10/2023). 

Selain ingin terus menambah jumlah investor, Sucor AM juga berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal untuk seluruh masyarakat Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan dalam inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi & Inklusi Keuangan


Ingin Menambah Jumlah Investor

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain ingin terus menambah jumlah investor, Sucor AM juga berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal untuk seluruh masyarakat Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan dalam inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi & Inklusi Keuangan.

Dengan inisiatif ini, Sucor AM mencoba menganalisa bagaimana cara untuk masuk ke pelosok dan lebih dekat dengan masyarakat untuk menjalin personal touch. 

“Meskipun banyak edukasi online, tapi kalau kita tidak pernah datang langsung ke masyarakat tidak ada personal touch,” jelas Jemmy.

Inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi dan Inklusi Keuangan pada 2024 akan mencakup 12 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua, dengan mengadakan 250 acara Literasi serta Inklusi Keuangan dengan tujuan menjadikan minimal 10.000 individu melek finansial.


OJK Yakin Target Penghimpunan Dana di Pasar Modal Rp 200 Triliun Akan Tercapai

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis nilai penghimpunan dana di pasar modal Indonesia bisa mencapai Rp 200 triliun hingga akhir 2023. Ini mengingat ramainya IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menuturkan, hingga saat ini penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp 168 triliun dari semua instrumen yang ada di BEI.

"Sampai saat ini hasil fund raised Rp168 triliun dari target Rp 200 triliun, InsyaAllah itu tercapai, kita belum ada niat untuk mengubah (target)," kata Inarno kepada awak media, Jumat (18/8/2023). 

Di sisi lain, OJK belum membeberkan target resmi penghimpunan dana di pasar modal pada 2024. Walau demikian, tren penghimpunan dana di pasar modal diyakini tetap positif pada tahun depan, terutama setelah momen Pemilu serentak.

OJK akan terus berkomitmen untuk lebih selektif dalam mewujudkan IPO yang berkualitas. 

 "Time to time akan terus perbaiki terus, sehingga yang ada disini yang berkualitas," kata dia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya